Panyengker Puri Ageng Blahbatuh Roboh, Diguncang Gempa Magnitudo 4,8
Panyengker Puri Blahbatuh, Gianyar, diperkirakan dibangun 500 tahun silam dengan ketebalan hampir 1 meter.
GIANYAR, NusaBali
Tembok panyengker sisi tenggara Puri Ageng Blahbatuh roboh akibat diguncang gempa berkekuatan Magnitudo 4,8 pada Sabtu (21/9) sekitar pukul 07.27 Wita. Sementara di Kabupaten Badung, dari enam kecamatan yang paling terdampak gempa adalah Kecamatan Abiansemal.
Panyengker yang roboh tersebut berada di bagian Puri yang ditempati Anak Agung Ngurah Kusuma beserta keluarga. Besan bakal calon Bupati Gianyar Anak Agung Ngurah Kakarsana ini mengatakan panyengker peninggalan tersebut diperkirakan dibangun sekitar 500 tahun silam. Panyengker memiliki ketebalan hampir 1 meter yang di dalamnya berisi material tanah dan bebatuan. Sementara sisi luarnya dihiasi bata merah. Selama ratusan tahun, tembok panyengker yang mengelilingi area Puri sebenarnya tetap kokoh hingga kini. Namun, pada bagian yang saat ini roboh diguncang gempa memang pernah roboh sekitar 10 tahun lalu tertimpa pohon tumbang. “Penyengker yang roboh ini pernah direnovasi 10 tahun lalu, karena tembok nyerendeng (miring) gara-gara tertimpa pohon kelapa tumbang,” ujarnya.
Panyengker yang roboh diperkirakan sepanjang 3 meter dengan ketinggian sekitar 3,5 meter. Kerugian ditaksir mencapai puluhan juta rupiah. Pihak Puri berencana segera melakukan perbaikan. “Akan diperbaiki seperti sediakala guna menjaga keaslian arsitektur peninggalan zaman dulu,” kata AA Ngurah Kusuma.
AA Ngurah Kusuma menyatakan tidak merasakan firasat apapun atas peristiwa tersebut. Guncangan gempa dirasakan cukup kencang, namun robohnya panyengker tak menimbulkan suara sedikit pun. “Terasa sekali guncangannya, tapi belum tahu panyengker roboh. Ada tetangga sebelah yang ke sini kasih tahu,” ujarnya.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Gianyar Ida Bagus Putu Suamba saat dikonfirmasi mengatakan gempa bumi tektonik ini berpusat di daratan Gianyar. Tepatnya pada koordinat 8,57° LS; 115,32° BT, atau berlokasi di darat pada jarak 3 kilometer barat daya Gianyar pada kedalaman 22 km. Guncangan gempa dirasakan di seluruh wilayah Gianyar. Berselang beberapa menit, gempa bumi susulan kembali mengguncang sekitar pukul 07.42 Wita.
Anak Agung Ngurah Kusuma –NOVI
Dari monitoring sementara, IB Suamba mengatakan guncangan gempa di Gianyar menyebabkan kerusakan ringan pada bangunan rumah, tempat suci, dan sekolah. Seperti terjadi di SDN 2 Keramas, genteng pengubug jatuh dan retak pada tembok. Kerusakan juga menimpa candi kurung Pura Dalem Suwat, Kecamatan Gianyar.
Masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. “Agar menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah,” kata Suamba.
Kepala Sekolah SDN 2 Keramas I Desak Made Yastiari mengatakan gempa terjadi pada saat anak-anak sedang berdoa di halaman sekolah. “Pas sedang puja trisandya. Bait keempat, ada gempa keras sekali. Anak-anak terkejut ada yang teriak, langsung meluk guru,” ujarnya. Sementara terkait kerusakan bangunan dampak gempa, pihaknya sudah melaporkan ke Dinas Pendidikan Kabupaten Gianyar.
Kasi Ketenteraman dan Ketertiban (Trantib) Kecamatan Petang AA Ngurah Sukamara, menjelaskan sejak pagi puluhan kerusakan bangunan dari berbagai desa di Abiansemal dilaporkan oleh warga di antaranya dari Desa Taman, Bongkasa, Mambal, Mekar Bhuana, Sedang, Sibangkaja, Sibanggede, Darmasaba. Sebagian besar kerusakan masuk kategori sedang dan ringan.
“Syukurnya tidak ada korban jiwa. Kami memperkirakan, kemungkinan masih ada dampak kerusakan akibat gempa yang belum dilaporkan oleh warga,” ucapnya saat dikonfirmasi NusaBali melalui pesan WhatsApp.
Berdasarkan data rekapitulasi yang sudah dirilis oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Badung, ada puluhan dampak bencana gempa yang tercatat, didominasi terjadi di Kecamatan Abiansemal, antara lain Desa Mekar Bhuana 13 kerusakan, Desa Sibangkaja 7 kerusakan, Desa Sibanggede 8 kerusakan, Desa Darmasaba 10 kerusakan, Desa Mambal 9 kerusakan, Desa Sedang 3 kerusakan. Serta Kecamatan Mengwi terdampak sebanyak dua kelurahan yakni Sempidi sebanyak 5 kerusakan dan Sading sebanyak 2 kerusakan.
