nusabali

Perkelahian Antar Pemuda saat Galungan

Berakhir Damai, Tetap Diproses Hukum

  • www.nusabali.com-perkelahian-antar-pemuda-saat-galungan

Perkelahian itu diketahui melibatkan warga Desa Petandakan dan warga Kelurahan Banyuning. 

SINGARAJA, NusaBali 
Momen perayaan Hari Raya Galungan di Kota Singaraja diwarnai insiden perkelahian sejumlah pemuda di simpang empat Kelurahan Banyuning, Kecamatan/Kabupaten Buleleng, pada Rabu (25/9) malam. Aksi perkelahian di jalan raya itu terekam dalam sebuah yang viral di media sosial (medsos).

Dalam video berdurasi 9 detik itu nampak seorang pemuda tersungkur di aspal. Tak lama berselang, pemuda itu dipukuli oleh pemuda lainnya. Selain itu, terlihat pula seorang membawa senapan angin. Dari video lainnya terlihat sejumlah pemuda memukuli satu orang pemuda yang tergeletak di tengah jalan.

Kapolsek Kota Singaraja, Kompol Made Agus Dwi Wirawan, membenarkan peristiwa tersebut. Ia menjelaskan perkelahian tersebut bermula dari adanya postingan di medsos. Dua orang pemuda masing-masing berinisial Kadek IS dan Krisna alias Dower saling komentar di sebuah unggahan hingga berujung perselisihan.

Entah apa isi unggahan tersebut, yang jelas hal itu membuat keduanya membuat janji bertemu di Pantai Penarukan pada Rabu sore. Saling tantang antar keduanya pun berujung duel. Belakangan perkelahian tersebut berhasil didamaikan. “Antara keduanya dan sudah didamaikan, sudah selesai dari masing-masing pihak,” katanya, dikonfirmasi Kamis (26/9) siang.

Setelah kejadian duel itu, pada malam harinya perkelahian kembali terjadi di perempatan Banyuning. Namun kali ini melibatkan sejumlah massa dari kedua kubu. “Setelah TKP pertama di Pantai Penarukan tadi, terjadi perkelahian lagi di simpang Banyuning. Di situ terjadi tiga kejadian,” jelas Kompol Agus Dwi.

Kompol Agus Dwi menyebutkan, tiga kejadian perkelahian tersebut berbuntut pada laporan polisi. Adapun para pihak yang terlibat dalam laporan pertama yakni Made S selaku korban, sedangkan para pelaku yakni Kadek P, Putu A, dan KS. Laporan kedua korban Kadek P, dengan para pelaku VA dan D. Sementara laporan ketiga, dengan pelapor VA, dan terlapor KS, Gede A, dan OP. 

Tangkapan layar perkelahian di simpang empat Kelurahan Banyuning, Kecamatan/Kabupaten Buleleng. -IST 

Kompol Agus Dwi menambahkan para korban sudah divisum. Sampai saat ini polisi sudah memeriksa 11 orang saksi di tiga TKP tersebut. Pihaknya akan melakukan pemeriksaan saksi tambahan termasuk pelapor dan terlapor. “Hari ini kami periksa saksi tambahan terkait posisi masing-masing,” sambungnya.

Kompol Agus Dwi pun membenarkan bahwa ada pemuda yang membawa senapan angin saat perkelahian itu. Namun kepada polisi pemuda tersebut mengaku baru selesai berburu. Saat itu ia melintas di simpang empat Banyuning dan melihat temannya dikeroyok. Ia pun berusaha untuk melerai kejadian tersebut.

“Ini keterangan awal dan kami akan cocokkan lagi dengan keterangan lain. Sementara informasi ada suara dari senapan gas itu belum bisa kami konfirmasi karena masih kami lakukan penyelidikan,” jelasnya.

Adapun perkelahian itu diketahui melibatkan warga Desa Petandakan dan warga Kelurahan Banyuning. Pasca kejadian tersebut, Polsek Kota Singaraja mempertemukan pihak-pihak yang terlibat perkelahian serta Perbekel Desa Petandakan Wayan Joni Arianto dan Lurah Banyuning Nyoman Mulyawan. Perbekel dan Lurah tersebut meminta maaf atas terjadinya perkelahian yang melibatkan warganya. 

Kompol Agus Dwi menyebutkan, pihaknya telah mempertemukan pihak-pihak tersebut di Kantor Polsek Kota Singaraja. Meskipun sudah ada upaya perdamaian, kasus perkelahian ini tetap diproses hukum. “Kami masih melakukan penyelidikan untuk memenuhi kelengkapan dari Pasal 184 KUHP (tentang Perkelahian) yang sah,” tandasnya.7 mzk

Komentar