Atlet Ni Ketut Cita Naur Sesangi Jalan Kaki 25 Kilometer
SINGARAJA, NusaBali - Atlet atletik Bali, Ni Ketut Cita,33, yang berhasil menyabet medali emas pada PON XXI/2024 Aceh dan Sumatera Utara pada nomor estafet putri 4x400 meter menunaikan janjinya alias naur sesangi dengan berjalan kaki sejauh 25 Kilometer (Km) atas capaiannya itu.
Raihan emas atlet perempuan yang kini bertugas di Kantor Satpol PP Buleleng ini merupakan yang pertama dan terakhirnya pada event empat tahunan tersebut. Hal ini karena usianya sudah tidak bisa lagi membela Bali pada event bergengsi tersebut.
Sebelum mengikuti kejuaraan di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI itu, Ketut Cita sempat berjanji (masesangi) untuk berjalan kaki sepanjang 25 Km jika meraih emas. Saat dihubungi melalui sambungan telepon, atlet asal Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada, Buleleng ini mengaku kalau jalan kaki yang dilakukannya itu merupakan Naur Sesangi atau rasa syukur atas terkabulnya permohonan meraih emas pada PON XXI/2024. Saat itu, dia sempat berseloroh jika berhasil mendapatkan emas, maka akan jalan kaki dari kawasan Jalan Pancasari menuju Taman Kota Singaraja (Buleleng). Alhasil, upayanya di PON pun berhasil meraih emas untuk Bali.
"Iya ini memang harus dilakukan karena saya sudah berjanji. Maka saya langsung tunaikan setelah pulang dari Medan," ungkapnya, Jumat (27/9). Diakuinya, naur sesangi dengan cara berjalan kaki itu dilakukan pada, Minggu tanggal 22 September lalu. Pulang dari Medan pada tanggal 21 September malam dan keesokan harinya setiba di Jalan Pancasari, Buleleng langsung melaksanakan janji untuk jalan kaki yang ditempuh sejauh 25 Km dengan memakan waktu 3,5 jam hingga sampai di Taman Kota Singaraja.
Perempuan yang kini bertugas sebagai pegawai kontrak di Satpol PP Buleleng ini mengaku kalau kondisinya saat ini masih lelah, namun karena sudah berjanji, maka harus diselesaikan dengan baik. "Saya start dari Pancasari itu pukul 16.00 Wita dan sampai di Taman Kota Singaraja pukul 19.30 Wita. Saya jalan sendiri, tapi teman-teman juga ikut dan menyemangati dari belakang menggunakan motor," urainya. Dia juga tidak memungkiri kalau emas yang diraihnya itu merupakan pertama selama mengikuti PON.
Ketut Cita bercerita kalau dirinya sudah empat kali mengikuti event PON, namun hasil yang diraihnya hanya sebatas perunggu, mulai dari PON Riau pada 2012 silam, PON Jawa Barat 2016, PON Papua 2021. Namun untuk ajang Porprov Bali, Ketut Cita sejak tahun 2007 lalu selalu menjadi langganan peraih medali emas untuk Kabupaten Buleleng. Nah, pada PON 2024 Aceh dan Sumatera Utara, dia pun berjanji untuk jalan kaki jika memang berhasil meraih emas. Apalagi ini merupakan PON terakhirnya karena akan pensiun sebagai atlet di PON lantaran usianya yang sudah menginjak 33 tahun.
"Janji ini memang hanya untuk menyemangati diri sendiri saja. Ternyata, itu terkabul dan janji harus ditepati. Makanya saya langsung melaksanakannya. Ya, ini PON terakhir saya juga dan berhasil meraih emas untuk pertamakalinya," imbuh anak keempat dari lima bersaudara pasangan I Ketut Sumatra dan Ni Wayan Widiasih ini.
Disinggung terkait lokasinya dari Jalan Pancasari menuju Taman Kota Singaraja, Ketut Cita mengaku kalau Jalan Pancasari memiliki banyak kenangan di sana. Dirinya mulai terjun ke atletik karena sering berjalan kaki saat masih tinggal di seputaran Jalan Pancasari. Bahkan, Selama SD pergi pulang sekolah selalu berjalan kaki. Maka yang terlintas di pikirannya pun hanya kenangan di Jalan Pancasari itu. "Saya memiliki banyak kenangan dengan Pancasari itu. Maka saat janji yang terlintas ya di Jalan Pancasari itu. Sebenarnya bisa lebih, tapi pas janji, itu yang terucap," pungkas Ketut Cita. 7 dar
1
Komentar