nusabali

Kesiman Kertalangu dan Taro Masuk 15 Besar

  • www.nusabali.com-kesiman-kertalangu-dan-taro-masuk-15-besar

Dalam Lomba Desa Wisata Nusantara 2024 yang digelar Kementerian Desa Tertinggal

DENPASAR, NusaBali
Dua desa wisata di Bali yakni Desa Kesiman Kertalangu, Denpasar dan Desa Taro,  Gianyar  masuk 15 besar dalam Lomba Desa Wisata Nusantara 2024, untuk  katagori II yakni Maju dan Mandiri. Sebelumnya  Kesiman Kertalangu dan Taro berhasil melewati 45 besar untuk katagori  yang sama.

Lomba Desa Wisata Nusantara 2024 digelar Direktorat Jenderal Pembangunan Desa dan Pedesaan  Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI.

Dari Bali sebanyak 51 desa wisata yang mengikuti Lomba Desa Wisata Nusantara 2024. Pendaftar terbanyak dari Kabupaten Jembrana,  yakni 13 desa, Tabanan 9 desa, Gianyar 8 desa, Kabupaten Buleleng 8 desa.  Kemudian Kabupaten Badung 5 desa, Kabupaten Bangli 3 desa.  Klungkung dan Karangasemi masing-masing 2 desa dan Kota Denpasar 1 desa.

Penganugerahan Lomba Desa Wisata Nusantara 2024, direncanakan 28 September 2024. Sebelum penganugerahan tersebut, dilakukan penilaian verifikasi online. Peserta, yakni pihak desa wisata wajib mempersiapkan presentasi, berupa video yang memuat konten, sebagaimana ketentuan dan persyaratan yang sudah ditetapkan.

Diantaranya menampilkan kondisi fisik terbaru, yang meliputi rambu atau petunjuk arah, kondisi jalan menuju desa wisata, moda transportasi umum reguler. Kemudian gambaran fasilitas prasarana transportasi massal seperti terminal atau dermaga- jika ada.

Fasilitas keuangan seperti ATM atau agen keuangan. Loket parkir. Loket pengunjung. Kemudian rumah makan atau resto. Kios maupun toko desa wisata. Ada juga ditampilkan pengusaha lokal non BUMdes. Kios atau toko yang dikelola BUMdes, Pusat Jajanan dan lainnya sampai Pusat Kerajinan.

Kepala Bidang Destinasi Dinas Pariwisata Bali, Ida Bagus Adi Laksana mengapresiasi desa wisata yang ikut dalam Lomba Desa Wisata Nusantara 2024 yang dilaksanakan Kementerian  Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI.

” Kita harapkan keberadaan desa wisata benar- benar memberi manfaat bagi warga desa bersangkutan. Terutama dampak ekonominya bisa dirasakan bagi masyarakat,” ujarnya, Rabu (18/9).

Pihaknya senang  dengan capaian desa- desa tersebut dalam ajang Lomba Desa Wisata Nusantara. Karena itu juga dinilai sebagai bagian dari upaya pemberdayaan dan penguatan desa wisata.

“Yang jelas, kita tentu terus tetap membina desa  wisata- desa wisata yang ada,” ujarnya.  k17.

Komentar