nusabali

Yayasan Dharma Widya Ulangun Gelar Bakti Sosial di Pura Dalem Bungkeneng Tonja

  • www.nusabali.com-yayasan-dharma-widya-ulangun-gelar-bakti-sosial-di-pura-dalem-bungkeneng-tonja
  • www.nusabali.com-yayasan-dharma-widya-ulangun-gelar-bakti-sosial-di-pura-dalem-bungkeneng-tonja

DENPASAR, NusaBali.com - Yayasan Dharma Widya Ulangun menggelar kegiatan bakti sosial di Pura Dalem Bungkenengyang berlokasi di Jalan Ratna, Kelurahan Tonja, Denpasar Utara, pada Minggu (22/9/2024). Kegiatan pada pukul 08.30 WITA ini merupakan bagian dari pengabdian masyarakat.

Pada kesempatan ini dilakukan pula penyerahan paket bantuan sembako. Selain itu,  Yayasan juga memperkenalkan berbagai unit usaha yang dinaungi kepada masyarakat Desa Adat Tonja.

Ketua Yayasan Dharma Widya Ulangun Dr. Drs. I Nyoman Gede Astina, M.Pd., CHT., CHA., menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari pengabdian masyarakat sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang mencakup pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

“Kami menyadari bahwa kami berada di lingkungan Desa Adat Tonja, sehingga sudah sewajarnya kami ikut peduli dengan lingkungan yang ada. Menjelang piodalan di Pura Dalem Bungkeneng ini, kami telah secara rutin memberikan bantuan untuk penyelenggaraan upacara, serta bantuan sembako kepada JeroMangku. Harapan kami, meskipun bantuan ini sederhana, semoga dapat diterima dan bermanfaat,” ujar Gede Astina ditemui setelah acara.

Gede Astina menambahkan bahwa selain bakti sosial, yayasan juga memberikan program potongan harga khusus kepada warga Desa Tonja yang ingin melanjutkan pendidikan di lembaga-lembaga yang dikelola oleh Yayasan Dharma Widya Ulangun, seperti Sekolah Perhotelan Bali (SPB) dan Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional (IPBI).

“Ini merupakan bentuk kepedulian kami kepada masyarakat sekitar. Kami juga memiliki beberapa unit usaha, seperti Bank Perkreditan Rakyat (BPR) SPB, yang silakan dimanfaatkan untuk simpan pinjam dan sebagainya, serta SPB Mart yang menawarkan harga lebih murah dibandingkan toko lainnya. Selain itu, kami juga memiliki program pengiriman tenaga kerja ke luar negeri, baik di kapal pesiar maupun di darat,” jelas Astina.

Untuk diketahui, Yayasan Dharma Widya Ulangun menaungi berbagai unit usaha yang berfokus pada sektor pendidikan dan ekonomi, termasuk PT Bali Duta Mandiri yang bergerak di bidang Pengirim Pekerja Migran Indonesia (P3MI). Program pengiriman tenaga kerja ini diharapkan dapat membantu masyarakat Desa Adat Tonja dalam meningkatkan pemberdayaan masyarakat untuk kesejahteraan keluarga. 

“Kegiatan ini akan terus kami laksanakan secara berkala, tidak hanya di lingkungan Desa Tonja, tetapi juga di lingkungan lainnya. Kami juga telah merancang potongan beasiswa sejak beberapa tahun lalu agar dapat dimanfaatkan oleh masyarakat yang membutuhkan,”tandasnya.

Pemucuk Paiketan Pemangku Puja Srawa Jro Mangku Made Asmika, turut menyampaikan rasa terima kasih atas bantuan yang diberikan oleh Yayasan Dharma Widya Ulangun. Menurutnya, bantuan tersebut seolah-olah merupakan berkah dari Ida Sesuhunan di Pura Dalem Bungkeneng.


“Kami sangat bersyukur dan berterima kasih kepada Yayasan Dharma Widya Ulangun. Bantuan ini bukan kali pertama kami terima, sebelumnya kami juga pernah menerima dukungan dalam bentuk transportasi,” ujar JroMangku Made Asmika.

Jro Mangku Made Asmika mengatakan, Paiketan Pemangku Puja Srawa memiliki berbagai program, yang salah satunya adalah meningkatkan kesadaran para pemangku untuk eling bhakti kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa, leluhur, dan sesama. Dari kegiatan ini, aa berharap agar bantuan dari yayasan terus berlanjut sehingga keberadaan Paiketan Pemangku Puja Srawa dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan konsep Tri Hita Karana, yakni hubungan harmonis antara manusia dengan Tuhan, sesama manusia, dan alam.

Ia menjelaskan bahwa program yang dijalankan oleh Paiketan Pemangku bertujuan untuk meningkatkan kesadaran para pemangku dalam berbagai aspek. Pertama, kesadaran untuk berbakti kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa. Kedua, kesadaran untuk menghormati leluhur. Ketiga, kesadaran terhadap saudara sesama manusia, dan yang keempat, kesadaran untuk hidup bersama dalam perbedaan.

“Harapan kami ke depannya, yayasan terus mendukung program kami, sehingga keberadaan Paiketan Pemangku Puja Srawa dapat berjalan dengan baik, meningkatkan sradha bhakti para pemangku, dan membuat keluarga besar yayasan, termasuk mahasiswa dan murid-murid, menjadi pribadi yang berguna di masyarakat,” harapnya.

Sementara itu, Bendesa Adat Tonja I Putu Gede Sridana, juga mengapresiasi kegiatan bakti sosial yang dilakukan Yayasan Dharma Widya Ulangun. Menurutnya, sinergi antara desa adat dan lembaga pendidikan serta unit usaha di wilayah tersebut sangat penting untuk memberdayakan masyarakat.

“Di Desa Adat Tonja, kami memiliki dua hal utama yang menjadi fokus kami, yaitu memberdayakan masyarakat secara keseluruhan dan juga memberdayakan semua pihak yang ada di desa ini, termasuk perguruan tinggi dan perusahaan-perusahaan. Dengan adanya program-program seperti CSR (Corporate Social Responsibility), kami berharap peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) di desa ini dapat tercapai,” ujar Sridana.

Ia menambahkan bahwa di Desa Adat Tonja terdapat sembilan banjar dan beberapa pura, termasuk dua Pura Desa dan dua Pura Dalem, yang sering mengadakan kegiatan keagamaan. Pemberdayaan masyarakat dan dukungan dari berbagai pihak sangat diperlukan untuk memastikan kelancaran berbagai kegiatan di desa adat.

Kegiatan bakti sosial ini diharapkan dapat menjadi awal dari kerja sama yang lebih erat antara Yayasan Dharma Widya Ulangun dengan masyarakat Desa Adat Tonja, tidak hanya dalam hal bantuan material, tetapi juga melalui peningkatan kualitas pendidikan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat setempat. *cr79

Komentar