Bupati Dana Pantau Kenaikan Harga Daging Babi
Bupati Karangasem
I Gede Dana
I Wayan Arta Dipa
Wakil Bupati Karangasem
Sekda Karangasem
I Ketut Sedana Merta
Pasar Rakyat Subagan
AMLAPURA, NusaBali - Bupati Karangasem I Gede Dana bersama Wakil Bupati I Wayan Arta Dipa, Sekda I Ketut Sedana Merta, Kadis Koperasi UKM dan Perindag I Gede Loka Santika, dan pejabat terkait lainnya, memantau perdagangan kebutuhan pokok jelang hari Galungan dan Kuningan. Terungkap, hanya daging babi mulai ada kenaikan harga.
Hal itu hasil pantauan di Pasar Rakyat Subagan Jalan Gunung Agung dan Pasar Amlapura Timur, Jalan Kesatrian Amlapura, Rabu (18/9).
Saat melakukan pantauan di Pasar Rakyat Subagan, Bupati I Gede Dana lebih lama berdialog dengan sejumlah pedagang daging babi. Pedagang daging babi juga menyampaikan keluhannya, belakangan ini harga daging babi beranjak naik.
Tercatat, harga daging babi Rp 90.000 hingga Rp 100.000 per kilogram, harga normal Rp 85.000 hingga Rp 90.000. "Mengingat suplai barangnya mengalami kenaikan, makanya, kami juga menaikkan harga jual," ujar seorang pedagang daging babi, kepada Bupati I Gede Dana.
Kenaikan harga daging babi, mulai terjadi beberapa hari terakhir. "Apa penyebabnya, harga daging babi mengalami kenaikan?" tanya Bupati I Gede Dana, kepada Kadis Koperasi UKM dan Perindag I Gede Loka Santika.
I Gede Loka Santika mengatakan belakangan ini stok babi berkurang, dan setiap jelang harga raya Galungan dan Kuningan, memang terjadi kenaikan harga daging babi.
"Di samping kebutuhan daging babi selama ini mengalami peningkatan sehubungan ada upacara pernikahan, ngaben, dan piodalan," jelasnya.
Kenaikan harga daging babi karena situasi lokal. Sedangkan peternak, kewalahan memenuhi kebutuhan masyarakat.
Kebutuhan pokok lainnya, kata I Gede Loka Santika, harga relatif stabil, misalnya harga gula pair Rp 18.000 per kilogram sebelumnya Rp 17.000, kenaikan Rp 1.000. Hal itu, pengaruh nasional, bukan disebabkan situasi lokal.
Begitu juga harga telur per kilogram Rp 26.000, daging ayam Rp 42.000 per kilogram, bahkan harga bumbu justru turun. Mulanya, harga bawang merah Rp 25.000 menjadi Rp 20.000 per kilogram.
Harga kebutuhan lainnya, seperti beras super Rp 16.000 per kilogram, beras medium Rp 14.000 per kilogram, minyak goreng Sovia Rp 18.000 per kilogram, cabai rawit merah Rp 35.000 per kilogram, cabai merah besar Rp 20.000 per kilogram.
I Gede Loka Santika mengatakan, jauh sebelum mendekati hari Galungan yang puncaknya, Bud Kliwon Dunggulan, Rabu (25/9), telah melaksanakan pasar murah di delapan kecamatan secara bergilir. Tujuannya, untuk menstabilkan harga, sehingga daya beli masyarakat terbantu.
"Pasar murah kami laksanakan di delapan kecamatan, bergilir setiap seminggu sekali, itu sangat berpengaruh menstabilkan harga," katanya.7k16
1
Komentar