Taro Lolos 15 Besar Dewi Nusantara ‘24
Diharapkan bawa dampak terhadap perekonomian dan kesejahteraan masyarakatnya
DENPASAR, NusaBali
Pengelola Desa Wisata (dewi) Taro, Tegallalang, Gianyar menyatakan bersyukur Desa Wisata Taro masuk 15 besar dalam Lomba Desa Wisata Nusantara 2024 yang digelar Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. Pihak pengelola mengaku melalui Lomba Desa Wisata Nusantara akan memberi dampak positif kepada desa wisata.
Ketua Pengelola Desa Wisata Taro, I Wayan Gede Ardika mengatakan Senin (23/9). “Jelas kami sangat bersyukur bisa masuk 15 besar setelah bersaing dengan desa wisata yang lain yang jumlahnya tidak sedikit,” ujarnya.
Dijelaskan Ardika, melalui event Lomba Desa Wisata Nusantara, jelas merupakan promosi secara tak langsung terhadap keberadaan desa wisata. Lomba Desa Wisata Nusantara tahun ini diikuti lebih dari 4000 peserta. Sementara untuk Bali sendiri mengirimkan 51 desa wisata.
“Desa wisata tentu semakin dikenal. Harapannya akan semakin banyak kehadiran wisatawan,” kata Ardika. Semakin banyak wisatawan yang datang diharapkan membawa dampak terhadap perekonomian dan kesejahteraan masyarakatnya. “Seperti dampaknya terhadap UMKM dan kegiatan ekonomi serta pariwisata,” lanjutnya.
Penghargaan dari ajang Lomba Desa Wisata Nusantara, juga merangsang pengadaan sarana dan prasarana fisik penunjang desa wisata. Contohnya pengadaan akomodasi maupun pembangunan lainnya.
“Kami di Taro, bisa membangun akomodasi hadiah dari Lomba Desa Wisata Internasional,” ungkap Taro. Dia menunjuk keberadaan dua unit villa di kawasan wisata Lembu Putih Taro yakni ‘Lembu Putih Fam Stay’ di area ‘Lembu Putih’ Taro.
Foto: Akomodasi di Destinasi Lembu Putih, Desa Wisata Taro. -NATA
“Itu kami bangun dari rangsangan penghargaan Lomba Desa Wisata Nusantara tahun 2019,” ujarnya. Untuk diketahui Desa Wisata Taro sudah ‘berpengalaman’ ikut ajang Lomba Desa Wisata Nusantara. Tepatnya tahun 2019. Ketika itu Taro berhasil masuk 10 besar. Sukses tembus 10 besar, Taro memperoleh penghargaan berupa dana pembangunan. “Itu yang kami gunakan membangun akomodasi,” tunjuknya pada ‘Lembu Putih Fam Stay’
.
Kata dia, akomodasi tersebut jelas mendukung keberadaan Taro sebagai destinasi wisata. Tidak saja menyuguhkan tempat tinggal yang asri, wisatawan juga bisa menikmati suasana pemandangan sejuk khas pedesaan. Melihat matahari terbit di pagi hari dan terbenam pada sore hari.
“Jadi dua-duanya, sunrise dan sunset bisa dinikmati sambil melihat pemandangan persawahan,” ujar Ardika. Seandainya memperoleh hadiah lagi dari Lomba Desa Wisata Nusantara 2024, Ardika mengatakan pihak pengelola berencana untuk menambah membangun sarana akomodasi lagi. “Yang sekarang ini syukur selalu terisi sejak beroperasi 2023,” ujarnya.
Sebagaimana diberitakan Desa Wisata Taro, Tegallalang, Gianyar merupakan satu dari dua desa wisata di Bali yang lolos masuk 15 besar ajang Lomba Desa Wisata Nusantara 2024. Yang satu lagi, adalah Desa Kesiman Kertalangu, Denpasar.
Dari Bali, tercatat 51 desa wisata yang ikut dalam Lomba Desa Wisata Nusantara. Yang paling banyak mendaftar dari Kabupaten Jembrana sebanyak 13 desa wisata, disusul dari Kabupaten Tabanan sebanyak 9 desa wisata.
Kemudian dari Buleleng dan Kabupaten Gianyar masing-masing 8 desa wisata. Kabupaten Badung 5 desa wisata. Dari Kabupaten Bangli 3 desa wisata. Kabupaten Klungkung dan Karangasem masing-masing 2 desa wisata yang ikut. Serta dari Kota Denpasar, 1 desa wisata yang ikut.Penganugrahaan Lomba Desa Wisata direncanakan 28 September yang akan datang. K17.
Komentar