Di Kecamatan Abiansemal, dampak gempa mengakibatkan kerusakan bangunan milik warga di Desa Mekar Bhuana antara lain kerusakan palinggih, tembok bale adat, atap rumah rusak dan ada juga yang jebol, atap angkul-angkul, serta tembok panyengker roboh. Di Desa Sibangkaja, gempa juga menyebabkan kerusakan serupa. Bahkan kerusakan juga terjadi di dua sekolah, yakni atap rusak di SDN 2 Sibangkaja dan TK Darmawangsa.
Sedangkan di Desa Sibanggede, gempa menyebabkan atap dan genteng sejumlah bale banjar rontok di antaranya Bale Banjar Pane, Bale Banjar Dualang, Bale Banjar Bantas Kaja, Bale Banjar Mengwi, dan sejumlah kerusakan lainnya yang dialami warga setempat. Di Desa Darmasaba, gempa menyebabkan kerusakan genteng di SDN 4 Darmasaba, kori agung milik warga dan juga Pura Dalem Kangin Desa Adat Tegal, retak. Bahkan ujung Candi Pura Ntegana (cagar budaya Darmasaba) juga rusak. Tiang juga ikut roboh di lapangan voli Banjar Telanga, Tegal, Darmasaba. Selanjutnya di Desa Mambal, rata-rata atap bangunan dan tembok milik warga hancur. Begitu juga kejadian di Desa Sedang relatif sama.
Sementara di Kecamatan Mengwi, dua kelurahan terdampak yakni Kelurahan Sempidi dan Sading. Di Sempidi, atap kantor Lurah Sading rusak. Kerusakan serupa juga menimpa atap SDN 1 Sempidi, Bale Banjar Gede Sempidi, dan atap rumah milik sejumlah warga. Kemudian di Sading, gempa berdampak atap rusak di SDN 2 Sading Mengwi, dan atap menur rusak di Puskesmas Pembantu (Pustu) Sading.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Badung I Ketut Murdika, menyampaikan sejauh ini kerusakan yang telah dilaporkan rata-rata kategori ringan dan sedang. Selanjutnya, akan dilakukan kajian terkait dampak bencana oleh tim Jitupasna (Pengkajian Kebutuhan Pascabencana). “Kebanyakan yang dilaporkan kerusakan genteng sama tembok penyengker roboh,” ucapnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Badung AA Ngurah Ariawan, mengatakan setelah data laporan kebencanaan telah dikeluarkan, selanjutnya akan dilakukan verifikasi kerusakan oleh tim Jitupasna. Lantaran banyaknya kerusakan yang terjadi akibat gempa, pihaknya akan bekerja ekstra agar verifikasi cepat rampung dan bantuan stimulan dampak bencana bisa direalisasikan.
“Setelah ada laporan bencana, kami dari tim teknis Jitupasna akan turun nanti menghitung kerugian-kerugian yang dialami. Pemberian bantuannya berdasarkan klasifikasi kerusakan ringan, sedang, hingga berat. Karena cukup banyak kejadian, kami mungkin akan bekerja ekstra menyelesaikan kajian dampak bencana,” sebutnya.
Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali I Made Rentin menyampaikan berdasarkan rekapitulasi laporan situasi dampak gempa bumi yang berpusat di Kabupaten Gianyar, Sabtu (21/9) pagi, terdapat 26 informasi kerusakan bangunan dan nihil informasi korban jiwa.
Di Kabupaten Gianyar dilaporkan 9 informasi kerusakan dan nihil informasi korban jiwa. Adapun kerusakan meliputi genteng jatuh di SDN 2 Keramas Blahbatuh, tembok penyengker Puri Blahbatuh roboh, bagian atas Padamasana Pura Puseh Abianbase retak dan berjatuhan, beberapa bangunan di Pura Gunung Jimbar Beng Gianyar rusak dan retak, candi bentar Pura Dalem Gede Desa Adat Bon Biu Blahbatuh mudra rusak dan berjatuhan, rumah warga di Desa Manukaya Tampaksiring retak, gedung SMPN 3 Ubud rusak ringan, gedung SD 5 Bedulu, Blahbatuh, rusak ringan, dan Pura Dalem Suwat, Desa Suwat mengalami rusak ringan.
Di Kota Denpasar dilaporkan satu rumah rusak ringan tepatnya di Banjar Anggabaya, Penatih, Denpasar Timur.
Sementara laporan kerusakan cukup banyak di Kabupaten Badung. Ada 16 informasi kerusakan yang sebagian besar menimpa atap bangunan.
Kepada masyarakat Rentin mengimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. 7 nov, ind, a
1
Komentar