Pasca Galungan Volume Sampah di Tabanan Meningkat
TABANAN, NusaBali - Pascaperayaan Hari Raya Galungan volume sampah di Kabupaten Tabanan meningkat tajam. Peningkatan terjadi sampai 20 ton dibandingkan hari biasa.
Dampak dari peningkatan tersebut petugas melakukan pengangkutan sampai double shiff. Peningkatan 20 ton ini jika dipresentasekan mencapai peningkatan 20 persen. Persisnya dari angka 110 ton per hari dihari biasa pasca Hari Raya Galungan mencapai 130 ton. Meskipun terjadi pengangkutan double shiff diklaim tak terjadi penumpukan sampah yang berhari-hari.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tabanan I Gusti Putu Ekayana mengatakan volume sampah pasca Hari Raya Galungan memang meningkat. Sampah yang meningkat terjadi pada sampah upakara. "Terjadi peningkatan sekitar 15-20 persen dari hari biasa pasca hari raya," ujarnya Kamis (26/9).
Menurutnya, peningkatan sampah ini merata terjadi di kawasan wilayah pengangkutan sampah oleh DLH. Paling tinggi terjadi di kawasan Jalan Merak, Desa Dajan Peken, hingga Jalan Debes Desa Delod Peken, Kecamatan Tabanan. "Di Jalan Merak ini volume sampah tinggi karena sejumlah TPS sudah dihapus. Hanya tinggal di Jalan Merak ini sehingga banyak masyarakat yang masih buah sampah disana (Jalan Merak)," akunya.
Untuk itu, kata Ekayana, karena volume sampah meningkat, petugas pun melakukan pengangkutan double shiff. Biasanya sampah diangkut sekali oleh satu truk, kini menjadi dua kali atau bisa lebih. Bahkan untuk menimalisir sampah meluber h-1 sebelum Hari Raya Galungan petugas sudah melakukan pengangkutan di daerah tugasnya.
"Jadinya kami pakai strategi pengangkutan, supaya tak meluber sekali di masing-masing TPS kami sudah lakukan pengangkutan sejak h-2 Galungan. Artinya kami lakunan pengosongan TPS mulai h-2 angkut secara nyicil (bertahap) dengan 22 unit truk yang kami miliki," tegas Ekayana.
Hal senada disampaikan oleh Kepala UPTD Pengolahan Sampah dan Lumpur Tinja Dinas Lingkungan Hidup Tabanan, I Wayan Atmaja. Kata dia, sampah yang masuk ke TPA Mandung meningkat terutama sampah upakara. "Sekarang satu truk saja mengangkut sampai 3 kali, biasanya hanya satu kali," ujarnya.
Kendatipun demikian, meskipun sampah yang masuk meningkat, tidak terjadi antrian dalam pembungan sampah. Pembuangan sampah dilakukan secara bergantian naik ke atas. "Kami lakukan pembuangan sampah di ujung timur. Kami tarik lakukan alat berat setelah dibuang oleh truk pengangkut," tandas Atmaja.7des
1
Komentar