Mulia-PAS Nomor Urut 1, Koster-Giri 2
De Gadjah: Simbol Kemenangan, Koster: Simbol Keberlanjutan
DENPASAR, NusaBali.com - KPU Provinsi Bali resmi menetapkan dua pasangan calon (paslon) yang berlaga di Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Bali yakni Made Muliawan Arya-Putu Agus Suradnyana bernomor urut 1 dan Wayan Koster-I Nyoman Giri bernomor urut 2.
"Kami menetapkan nomor urut Peserta Pilgub Bali tahun 2024 sebagai berikut. Nomor urut 1, paslon Gubernur Bali Made Muliawan Arya dan Wakil Gubernur Bali Putu Agus Suradnyana. Nomor urut 2, paslon Gubernur Bali Wayan Koster dan Wakil Gubernur Bali I Nyoman Giri Prasta," ujar Ketua KPU Provinsi Bali I Dewa Agung Gede Lidartawan.
Nomor urut Peserta Pilgub Bali yang ditetapkan melalui Keputusan KPU Bali Nomor 110 Tahun 2024 ini berdasarkan hasil pengundian nomor urut yang diikuti kedua paslon di Kantor KPU Provinsi Bali, Jalan Cok Agung Tresna Nomor 8, Niti Mandala, Denpasar, Senin (23/9/2024).
Pengundian nomor urut diawali dengan mengundi nomor antrean pengambilan nomor urut. KPU menyediakan 14 buah bola nomor antrean. Paslon yang mendapat bola dengan angka terkecil mendapat kesempatan pertama mengambil satu dari dua gulungan nomor urut.
Paslon Mulia-PAS mendapat angka terkecil saat mengundi nomor antrean pengambilan nomor urut. Sehingga, mereka berhak lebih dulu memilih satu dari dua gulungan yang di dalamnya bertuliskan nomor urut Peserta Pilgub Bali 2024 yang masih dirahasiakan.
Saat kedua paslon membuka gulungan nomor urut itu, terungkap pasangan Mulia-PAS memperoleh nomor urut 1 dan Koster-Giri mendapat nomor urut 2. Nomor urut ini bakal jadi 'identitas' yang mereka pakai selama kampanye sampai tertera dalam surat suara untuk pencoblosan, 27 November 2024 nanti.
"Nomor 1 adalah simbol kemenangan. Di dalam kontestasi Pilgub Bali ini yang dicari adalah posisi Bali Satu. Untuk itu, kami bersatu, berjuang, satu komando, satu jalur bersama pemerintah pusat (Presiden Prabowo)," kata Muliawan alias De Gadjah usai acara pengundian nomor urut.
Wakil De Gadjah, Putu Agus Suradnyana alias PAS mengaku telah menerima petunjuk alam sebelum benar-benar menerima nomor urut 1. Saat pengundian nomor antrean, PAS sudah mendapat antrean nomor 1 dari 14 bola antrean yang diundi di satu wadah. Kemudian, De Gadjah yang mengambil gulungan nomor urut juga akhirnya memunculkan nomor 1.
Sementara itu, Koster menilai, nomor urut 2 menjadi simbol keberlanjutan pemerintahannya di periode kedua. Seperti yang diketahui, Koster baru menjabat sekali sebagai Gubernur Bali Periode 2018-2023 bersama wakilnya Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace). Dan di periode kedua nanti, Koster ditemani Giri Prasta.
"Mudah-mudahan nomor 2 ini pertanda restu alam bahwa Koster lanjut dua periode berpasangan dengan Giri Prasta. Periode kedua ini penting karena di periode pertama telah mencapai capaian-capaian 44 Tonggak Penanda Bali Era Baru. Ke depan, ini perlu dilanjutkan untuk dimantapkan," beber Koster.
Wakil Koster, Giri Prasta mengimbuhkan, Koster-Giri siap mewujudkan Sila Kelima Pancasila yakni Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Keduanya juga menegaskan, berbeda partai tidak menghalangi hubungan kerja pemerintah pusat dan daerah. Hal ini dibuktikan dengan hubungan baik Pemprov Bali dan Pemkab Jembrana di periode pertama Koster.
Semantara itu, usai pengundian dan penetapan nomor urut, KPU Bali mengajak kedua paslon yang seluruhnya beragama Hindu untuk melaksanakan persembahyangan bersama di Padmasana Kantor KPU Bali. Tidak diberlakukan urutan dalam persembahyangan. Sebab, kata Lidartawan, semuanya sama di hadapan Tuhan.
