Balai Penjaminan Mutu Pendidikan Cek Program di SLBN 1 Karangasem
BPMP Bali
Supervisi
SLBN 1 Karangasem
GSS (gerakan sekolah sehat)
Kasek SLBN 1 Karangasem
Mudi Dwikorahesti
AMLAPURA, NusaBali - BPMP (Balai Penjaminan Mutu Pendidikan) Provinsi Bali menggelar supervisi ke satuan pendidikan SLBN (Sekolah Luar Biasa Negeri) 1 Karangasem. Tujuannya, mengecek realisasi program GSS (gerakan sekolah sehat) yang menyasar 5 sehat.
Hadir dua pejabat dari BPMP, yakni Arniti dan Ketut Irma Parwati. Mereka melakukan supervisi di SLBN 1 Karangasem Lingkungan Telaga Mas, Kelurahan Subagan, Kecamatan Karangasem, Sabtu (21/9).
Diketahui, program GSS telah berjalan sesuai hasil pengecekan kedua pejabat tersebut. Pelaksanaan GSS meliputi 5 sehat, yakni sehat bergizi, fisik, imunisasi, jiwa, dan lingkungan.
Sehat fisik, misalnya, terutama sehat tenaga pendidik dan kependidikan, agar mampu menjalankan tugas dengan baik, sehingga melahirkan anak-anak bangsa yang cerdas, menuju cita-cita, mencerdaskan kehidupan bangsa.
Pejabat BPMP Arniti dan Parwati, lebih banyak menanyakan perkembangan program yang telah berjalan. Sehingga nantinya, ada yang perlu dievaluasi.
Kasek SLBN 1 Karangasem Mudi Dwikorahesti mengatakan, program GSS menyangkut lima sehat. Tetapi dalam pelaksanaannya penjabarannya lebih luas dan detail. Misalnya, kata Mudi Dwikorahesti, untuk sehat bergizi mesti memenuhi syarat sesuai program isi piringku, yakni nasi, lauk, sayur dan buah ditambah minum minimal 8 gelas air per hari.
Program sehat bergizi ini di dalamnya mencakup membiasakan minum air putih, konsumsi makanan bergizi, hindari makan siap saji, dan perlunya tablet tambah darah.
Terpenting lagi, kata dia, untuk di sekolah, memiliki kantin sehat, lingkungan yang bersih sehingga pembelajaran jadi nyaman, dan kondisi anak-anak yang sehat, minimal tidak memelihara kuku panjang. Sebab kuku panjang sebagai sumber penyimpan penyakit.
Jelas Mudi, peserta didik agar terjaga kesehatannya dengan cara mengajak senam bersama setiap pagi. Senam ini berupa peregangan dan gerak lagu minimal sebelum pembelajaran dimulai, juga dengan jalan kaki dan kebugaran lainnya. Perlu pemahaman kepada anak-anak, agar membiasakan diri membuang sampah pada tempatnya, membiasakan cuci tangan sebelum makan.
Tambah dia, penting juga mewujudkan sehat imunisasi, perlu memetakan status imunisasi peserta didik secara berkala, dan pelaksanaan imunisasi. Selain itu, perlu memantau kesehatan jiwa, caranya dengan mencegah terjadinya kekerasan dan melakukan penanganannya, sosialisasi kesehatan jiwa, lakukan doa bersama adanya pendidikan kesehatan jiwa dan skrining kesehatan jiwa.
Tujuan dari program GSS untuk meningkatkan derajat kesehatan peserta didik melalui penerapan pola makan yang tepat dan konsumsi makanan, yang merupakan implementasi GSS pada kurikulum merdeka, secara tidak langsung mendukung tujuan SDGs (sustainable development goals) menuju kehidupan yang lebih baik yang sditetapkan Perserikatan Bangsa-Bangsa, terutama SDG3 (kehidupan sehat dan sejahtera), SDG4 dan SDG5 (kesetaraan gender).
Mudi menambahkan,SLB sebagai pusat pendidikan inklusi, berusaha berkontribusi dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang sehat dan berkelanjutan bagi semua peserta didik.7k16
1
Komentar