K3S Balikpapan Utara Studi Petik di SDN 1 Pejeng
GIANYAR, NusaBali - Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Kota Balikpapan Utara, Kalimantan Timur studi petik ke SDN 1 Pejeng, Kecamatan Tampaksiring, Gianyar, Kamis. (19/9). Ketua K3S Balikpapan Utara Iin Rahmayanti mengaku kagum dengan pengelolaan dana BOS, model pembelajaran, prestasi sekolah hingga inovasi kreatif di SDN 1 Pejeng. Di antaranya muatan lokal, kantin sehat, dan komitmen sekolah diet plastik.
“Kami mendapat rekomendasi sekolah ini sangat baik. Kami tambah yakin setelah melihat di youtube. Kami memilih terbang jauh dari Kalimantan ke Bali,” jelas Iin Rahmayanti. Rombongan K3S Kota Balikpapan Utara terkesan saat disambut oleh keluarga besar SDN 1 Pejeng. “Anak-anak menyambut dengan bahasa Inggris, tapi di balik itu muatan lokalnya masih sangat kuat. Anak-anak mengenakan busana adat, juga ada kelas melukis, menari, menganyam, bermain gender, banyak sekali,” ungkapnya.
Bisa melihat langsung kegiatan belajar di SDN 1 Pejeng menjadi tujuan utama studi petik ini. Harapannya, hal serupa bisa diterapkan di sekolah-sekolah di Balikpapan Utara. “Kehadiran kami untuk belajar, kebetulan kami didanai oleh Pemkot Balikpapan setiap tahun diberi dana untuk mencari sekolah terbaik. Tahun ini kami pilih SDN 1 Pejeng. Apa yang kami dapatkan di sini tentu akan kami jadikan oleh-oleh. Semoga ada kunjungan balasan di kemudian hari,” harap Iin Rahmawati.
Rombongan yang berkunjung merupakan tim keuangan dari 33 sekolah negeri dan 6 sekolah swasta di Balikpapan Utara. Turut mendampingi 6 kepala sekolah. Kasek SDN 1 Pejeng I Gusti Ayu Pramita Dewi merasa terharu dikunjungi oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan, khususnya K3S Kota Balikpapan Utara. Dijelaskan, program unggulan SDN 1 Pejeng bisa terlaksana berkat kerja sama yang baik antara guru, orang tua siswa, dan anak-anak. Sekolah yang terdiri dari 12 rombongan belajar ini berusaha mencetak generasi emas yang sehat, disiplin, bertanggung jawab, dan berprestasi.
Sebagai komitmen terhadap lingkungan, sekolah sedang menjalankan program diet plastik. Segala jenis plastik, sebisa mungkin dihindari. Termasuk jajanan kantin, sama sekali tidak menjual snack kemasan plastik. Yang ada hanyalah kolak ubi, bubur kacang hijau, rujak buah, sayur mayur, dan makanan sehat lainnya. Petugas kantin menyiapkan piring, gelas, dan mangkok. Selesai makan minum, anak-anak bertanggungjawab atas sampah mereka. “Sampah organik, misalnya sisa buah semangka atau jagung langsung masuk ke lubang teba modern. Kani sudah punya 4 teba modern,” jelasnya.
Sedangkan piring maupun gelas, jika masih ada sisa makanan menempel maka langsung dibersihkan di wastafel. Kemudian ditumpuk rapi di kotak yang sudah disiapkan. Gusti Ayu Pramita mengatakan, kantin sehat ini dikelola oleh Komite Sekolah. Mulai dari permodalan, tenaga kerja, dan teknis penjualan. Sekolah hanya memberikan rambu-rambu agar makanan yang dijual benar-benar bermanfaat untuk tumbuh kembang anak. Rutin mengkonsumsi makanan sehat, anak-anak diharapkan bisa tumbuh sehat, cerdas, dan aktif. Sebulan sekali, sekolah bekerja sama dengan Puskesmas untuk mengecek kesehatan dan tumbuh kembang siswa. 7 nvi
Komentar