nusabali

Koster Sapa Relawan Alumni SMP Bhaktiyasa

De Gadjah Sowan ke dr Caput dan Mang Dauh

  • www.nusabali.com-koster-sapa-relawan-alumni-smp-bhaktiyasa

SINGARAJA, NusaBali - Pasangan Calon Gubernur-Calon Wakil Gubernur (Cagub-Cawagub) Bali pada Pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur (Pilgub) Bali 2024 mulai bergerilya.

Mengawali masa kampanye yang sudah dimulai KPU, Kamis (26/9) lalu dua Calon Gubernur (Cagub) menjajal kantong-kantong suara di Buleleng. Cagub Wayan Koster menyapa relawan dan pendukung dari ikatan alumni SMP Bhaktiyasa Singaraja. Sedangkan Cagub I Made Muliawan Arya (De Gadjah) sowan ke rumah tokoh Buleleng, yakni dr Ketut Putra Sedana alias dr Caput dan Nyoman Arya Astawa alias Mang Dauh.

Relawan alumni SMP Bhaktiyasa menyambut Cagub Wayan Koster di wilayah Kelurahan Penarukan, Kecamatan/Kabupaten Buleleng. Mereka yang menghimpun diri menjadi relawan merasa terpanggil hatinya untuk mendukung dan memenangkan Cagub Wayan Koster yang didampingi Cawagub I Nyoman Giri Prasta, karena bagian dari ikatan alumni.

Koordinator Relawan Alumni SMP Bhaktiyasa Singaraja, Dewa Putu Artha dalam laporannya menegaskan bahwa alumni tidak berpolitik. Dukungan yang diberikan tidak lain karena kebersamaan yang sudah terjalin selama ini di ikatan alumni. “Lima tahun pak Koster menjabat jadi Gubernur kinerjanya sudah terbukti membesarkan Bali. Membangun kawasan Pura Besakih, shortcut, tower, idenya luar biasa,” terang Dewa Putu Artha.

Relawan juga sudah membentuk kepengurusan tidak hanya di tingkat kabupaten, tetapi sampai ke 9 kecamatan. Mereka mengaku siap mengawal dan memenangkan paket Koster-Giri. Usai ramah tamah Cagub Wayan Koster mengapresiasi dan mengucapkan terimakasih kepada relawan alumni SMP Bhaktiyasa Singaraja yang telah mendukung dan siap memenangkannya. “Sudah sempat reuni 6 bulan lalu, ini yang kedua. Saya terima kasih ini inisiatif yang bagus dari kawan-kawan alumni SMP Bhaktiyasa mendukung dan memenangkan Koster-Giri di Pilgub Bali 2024. Target suara kita percayakan dengan tim yang ada di sini,” ungkapnya politisi asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng ini.

Dalam kesempatan tersebut Koster sempat memaparkan rencana pembangunan Bali jika dia memenangkan Pilgub Bali 2024. Salah satunya kelanjutan pembangunan kawasan Pura Besakih tahap II dengan rehabilitasi dan revitalisasi seluruh palinggih yang ada. Rancangan pembangunan tahap II ini disebutnya sudah selesai Detail Engineering Desain (DED). Seluruh palinggih di Pura Besakih akan direstorasi dan diseragamkan standar materialnya agar lebih harmonis.

“Sekarang parahyangan ada yang sudah reot, jamuran, duknya (bagian atas palinggih) habis, banyak palinggih yang memprihatinkan. Besakih itu pura terbesar yang fungsinya menyatukan Bali, mesti dibuat harmonis,” papar Koster. Selain juga rancangan jalan menuju Besakih, solusi langganan kemacetan saat pujawali. Ketua DPD PDI Perjuangan Bali ini juga menyebut kelanjutan pembangunan shortcut Singaraja-Mengwitani sampai ke titik 11-12 yang sudah dirancang tuntas pada tahun 2028. Begitu juga Turyapada Tower yang tahun depan memasuki pembangunan tahap II.