"Pura 'kawitan' peserta pilkada itu kan sejatinya di sini, di Padmasana Kantor KPU," ujar Lidartawan, menjelaskan dengan perumpamaan bahwa sebagai peserta pemilihan, 'kawitan' para peserta pemilihan adalah parahyangan dari rumah lembaga penyelenggara pemilihan.
Kemudian, selesai persembahyangan bersama, kedua paslon melakukan Deklarasi Kampanye Damai di halaman Kantor KPU Bali. Kedua paslon lantas mebubuhkan tanda tangan komitmen kampanye damai ditemani tim pemenangan. *rat
Nomor urut Peserta Pilgub Bali yang ditetapkan melalui Keputusan KPU Bali Nomor 110 Tahun 2024 ini berdasarkan hasil pengundian nomor urut yang diikuti kedua paslon di Kantor KPU Provinsi Bali, Jalan Cok Agung Tresna Nomor 8, Niti Mandala, Denpasar, Senin (23/9/2024).
Pengundian nomor urut diawali dengan mengundi nomor antrean pengambilan nomor urut. KPU menyediakan 14 buah bola nomor antrean. Paslon yang mendapat bola dengan angka terkecil mendapat kesempatan pertama mengambil satu dari dua gulungan nomor urut.
Paslon Mulia-PAS mendapat angka terkecil saat mengundi nomor antrean pengambilan nomor urut. Sehingga, mereka berhak lebih dulu memilih satu dari dua gulungan yang di dalamnya bertuliskan nomor urut Peserta Pilgub Bali 2024 yang masih dirahasiakan.
Saat kedua paslon membuka gulungan nomor urut itu, terungkap pasangan Mulia-PAS memperoleh nomor urut 1 dan Koster-Giri mendapat nomor urut 2. Nomor urut ini bakal jadi 'identitas' yang mereka pakai selama kampanye sampai tertera dalam surat suara untuk pencoblosan, 27 November 2024 nanti.
"Nomor 1 adalah simbol kemenangan. Di dalam kontestasi Pilgub Bali ini yang dicari adalah posisi Bali Satu. Untuk itu, kami bersatu, berjuang, satu komando, satu jalur bersama pemerintah pusat (Presiden Prabowo)," kata Muliawan alias De Gadjah usai acara pengundian nomor urut.
Wakil De Gadjah, Putu Agus Suradnyana alias PAS mengaku telah menerima petunjuk alam sebelum benar-benar menerima nomor urut 1. Saat pengundian nomor antrean, PAS sudah mendapat antrean nomor 1 dari 14 bola antrean yang diundi di satu wadah. Kemudian, De Gadjah yang mengambil gulungan nomor urut juga akhirnya memunculkan nomor 1.
Sementara itu, Koster menilai, nomor urut 2 menjadi simbol keberlanjutan pemerintahannya di periode kedua. Seperti yang diketahui, Koster baru menjabat sekali sebagai Gubernur Bali Periode 2018-2023 bersama wakilnya Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace). Dan di periode kedua nanti, Koster ditemani Giri Prasta.
"Mudah-mudahan nomor 2 ini pertanda restu alam bahwa Koster lanjut dua periode berpasangan dengan Giri Prasta. Periode kedua ini penting karena di periode pertama telah mencapai capaian-capaian 44 Tonggak Penanda Bali Era Baru. Ke depan, ini perlu dilanjutkan untuk dimantapkan," beber Koster.
Wakil Koster, Giri Prasta mengimbuhkan, Koster-Giri siap mewujudkan Sila Kelima Pancasila yakni Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Keduanya juga menegaskan, berbeda partai tidak menghalangi hubungan kerja pemerintah pusat dan daerah. Hal ini dibuktikan dengan hubungan baik Pemprov Bali dan Pemkab Jembrana di periode pertama Koster.
Semantara itu, usai pengundian dan penetapan nomor urut, KPU Bali mengajak kedua paslon yang seluruhnya beragama Hindu untuk melaksanakan persembahyangan bersama di Padmasana Kantor KPU Bali. Tidak diberlakukan urutan dalam persembahyangan. Sebab, kata Lidartawan, semuanya sama di hadapan Tuhan.
"Pura 'kawitan' peserta pilkada itu kan sejatinya di sini, di Padmasana Kantor KPU," ujar Lidartawan, menjelaskan dengan perumpamaan bahwa sebagai peserta pemilihan, 'kawitan' para peserta pemilihan adalah parahyangan dari rumah lembaga penyelenggara pemilihan.
Kemudian, selesai persembahyangan bersama, kedua paslon melakukan Deklarasi Kampanye Damai di halaman Kantor KPU Bali. Kedua paslon lantas mebubuhkan tanda tangan komitmen kampanye damai ditemani tim pemenangan. *rat
Komentar