Dangri Kangin Festival VII: Paduan Seni, Budaya, dan Kreativitas Warga
DENPASAR, NusaBali.com – Dangri Kangin Festival VII sukses digelar pada 7-8 September 2024, dengan tema “Jana Kerthi Paduraksa Jayanging Dangri Kangin”, yang bermakna memuliakan perilaku masyarakat untuk bersatu dalam memajukan Desa Dangin Puri Kangin. Festival ini berlangsung di kawasan pedestrian Jalan Kamboja, Kecamatan Denpasar Utara, dengan berbagai rangkaian acara seni, budaya, UMKM, dan ajang kreativitas lainnya.
Pada hari pertama, 7 September 2024, acara dimulai dengan upacara pembukaan yang menampilkan Janger Lansia Karang Lansia Rahayu, Parade Tari Tradisional Bali, Parade Seka Gong Wanita, dan penampilan bintang tamu Nanoe Biroe.
Hari kedua, 8 September 2024, diisi dengan kegiatan seperti senam kebugaran, lomba menggambar tingkat TK, lomba mewarnai tingkat SD, Parade Seka Santhi dan Geguntangan, Parade Blaganjur Ngarap, serta penampilan band lokal. Festival ini ditutup dengan penampilan bintang tamu Bagus Wirata.
Festival yang melibatkan tujuh banjar di Desa Dangin Puri Kangin ini dihadiri oleh anggota DPD RI terpilih Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra, anggota DPRD Denpasar I Ketut Suteja Kumara, Kapolsek Denpasar Utara, Ketua DPD LPM Kota Denpasar, Ketua Pasikian Yowana Kota Denpasar, serta sejumlah pejabat desa dan perwakilan sekolah setempat.
Jro Ery Suardana, selaku Ketua Panitia, mengungkapkan bahwa Dangri Kangin Festival telah menjadi acara tahunan yang diadakan sejak tujuh tahun lalu, meski sempat vakum pada 2020 dan 2021 akibat pandemi Covid-19. “Festival ini menjadi wadah bagi masyarakat untuk menuangkan ide dan kreativitas mereka dalam bidang seni dan budaya, melibatkan seluruh komponen desa seperti PKK, STT, dan Krama Banjar,” ujar Jro Ery.
Tahun ini, festival melibatkan tujuh banjar di Desa Dangin Puri Kangin, yaitu Banjar Merta Nadi, Banjar Merta Rauh, Banjar Kreneng, Banjar Kreneng Kaja, Banjar Kertha Bhuana, Banjar Kertha Bhuana Kaja, dan Banjar Merta Rauh Kaja. Setiap banjar menampilkan berbagai kesenian lokal seperti Gong Gebyar PKK, Tari untuk Sekaa Teruna, Geguntangan, dan Pesantian.
Salah satu perubahan besar dalam festival tahun ini adalah penambahan Janger Lansia dan format baru Gong Gebyar yang menyertakan tarian sebagai bagian dari penampilannya.
“Tema tahun ini mengajak masyarakat untuk bersatu dalam memajukan Desa Dangin Puri Kangin. Semoga dengan semangat ini, desa kami bisa bersaing dengan desa adat lainnya di Kota Denpasar,” tambah Jro Ery.
Ia berharap festival ini dapat terus berkembang dan memajukan seni budaya lokal, termasuk mekekawin dan mesanthi, yang diperkenalkan kepada generasi muda agar terus dilestarikan.
I Gusti Ngurah Gotama, anggota Seka Santhi Banjar Merta Rauh, menyampaikan rasa bangganya dapat berpartisipasi dalam acara tersebut. “Kami melibatkan 20 orang dalam penampilan Seka Santhi, serta turut serta dalam pentas Janger, Gong Gebyar, dan Blaganjur. Kegiatan ini sangat penting untuk memotivasi generasi muda agar lebih peduli dan melestarikan seni budaya Bali,” ungkapnya.
Ia berharap melalui festival ini, anak-anak muda dapat terinspirasi untuk melestarikan berbagai aspek seni Bali, tidak hanya seni yang sudah populer seperti layangan, ogoh-ogoh, atau penjor, tetapi juga bentuk seni lainnya yang memiliki makna mendalam dalam budaya Bali.
Festival ini juga sejalan dengan visi dan misi Kota Denpasar, “Vasudhaiva Kutumbakam”, yang mengajak masyarakat untuk memelihara harmoni dan solidaritas. *m03
1
Komentar