nusabali

Satpol PP Telusuri Bule Ngamen

  • www.nusabali.com-satpol-pp-telusuri-bule-ngamen

GIANYAR, NusaBali - Wisatawan mengamen di depan pintu masuk sisi barat Pasar Tematik Ubud, Gianyar viral di media sosial. Aksi wisatawan mengamen ini diabadikan oleh pengendara yang melintas di Ubud.

Video berdurasi 15 detik itu menunjukkan WNA laki-laki menggunakan ukulele dengan santainya bernyanyi menghibur pengunjung yang datang ke Pasar Ubud. Beragam komentar netizen muncul, mulai dari mendukung hingga membandingkan dengan warga lokal. Satpol PP melakukan penelusuran dan mengawasi wisatawan itu.

Pemilik akun, wil.doin berkomentar ‘WNA ajah jadi pengamen masa WNI gak jadi pengamen’. Pemilik akun @aries_guy menyebut di Hongkong boleh tuh, orang bule nyanyi di tepi jalan, apalagi di Eropa contoh Paris, Spanyol, dan Inggris. Ini agak abu abu menurut saya. Kalau dia bernyanyi di tepi jalan tidak mengganggu yang lain, dia hanya bernyanyi sesuai hobinya seperti main skateboard di trotoar. 

Nah ada yang lewat dia kasih uang sah sah saja sebab dia tidak meminta. “Kalau di lampu lalin, pengamen itu datangi satu satunya uang. Kalau bule tidak minta uang tapi dikasih sukarela menurut saya tdk ada pelanggaran,” katanya.

Kasatpol PP dan Damkar Gianyar I Made Watha saat dikonfirmasi mengatakan sudah menerima laporan WNA mengamen di Pasar Tematik Ubud. “Benar ada WNA yang mengamen depan Pasar Ubud, setelah kami telusuri ternyata ia mengamen untuk menghibur dan tidak mencari uang. Kemarin juga kami turun langsung namun orang yang dimaksud tidak ada,” kata Watha, Jumat (27/9). 

Dia tidak mempermasalahkan jika ada wisatawan yang menghibur seperti dalam video yang beredar. Selama dilakukan dengan damai dan tidak semata-mata mencari keuntungan dan mengganggu pengguna jalan atau wisatawan lain. “Sah-sah saja, tapi kami akan tetap awasi gerak-gerik wisatawan yang bertingkah seperti itu. Jika mengganggu dan merugikan orang lain akan kami tindak,” ujarnya.

Sebelumnya, ada laporan bule makan tidak mau bayar di Restaurant Hotel Alaya Resort Ubud. Selesai makan karyawan restoran meminta wisatawan membayar, namun tidak bisa membayar. Pengakuannya tidak punya uang dan masih menunggu transferan dari temannya. Setelah lama ditunggu tetap tidak bisa bayar. “Kami langsung tindak dan serahkan ke Imigrasi Denpasar,” ungkap Watha. 7 nvi

Komentar