Dinilai Sukses, Bali International Airshow (BIAS) 2024 Dipadati 5.300 Pengunjung Bisnis
Bali Tetap akan Jadi Venue di Tahun 2025 Nanti
Bali International Airshow 2024
Bandara International I Gusti Ngurah Rai
Menkomarves
Luhut Binsar Pandjaitan
Bali kembali terpilih menjadi venue Bali International Airshow pada tahun 2025 mendatang dan kemudian akan berlangsung setiap tahun ganjil setelahnya
MANGUPURA, NusaBali
Bali International Airshow (BIAS) 2024 suskes mendatangkan 5.300 pengunjung bisnis selama empat hari dari 18-21 September 2024. Berlokasi di apron sisi selatan Bandara International I Gusti Ngurah Rai, Tuban, Kecamatan Kuta, Badung agenda yang dilaksanakan setelah 28 tahun ini dinilai sukses, terbukti kunjungan berasal dari 51 negara dan mempertemukan 100 perusahaan. Atas kesuksesan tersebut, Bali kembali terpilih menjadi venue Bali International Airshow pada tahun 2025 mendatang dan kemudian akan berlangsung setiap tahun ganjil setelahnya.
Hal ini diungkapkan dalam LoI (Letter of Intent) atau kesepakatan awal yang ditandatangani saat upacara pembukaan pada tanggal 18 September 2024 lalu. Penandatanganan ini melibatkan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Kementerian Perhubungan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Pertahanan, PT Aviasi Pariwisata Indonesia (InJourney), pengelola sektor penerbangan dan pariwisata Indonesia, serta TNI AU dan penyelenggara acara, PT Inaro Tujuh Belas.
Menteri Koordinasi Bidang Maritim dan Investasi (Menkomarves), Luhut Binsar Pandjaitan menerangkan jika BIAS 2024 telah mencapai tujuannya untuk menjadi pameran internasional paling terkemuka di Asia Tenggara di bidang kedirgantaraan, teknologi penerbangan, dan pertahanan. “Pameran ini telah membawa Indonesia menjadi yang terdepan dalam pertumbuhan industri penerbangan dan kedirgantaraan, dengan memanfaatkan inovasi dan keahlian para pemangku kepentingan melalui forum, dialog, dan interaksi dengan para peserta pameran global,” ungkap Luhut pada keterangan pers yang diterima, Sabtu (21/9) malam.
Berbagai merek ternama di industri aviasi turut memeriahkan pameran Bali International Airshow 2024, di antaranya adalah Airbus, Bell Helicopters, Boeing, BrahMos, Dassault Aviation, Embraer, Garuda Group, Leonardo (diwakilkan oleh Helitech Asia - distributor Asia-Pac), Lion Air, MBDA, PT Dirgantara Indonesia, Textron Aviation, dan Thales.
“Sekitar 75 persen dari perusahaan-perusahaan terkemuka tersebut mengindikasikan bahwa mereka akan kembali ke Bali untuk pameran selanjutnya pada tahun depan dari tanggal 24 hingga 27 September 2025,” ucapnya. Di sisi lain, Andy Wismarsyah, CEO PT Inaro Tujuh Belas, penyelenggara Bali International Airshow menjelaskan pihaknya turut memberikan penghargaan kepada masyarakat Bali atas dukungan mereka selama seminggu penyelenggaraan. Andy mengatakan saat hari terakhir gelaran BIAS 2024 pada, Sabtu (21/9). Setidaknya ada lebih dari 5.000 masyarakat umum yang mengunjungi Bali International Airshow dan terpukau dengan beragam peralatan dan perangkat pesawat yang dipamerkan di area apron sisi selatan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.
Paling populer adalah tampilan 16 pameran statis, mulai dari pesawat komersial hingga pesawat militer, termasuk menampilkan serangkaian pertunjukan dan aksi yang memukau sebagai bukti dari keahlian, keterampilan, serta komitmen tim penerbang. “Bali itu magic. Jadi semua kegiatan yang dibuat di Bali ini selalu sempurna, hasil akhirnya semua dapat sesuai harapan begitu juga dengan gelaran Bali Airshow. Bali sudah lengkap dengan segala kebutuhannya, sudah lengkap dengan infrastrukturnya jadi kami yakin bahwa nanti diadakan di Bali lagi bisa menjadi suatu hal, gongnya lebih besar,” harapnya.
Sementara, Bona Aritonang, warga asal Banjar Baru, Kalimantan Selatan, sangat antusias menghadiri Bali International Airshow bersama istri dan anaknya. Sebagai pegawai swasta, Bona melihat acara ini sebagai kesempatan berharga untuk mengenalkan dunia dirgantara kepada sang anak, yang bercita-cita berkarier di bidang tersebut. “Saya bawa istri dan anak saya ke Bali International Airshow karena saya pikir penting untuk mengenalkan dunia dirgantara, terutama karena anak saya sangat antusias untuk berkarier di bidang ini,” ujar Bona.
Bona menambahkan bahwa tujuan utamanya adalah melihat pesawat baru Indonesia, terutama A400M. Bona dan keluarganya telah berada di Bali selama dua hari khusus untuk menghadiri acara ini dan berencana pulang keesokan harinya. Dia juga berharap bisa melihat lebih banyak pesawat buatan Indonesia di ajang tersebut.
Selaras dengan hal tersebut, warga asal Klungkung, I Gusti Ngurah Putra Maharditya mengatakan jika kesempatan melihat berbagai jenis pesawat dari dekat, mulai dari private jet hingga pesawat komersial, adalah momen yang tak terlupakan. “Saya datang ke Bali International Airshow untuk melihat berbagai pesawat secara langsung, termasuk miniatur pesawat private jet dan pesawat komersial. Yang paling berkesan adalah menyaksikan aksi akrobatik dari pesawat tempur dan pesawat akrobatik milik Tentara Nasional Indonesia,” ujar Putra Maharditya.
Selain itu, dia juga terkesan dengan kehadiran pesawat unik seperti F-35 milik Australian Air Force, serta F-16 dan Sukhoi milik TNI. Apalagi ini adalah pertama kalinya dia menghadiri acara kedirgantaraan. Putra Maharditya berharap acara seperti ini bisa terus diadakan di masa depan, dengan harapan ada lebih banyak display private jet dari berbagai produsen seperti Embraer, Gulfstream, dan Airbus. “Semoga ke depan ada lebih banyak variasi pesawat, khususnya private jet,” harapnya. 7 ol3
Komentar