Jonatan Sebut Lapangan Biang Kegagalan di China
CHANGZHOU, NusaBali - Jonatan Christie mengakui kegagalan ke final China Open 2024 usai tak mampu mengatasi perlawanan Weng Hong Yang. Jojo -sapaan akrab Jonatan Christie- mengungkapkan penyebab kekalahannya itu, karena kondisi lapangan berubah sepenuhnya.
Dari yang tadinya berangin menjadi tidak berangin sedikitpun. Hal itu membuatnya harus beradaptasi lagi, tetapi Weng terus memberikan tekanan padanya sehingga permainannya tak bisa berkembang.
“Pertama, tidak tahu mengapa kondisi lapangan 180 derajat berubah dari sebelumnya. Yang biasa menang-kalah anginnya sangat terasa, hari ini tidak ada angin sama sekali. Itu membuat sedikit perubahan dari cara bermain yang disiapkan,” kata Jonatan, Sabtu (21/9).
“Adaptasinya mencari lagi dan beberapa kali harusnya poin malah melakukan kesalahan. Kesalahan kecil itu di pertandingan seperti ini bisa mengubah keadaan, mungkin kalau tidak melakukan itu cerita bisa berbeda,” kata Jonatan.
“Di sisi lain, lawan dengan kondisi seperti itu, yang harusnya dia mati malah dapat poin pastinya menambah level percaya dirinya,” tutur Jonatan.
Sedangkan pasangan ganda putra Muhammad Shohibul Fikri/Daniel Marthin gagal ke final China Open 2024 mengakui lawan di semifinal bermain lebih solid sehingga pantas menang. Selain itu, Fikri/Daniel lengah di poin-poin krusial. Alhasil, mereka kalah dari wakil Malaysia Goh Sze Fei/Nur Izzuddin, 14-21 22-24.
Fikri/Daniel menilai Goh/Izzuddin memang bermain lebih solid dari mereka. Duet Pelatnas PBSI itu mengaku sudah berusaha semaksimal mungkin, tetapi tetap tak bisa keluar dari tekanan lawan.
“Kami ingin menang tapi hasilnya kalah. Harus diakui Goh/Izzuddin hari ini bermain sangat solid, sangat konsisten dari awal sampai akhir. Kami sudah mencoba segalanya terutama di gim kedua. Di poin-poin kritis kami tidak cukup nekat, tidak cukup berani,” kata Fikri. *
Komentar