Rupiah Menguat di Tengah Respons Positif Pasar pada Penurunan Utang RI
JAKARTA, NusaBali - Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat (27/9) ditutup menguat di tengah pasar merespons positif terhadap penurunan utang Pemerintah Republik Indonesia (RI). Pada akhir perdagangan Jumat, rupiah menanjak 40 poin atau 0,26 persen menjadi Rp 15.125 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp 15.165 per dolar AS.
“Pasar merespons positif terhadap Kementerian Keuangan melaporkan kondisi utang pemerintah per akhir Agustus 2024 mencapai Rp 8.461,93 triliun,” kata Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi dalam keterangannya di Jakarta, Jumat kemarin seperti dilansir Antara.
Jumlah utang pemerintah itu turun sebesar Rp 40,76 triliun dibandingkan bulan sebelumnya senilai Rp 8.502,69 triliun. Seiring dengan jumlah utang yang menurun, rasio utang terhadap produk domestik bruto (PDB) juga turun menjelang akhir masa jabatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi 38,49 persen, dibanding bulan sebelumnya 38,68 persen.
Rasio utang per akhir Agustus 2024 yang mencapai 38,49 persen terhadap PDB, tetap konsisten terjaga di bawah batas aman 60 persen PDB sesuai Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.
Pemerintah tidak khawatir sebab diproyeksikan akan terjadi arus kas masuk ke pasar-pasar berkembang seperti Indonesia usai suku bunga kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed, Fed Funds Rate, turun 50 basis point pada bulan ini.
Di sisi lain, Presiden RI mendatang Prabowo Subianto mendapat warisan bunga utang Rp1 83 triliun hingga akhir 2024. Untuk utang yang berasal dari penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) terdiri dari SBN Domestik senilai Rp 6.063,41 triliun dan SBN Valas sebesar Rp 1.389,14 triliun. Sedangkan pinjaman berasal dari pinjaman dalam negeri Rp 39,63 triliun dan pinjaman luar negeri Rp 969,74 triliun.
Di sisi eksternal, pasar sepenuhnya memperkirakan penurunan suku bunga kebijakan The Fed setidaknya 25 basis poin di pertemuan Fed pada 6-7 November, dengan peluang 51,3 persen untuk penurunan setengah poin persentase yang sangat besar, menurut Alat FedWatch CME Group.
Selain itu, bank sentral Tiongkok pada Jumat menurunkan suku bunga dan menyuntikkan likuiditas ke dalam sistem perbankan saat Beijing meningkatkan stimulus untuk menarik kembali pertumbuhan ekonomi menuju target sekitar 5 persen tahun ini dan melawan tekanan deflasi.
Lebih banyak langkah fiskal diharapkan akan diumumkan sebelum hari libur Tiongkok yang dimulai pada 1 Oktober, setelah pertemuan para pemimpin tertinggi Partai Komunis menunjukkan peningkatan rasa urgensi tentang meningkatnya hambatan ekonomi.
Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Jumat naik ke posisi Rp 15.138 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp 15.171 per dolar AS. 7 ant
1
Komentar