Undiksha Berdayakan Guru SD dengan Modul Ajar berbasis Budaya Subak
SINGARAJA, NusaBali.com - Akademisi Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) menggelar sosialisasi dan pelatihan penyusunan modul ajar kurikulum merdeka berbasis budaya subak. Program pengabdian kepada masyarakat ini diinisiasi tim yang dipimpin oleh Prof I Wayan Kertih.
Kegiatan ini melibatkan guru-guru, tenaga pendidik, dan tata usaha dari Gugus I Tukadsumaga. Tujuan utama dari pelatihan ini adalah untuk membekali para pendidik dengan kemampuan menyusun bahan ajar yang inovatif, relevan dengan konteks lokal, dan sesuai dengan kurikulum merdeka.
"Kami ingin memberikan solusi konkret bagi guru-guru dalam mengembangkan bahan ajar yang menarik dan efektif. Dengan mengintegrasikan teknologi neurofeedback dan nilai-nilai budaya Subak, diharapkan pembelajaran di kelas menjadi lebih interaktif dan bermakna bagi siswa," ujar Prof Kertih, Senin (23/9) di Buleleng.
Selama pelatihan, para peserta tidak hanya diajarkan tentang konsep neurofeedback dan cara mengadaptasi modul ajar kurikulum merdeka, tetapi juga diperkenalkan dengan platform smartschool untuk memudahkan pengelolaan administrasi sekolah.
“Dengan smartschool, guru-guru bisa mengelola data siswa, membuat jadwal pelajaran, dan mengukur perkembangan belajar siswa dengan lebih efisien. Tidak hanya guru, para pendidik juga diharapkan dapat meningkatkan kemampuan manajemen administrasi” tambah Prof Kertih.
Diharapkan dengan adanya pelatihan ini, guru-guru di Gugus 1 Desa Tukadsumaga dapat menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan dan efektif, sehingga siswa lebih termotivasi untuk belajar dan mencapai prestasi yang lebih baik. Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan dapat menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain di Bali untuk mengembangkan model pembelajaran yang inovatif dan berpusat pada siswa.*mzk
Komentar