Suyadinata Mohon Restu ke Tokoh, Mangku Pastika Sebut Berpeluang Besar Menang
Pastika: PAD Badung Bisa Tembus Rp 30 Triliun Jika Dikelola Maksimal
MANGUPURA, NusaBali.com - Pilkada Badung bakal menjadi ajang bagi para kandidat untuk beradu strategi. Badung selain sebagai daerah pariwisata, banyak sektor yang masih bisa dikelola dengan maksimal hingga bisa menambah pundi-pundi Pendapatan Asli Daerah (PAD). Bahkan bisa mencapai puluhan triliun. Hal tersebut terungkap saat Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Badung, I Wayan Suyasa - I Putu Alit Yandinata menyambangi kediaman tokoh besar Made Mangku Pastika.
Banyak masukan diberikan oleh Made Mangku Pastika dalam pertemuan hangat yang dilangsungkan pada Rabu (18/9). Salah satunya, jika benar mengelola sumber pendapatan, PAD Badung bisa tembus Rp 30 triliun. Suyadinata sampai sekitar pukul 10.30 WITA di kediaman Mangku Pastika, mereka langsung disapa oleh Mangku Pastika. Suyadinata data 30 menit lebih awal dari yang dijanjikan.
“Orang biasa terlambat, ini malah bisa lebih awal. Saya kira jam 11.00 WITA akan sampai, malah lebih awal. Pemimpin tidak boleh terlambat,” sambut Pastika.
Kedatangan I Wayan Suyasa dan I Putu Alit Yandinata bertujuan untuk memohon restu dan arahan dari Made Mangku Pastika. Sehingga semakin percaya diri, untuk nantinya bertarung di Pilkada Badung. “Mohon restu, mohon arahan bimbingan Bapak Made Mangku Pastika, tokoh luar biasa bagi Bali,” ujar Suyasa.
Selama berbincang dan berdiskusi dengan Mangku Pastika, Suyasa mengatakan begitu hebat pemahaman dan ilmu dari Mangku Pastika. Dari sosok Gubernur Bali dua periode ini, banyak hal yang bisa didapatkan baik dari sisi ilmu maupun pengalaman. “Beliau luar biasa, sekitar tiga mendengarkan pengalaman beliau. Luar biasa banyak yang didapatkan, sungguh bernas pemikiran dan pengalaman Pak Mangku,” ungkap Cabup asal Desa Penarungan Kecamatan Mengwi ini.
Sementara itu Mangku Pastika mengatakan bahwa dirinya selalu memantau situasi politik, termasuk Badung. Baginya, Suyadinata memiliki celah dan peluang besar menjadi pemenang di Badung. “Saya lihat di medsos, lihat di berita. Peluang menang terbuka lebar, tinggal semangat, kemudian wajib mengabdikan diri dengan baik. Saya yakin bisa menang,” ujarnya.
Mantan Kapolda Bali ini mengatakan, Badung merupakan kabupaten yang kaya, bahkan Badung nantinya bisa menjadi kekuatan untuk membangun Bali. Dia mengatakan, jika nantinya pemimpin Badung bisa membangun sistem online, sistem transparan dalam pemungutan Pajak Hotel dan Restoran (PHR), niscaya akan ada kenaikan PAD.
“Yang saat ini mungkin yang baru terkumpul sekitar 25 persen PAD. Kalau mampu membangun sistem, PHR yang terpungut dan masuk PAD Badung 75 persen saja, bisa tembus Rp 20 triliun. Kalau benar-benar 100 persen celah pajaknya bisa dipungut, saya yakin PAD Badung bisa tembus Rp 30 triliun,”
Mantan Kalahar BNN ini melanjutkan, dengan memiliki dana yang besar, Badung bisa membangun berbagai macam. Yang pertama harus dibangun adalah, SDM yang kuat, bahkan kalau bisa untuk SDM Bali. Jangan hanya dihambur-hamburkan pada posisi yang tidak fundamental. “Sekolah dari TK, SD, SMP, SMA, Kuliah gratis. Bangun SDM yang kuat,” jelas perintis SMA/SMK Bali Mandara ini dan saat ini punya sekolah Taruna Mandara.
Selain memperkuat SDM Bali, dengan dana yang besar juga bisa membangun rumah sakit yang bagus. Termasuk membangun sistem pertanian yang bagus, bahkan mesti ada satu pusat belanja organik atau Organic Trade Center. “Saat ini Bali hidup dari pariwisata, Badung hidup dari pariwisata. Pariwisata kita adalah pariwisata budaya, budaya yang dimaksud adalah budaya agraris. Apa yang sudah dibangun dalam pertanian terkait budaya agraris? Tidak ada,” cetus tokoh asal Petemon, Seririt, Buleleng ini.
“Lanjutkan itu Simantri (Sistem Pertanian Terintegrasi), nantinya akan mampu mewujudkan Badung sebagai kabupaten organik,” imbuh Anggota DPD RI ini.
Pastika juga berpesan, nantinya bangun juga sumber-sumber pendapatan, misalnya membangun usaha seperti hotel, investasi untuk pengembangan pertanian organik, pengembangan sapi Bali, termasuk nantinya mampu investasi yang bisa menjadi sumber pendapatan baru. Bahkan Badung bisa membangun bank sendiri selain tetap membesarkan BPD Bali.
“Kalau sudah ada uang banyak, apapun bisa dilakukan oleh Badung. Ingat jangan salah mengelola, Bupati dan Wakil Bupati itu seorang pemimpin atau leader dan juga seorang manajer. Memiliki ilmu pengelolaan anggaran yang bagus penting. Bukan dihambur-hamburkan untuk bongkar pura dan balai banjar yang sudah bagus,” bebernya.
“Namun mesti membangun satu bentuk pengelolaan, termasuk membuka ruang baru tempat investasi yang menjadi sumber pendapatan. Ketika pariwisata redup gara-gara bom misalnya, gara-gara wabah seperti Covid misalnya. Itulah seorang pemimpin,” pungkas mantan Ketua Tim Kasus Bom Bali ini. *ind
Komentar