Budhi Citta Sandhi Sukses Gelar Lomba Tari Barong Ket dan Makendang Tunggal se-Bali
DENPASAR, NusaBali.com – Ekstrakurikuler Budhi Citta Sandhi (Bangken Dongkang) sukses menggelar lomba Tari Barong Ket dan Mekendang Tunggal se-Bali pada 31 Agustus 2024 di Gedung Dharmanegara Alaya (DNA), Kota Denpasar.
Ketua Ekstrakurikuler Budhi Citta Sandhi, Ida Bagus Gede Ari Surya Atmaja, yang akrab disapa Gus Ari (17), menyampaikan bahwa tema kegiatan ini adalah "Widya Yowana Prashanti". Tema ini bermakna sebagai implementasi keseimbangan daya cipta dan kreativitas generasi muda dalam melestarikan budaya Bali.
“Kami mengangkat tema ini dengan tujuan untuk mengajak generasi muda mengembangkan kreativitas mereka di bidang seni budaya. Melalui lomba Tari Barong Ket dan Mekendang Tunggal, kami ingin memperkenalkan seni budaya kepada kalangan muda,” ujar Gus Ari.
Lomba ini diikuti oleh 40 peserta yang terbagi dalam dua kategori, yaitu 20 peserta untuk Tari Bapang Barong dan 20 peserta untuk Mekendang Tunggal. Para peserta berasal dari kalangan umum se-Bali. Penilaian lomba dilakukan berdasarkan aspek teknik, kreativitas, dan penampilan, dengan durasi waktu penampilan antara 14 hingga 16 menit.
Acara ini dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Kebudayaan Kota Denpasar, serta dihadiri oleh seluruh anggota ekstrakurikuler, para alumni, kepala sekolah, guru, staf, dan para peserta lomba.
Gus Ari menambahkan, “Antusiasme peserta sangat tinggi. Mereka dapat menunjukkan bakat dan kemampuan mereka dalam seni budaya Bali, dan ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi kami sebagai penyelenggara.”
Dewan juri dalam lomba ini terdiri dari seniman dan ahli seni budaya. Untuk kategori Bapang Barong, juri yang bertugas adalah I Gede Radiana Putra dan Putu Bagus Wisnawa, S.Pd. Sementara itu, untuk kategori Makendang Tunggal, juri yang bertugas adalah I Wayan Merta dan Pande Gde Eka Mardiana, S.Sn., M.Sn.
Penilaian dimulai setelah tanda berupa suara bende berbunyi satu kali, dan berakhir setelah bende berbunyi dua kali, dengan batas waktu maksimal 16 menit. Peserta yang melebihi waktu atau tidak memenuhi ketentuan akan dikenakan sanksi, termasuk diskualifikasi.
Lomba ini juga memberikan dampak positif bagi masyarakat dan seniman Bali. Menurut Gus Ari, “Lomba ini tidak hanya sebagai ajang kompetisi, tetapi juga sebagai bentuk pelestarian budaya Bali, terutama dalam seni tari dan karawitan. Kami berharap kegiatan ini dapat terus berlanjut dan seni budaya Bali tetap terjaga.”
Makendang Tunggal adalah permainan alat musik kendang yang dimainkan oleh satu orang dan sering digunakan dalam gending bebarongan. Sementara itu, Tari Bapang Barong adalah tarian yang dimainkan oleh dua orang penari, dengan barong sebagai lambang perlindungan dari marabahaya.
Melalui kegiatan ini, diharapkan seni budaya Bali semakin dikenal, baik di tingkat lokal maupun internasional, serta memberikan dampak positif terhadap ekonomi dan pariwisata Bali. *m03
Komentar