Kreativitas Anak Muda Denpasar Berkembang Melalui Bisnis Dekorasi
DENPASAR, NusaBali.com – Bisnis dekorasi semakin berkembang menjadi ajang kreatif bagi anak muda di Denpasar. Salah satu contohnya adalah Jo Gading Dekorasi, usaha yang dirintis oleh I Made Dikartana, yang akrab disapa Frengky, warga Banjar Sasih, Panjer, Denpasar Selatan.
Usaha ini tidak hanya membuktikan bahwa bisnis dekorasi mampu menciptakan lapangan pekerjaan baru, tetapi juga mendorong kreativitas anak muda di Kota Denpasar.
Frengky menjelaskan bahwa inspirasi untuk memulai bisnis dekorasi yang bermarkas di Jalan Tukad Jogading No.9 Denpasar ini bermula dari pengalaman pribadinya saat membuat dekorasi untuk pernikahan kakaknya pada tahun 2012. Sejak saat itu, ia terus terlibat dalam dekorasi untuk acara pernikahan beberapa anggota keluarga lainnya.
"Awalnya hanya coba-coba saat kakak saya menikah, kemudian berlanjut ke saudara-saudara lainnya. Dari situ, saya mulai berpikir untuk serius dalam usaha ini," ungkap Frengky.
Meskipun Frengky sempat bekerja di berbagai tempat, seperti di RSUP Prof dr IGNG Ngoerah (Sanglah) dan Lotte Mart di Serangan, ia memutuskan untuk fokus pada bisnis dekorasi setelah mendapatkan ilmu seni dari kampusnya, meskipun studinya di ISI Denpasar tidak sempat diselesaikan.
"Saya sempat kuliah di ISI Denpasar, dan meskipun tidak tuntas, ilmu-ilmu seni yang saya dapat di sana sangat membantu dalam mengembangkan usaha dekorasi ini," tambahnya.
Selain fokus pada dekorasi, Frengky juga dipercaya sebagai arsitek ogoh-ogoh di Banjar Sasih Panjer. "Selain dekorasi, saya juga aktif sebagai arsitek ogoh-ogoh di banjar. Kegiatan ini menjadi bagian dari kontribusi saya dalam melestarikan budaya lokal," jelasnya.
Untuk memperluas jangkauan bisnisnya, Frengky tidak bekerja sendiri. Ia mengajak teman-teman, adik, dan kakaknya untuk terlibat dalam bisnis dekorasi ini. Setiap orang yang membantu akan mendapatkan imbalan sesuai dengan peran dan kontribusi mereka. "Saya melibatkan keluarga dan teman-teman dekat, nanti mereka mendapatkan uang lelah. Selain itu, saya juga punya usaha catering yang berjalan bersamaan," katanya.
Usaha dekorasi Jo Gading Dekorasi melayani berbagai jenis acara, mulai dari pernikahan, acara di hotel, hingga upacara keagamaan. Awalnya, modal yang digunakan sebesar Rp2,5 juta pada masa penggunaan gabus, namun kini modal meningkat seiring dengan kualitas dan bahan yang lebih baik.
"Modal awal memang tidak besar, sekitar Rp2,5 juta. Tapi dengan meningkatnya kualitas dan bahan, modalnya tentu bertambah," jelas Frengky.
Frengky berharap usaha seperti miliknya mendapat perhatian dari pemerintah, khususnya dalam bidang UMKM lokal. "Harapan saya, pemerintah dapat melirik pengusaha kecil seperti kami, agar kami bisa lebih didukung, terutama dalam hal pengembangan UMKM lokal," tutupnya.
Jo Gading Dekorasi kini menjadi salah satu bukti bahwa kreativitas dan kerja keras mampu menggerakkan roda ekonomi dan memberikan dampak positif bagi komunitas lokal di Denpasar. *m03
Komentar