“Di Buleleng juga akan dibangun Pelabuhan Sangsit sebagai pelabuhan perikanan dan turis. Pelabuhan Celukan Bawang juga akan ditingkatkan kapasitasnya,” papar Koster yang kemarin didampingi Calon Bupati (Cabup) Buleleng I Nyoman Sutjidra ini. Di tempat berbeda Cagub yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus I Made Muliawan Arya (De Gadjah) bertandang ke rumah sejumlah tokoh masyarakat yang berpengaruh di Buleleng. Pertama De Gadjah bertandang ke rumah kader PDI Perjuangan Nyoman Arya Astawa (Mang Dauh) di kawasan Lovina. 

Cagub De Gadjah saat sowan minta doa restu di kediaman dr Caput di Kelurahan Kendran, Kecamatan/Kabupaten Buleleng, Kamis (26/9). –LILIK 

De Gadjah tampak menyantap sarapan bersama di kediaman Mang Dauh.

Lalu kunjungan kedua dia mampir di kediaman dr Ketut Putra Sedana yang akrab disapa dr Caput di Jalan Gajah Mada, Kelurahan Kendran, Kecamatan/Kabupaten Buleleng. De Gadjah usai pertemuan mengatakan kunjungannya kepada dua tokoh berpengaruh di Buleleng tidak lain untuk bersilaturahmi dan meminta doa restu dan dukungan. Termasuk meminta saran dan masukan.

“Beliau-beliau ini figur yang kami hormati dan hargai. Saya mengenal beliau sangat humble dan berjiwa besar. Saya sebagai anak muda tentu masih kurang pengalaman. Tetapi saya beruntung memiliki senior dan tokoh-tokoh yang memberikan saya masukan. Saya siap mendengar dan open kritik dan saran,” tegas De Gadjah. Pria nyentrik dengan badan besar dan berkepala gundul ini pun mengaku tidak pandang warna dalam meminta doa dan restu. Sebab Mang Dauh sampai saat ini masih kader PDI Perjuangan. Begitu juga dr Caput meski sudah mengundurkan diri dari PDI Perjuangan dan Ketua BMI Buleleng pasca pencalonan, juga pernah di PDI Perjuangan.

“Saya tidak pandang warna, saya pandang tokoh. Saya melihat seperti dokter Caput sebagai kakak yang berkenan memberi doa restu dan bimbingan. Kalau melihat warna kan terkotak-kotak kita. Bali sudah kecil bagaimana mau membangun Bali? Harus bersama bersatu agar Bali maju menuju Indonesia Emas,” papar Ketua DPD Gerindra Bali ini didampingi Cawabup Buleleng Gede Suardana.  Dalam kesempatan itu De Gadjah yang berpasangan dengan Cawabup Putu Agus Suradnyana berpesan kepada anak muda Buleleng tetap semangat. Walaupun berbeda pilihan dia berpesan jangan bermusuhan, jangan percaya hoax.

Usai dikunjungi De Gadjah, dr Caput menyebut sebuah penghargaan baginya. Dia yang sempat mendaftar menjadi bakal Calon Bupati Buleleng di PDIP mengaku memberi pesan dan saran kepada De Gadjah, sesuai dengan apa yang dijalankan selama ini.

“Saya memberikan penekanan pesan-pesan ketika nanti menjabat diberikan mandat amanah dari masyarakat agar kembali lagi tuanmu adalah rakyat dan jabatan itu adalah mandat. Yang dibutuhkan adalah pemimpin yang mau mendengar, melihat dan merasakan. Dan De Gadjah saya lihat hatinya tulus,” terang dr Caput. Lalu apakah doa restu dan dukungan dr Caput akan melibatkan gerbong Loyalis Dr Caput (LDC)? Menurutnya saat ini masyarakat sudah sangat cerdas dan tidak boleh diarahkan, diintimidasi apalagi diancam. Masyarakat kini sudah tahu mana yang pantas dipilih dan tidak pantas. “Pers dan media sosial tidak ada lagi yang ditutupi. Masyarakat sudah tahu sendiri mana yang akan mereka pilih. Ayo nikmati perhelatan dengan riang gembira, yang kita dukung demi kemajuan Bali,” tegas dia. 7 k23

Komentar