nusabali

Festival Minikino Film Week 13 - 20 September 2024

Obsesi Mengkerek Kasta Film Pendek

  • www.nusabali.com-festival-minikino-film-week-13-20-september-2024

Program 100 persen dari Bali, berfokus pada penggunaan film pendek sebagai medium untuk mempromosikan isu-isu penting seperti lingkungan, pengembangan kreativitas anak, dan pertukaran budaya di daerah rural Bali.

DENPASAR, NusaBali 
Film pendek masih dianggap sebelah mata dalam kancah sinema di tanah air. Hal ini terlihat dari selalu ramainya bioskop yang merilis film-film baru berdurasi panjang. Sementara film pendek yang mash diputar di bioskop-bioskop mini masih minim peminat. 

Minikino berupaya memperkenalkan perspektif lain menikmati karya sinematografi. Bali dalam 10 tahun terakhir menjadi tempat digelarnya festival film pendek Minikino Film Week (MFW). Tahun ini MFW digelar pada 13-20 September 2024 di berbagai lokasi yang tersebar di seluruh Bali. 

Di usianya yang ke-10 tahun, MFW berkomitmen untuk memperkuat simpul ekosistem film pendek baik di tingkat lokal, nasional, maupun internasional. Caranya dengan menghadirkan karya-karya kreatif dari berbagai penjuru dunia.

Direktur Festival MFW10 Edo Wulia  menyatakan bahwa tujuan utama festival ini adalah membangun simpul yang saling mendukung di antara pembuat film, pendana, dan industri, demi keberlanjutan para filmmaker. 

“Kami berupaya menciptakan ekosistem yang mendukung dan berkelanjutan bagi seluruh pelaku industri film pendek,” ujar Edo sebelum dimulainya festival awal bulan ini. 

Lebih jauh, Minikino memiliki visi utama untuk mendorong masyarakat agar lebih memahami dan menghargai budaya sinema, melalui berbagai program yang ditawarkan selama festival berlangsung.

Tahun ini, MFW10 Bali International Short Film Festival digelar di 17 lokasi berbeda yang tersebar di seluruh Bali. Pemilihan lokasi-lokasi ini adalah komitmen untuk memproduksi ruang sosial yang dihidupkan oleh budaya sinema yang juga mendorong tindakan sosial. MFW10 menyikapi ruang tidak melulu dalam artian fisik, tetapi juga sebagai wadah interaksi sosial dan budaya. 

Fransiska Prihadi, Direktur Program MFW, menjelaskan bahwa upaya ini merupakan bagian dari produksi ruang sosial, di mana ruang dipersepsikan melalui hubungan antara aktivitas sosial, kehidupan pribadi, dan waktu yang melebur dalam budaya sinema.

“Konsep ruang di MFW10 lebih dari sekadar tempat menonton film. Ini adalah upaya kolektif untuk membangun jaringan yang menghubungkan berbagai aktivitas sosial dalam ruang yang dekat dengan keseharian kami,” jelas Fransiska. 

Dengan demikian, bagi Fransiska ruang tidak hanya menjadi tempat fisik, tetapi juga menjadi bagian penting dari reproduksi pengetahuan dan wacana mengenai perkembangan daerah dan komunitas di dalamnya. 

Melalui program-programnya, Minikino mengajak berbagai komunitas dan pengunjung untuk lebih mengenali dan memahami bagaimana ruang dan budaya layar dapat digunakan untuk menghubungkan berbagai lini ekosistem.

Program workshop di Tabanan, misalnya, membimbing para peserta dalam memahami narasi visual. Sementara, program 100 persen dari Bali, berfokus pada penggunaan film pendek sebagai medium untuk mempromosikan isu-isu penting seperti lingkungan, pengembangan kreativitas anak, dan pertukaran budaya di daerah rural Bali. 

Forum ini menyoroti berbagai gerakan akar rumput di Pulau Bali. Mereka menunjukkan bagaimana komunitas film lokal menggunakan sinema untuk mendukung nilai-nilai yang mereka perjuangkan.

“Film pendek merupakan medium luwes untuk membicarakan berbagai wacana dan lapisan masyarakat, sehingga ia bisa menjangkau banyak komunitas,” jelas Direktur Traveling Cinema I Made Suarbawa. 

Pada tahun ini, MFW10 menerima 1.231 film dari platform Filmfreeway dan Short Film Depot. Direktur Edo Wulia menyampaikan total 195 mata acara pada MFW10 International Short Film Festival dan Short Film Market berhasil diadakan. Tercatat 280 filmmaker yang terdiri dari 155 filmmaker dari Indonesia serta 125 tamu industri internasional yang datang dari 14 negara. Selain itu ada 234 tamu yang terdiri dari berbagai pelaku industri film pendek. 

“Tercatat 6.205 penonton hadir di 17 lokasi yang tersebar di seluruh Pulau Bali,” ungkapnya.7a

Komentar