INSTIKI Cetak Terobosan Digital untuk UMKM Kipas Srikandi Sesetan Lewat Hibah Kemendikbudristek
DENPASAR, NusaBali - Institut Bisnis dan Teknologi Indonesia (INSTIKI) melaksanakan program pengabdian masyarakat bertajuk Optimalisasi Kualitas dan Diversifikasi Produk dengan Sistem Pesanan Berbasis Web pada Kelompok Perajin Kipas Tangan Sesetan, yang didanai oleh hibah dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Program ini dirancang untuk membantu usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) setempat dalam menghadapi tantangan produksi dan pemasaran, khususnya pada kelompok perajin Kipas Srikandi di Sesetan.
Ketua pelaksana kegiatan I Nyoman Jayanegara, menyatakan program ini berangkat dari temuan dalam focus group discussion (FGD) bersama para perajin.
“Berdasarkan hasil FGD, kami menemukan dua aspek utama yang menjadi tantangan bagi UMKM Kipas Tangan Sesetan, khususnya Kipas Srikandi, adalah aspek produksi dan pemasaran. Tantangan ini menyebabkan sulitnya bersaing di pasar yang lebih luas,” ucapnya.
Oleh karena itu, program ini bertujuan untuk memberikan solusi yang komprehensif melalui dukungan teknologi modern dan pelatihan pemasaran digital. Melalui program hibah dari Kemendikbudristek ini, tim pengabdian INSTIKI bekerja sama dengan perajin lokal untuk meningkatkan kualitas produksi sekaligus memperluas jangkauan pemasaran produk mereka.
Sasaran pertama program ini adalah aspek produksi. Tantangan yang dihadapi oleh para perajin terkait dengan keterbatasan alat dan teknologi yang menyebabkan proses produksi memakan waktu lama dan hasil yang tidak konsisten. Untuk mengatasi permasalahan ini, tim pengabdian memberikan bantuan berupa mesin CNC (Computer Numerical Control) untuk meningkatkan presisi dan efisiensi dalam pembuatan kipas tangan. Mesin CNC memungkinkan perajin memotong dan mengukir desain dengan lebih akurat dan cepat, sehingga kualitas produk dapat lebih terjaga.
Bantuan lain yang diberikan adalah fotobox untuk kebutuhan dokumentasi produk. Fotobox ini memungkinkan perajin untuk mengambil foto produk dengan hasil yang lebih profesional, sehingga bisa digunakan untuk katalog online maupun media promosi lainnya. Mesin amplas otomatis juga disediakan untuk mempercepat proses finishing produk, sehingga waktu produksi dapat dihemat tanpa mengurangi kualitas.
“Dengan adanya mesin CNC dan mesin amplas otomatis, kami sangat terbantu dalam proses produksi. Kini kami dapat menghasilkan produk dengan lebih cepat dan kualitas yang lebih baik. Bantuan fotobox juga memudahkan kami dalam mendokumentasikan produk dengan tampilan yang menarik,” kata I Nyoman Benes, pemilik usaha Kipas Srikandi.
Program ini juga menyasar peningkatan aspek pemasaran. Di era digital, pemasaran produk melalui media daring (online) menjadi kunci untuk memperluas jangkauan pasar. Namun, banyak UMKM lokal yang masih mengalami kesulitan dalam memanfaatkan teknologi digital secara efektif.
Untuk menjawab tantangan ini, tim pengabdian memberikan pelatihan dan pendampingan dalam penggunaan website serta pemasaran digital. Website yang dikembangkan khusus untuk Kipas Srikandi berfungsi sebagai platform pemesanan berbasis web. Melalui website ini, para perajin dapat memajang produk mereka secara daring dan mempermudah konsumen dalam melakukan pemesanan.
Selain pengembangan website, pelatihan Google Analytics juga diberikan kepada para perajin. Pelatihan ini bertujuan agar mereka dapat memantau perilaku konsumen yang mengunjungi website mereka dan memahami tren yang dapat membantu menyusun strategi pemasaran yang lebih efektif. Pelatihan social media marketing juga diselenggarakan untuk membantu perajin memaksimalkan media sosial seperti Instagram dan Facebook sebagai alat promosi produk. @
1
Komentar