Disabilitas di Buleleng Dilatih Jadi Barista
SINGARAJA, NusaBali - Belasan penyandang disabilitas yang telah menuntaskan pendidikannya di jenjang SMA/sederajat mengikuti pelatihan barista di Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Buleleng, Selasa (17/9).
Pelatihan ini kolaborasi pemerintah dengan komunitas sosial dan pihak ketiga. Pemuda disabilitas ini diharapkan mendapat keterampilan lebih untuk membuka peluang usaha sendiri.
Program pelatihan kolaborasi ini digelar Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan UKM (Dagperinkop-UKM) Kabupaten Buleleng bersama Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC) dan Buleleng Social (BSC). Kadis Dagperinkop UKM Dewa Made Sudiarta mengatakan, kegiatan pelatihan kali ini memberikan ruang kepada pemuda disabilitas untuk mengembangkan keterampilan dan talentanya.
“PLUT sebagai ruang pelatihan dan pendampingan inklusif tidak hanya membina pelaku UMKM umum, tetapi juga kaum difabel yang memiliki keinginan kuat belajar dan meningkatkan keterampilan hidup,” ucap Sudiarta.
Setelah mengikuti pelatihan berkelanjutan, peserta dapat membuka usaha secara mandiri. Selanjutnya pemerintah bersama BSC dna SETC telah menyusun program kerjasama berbasis komunitas. Pemerintah akan memberikan fasilitas yang tersedia di Gedung PLUT.
Ketua BSC, Made Eka Tirtayana menyampaikan bahwa sebagai komunitas yang bergerak di bidang sosial memfasilitasi difabel lulusan setingkat SMA, yang belum memiliki keterampilan. Total ada 13 orang yang dilatih menjadi barista. Selain pelatihan sebagai barista mereka juga menginginkan pelatihan memasak dan bartender.
Eka menyebut pendampingan tidak hanya berhenti sampai pelatihan saja. Setelah memiliki keterampilan yang mempuni, mereka akan didorong menjadi pelaku usaha. Mereka juga akan magang terlebih dahulu di PLUT untuk mendalami manajemen usaha. Sedangkan untuk permodalan sudah disetujui oleh SETC.7 k23
Komentar