BI Dorong Sektor Fesyen dan Wastra Jadi Mesin Pertumbuhan Industri Kreatif Bali
DENPASAR, NusaBali.com - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali melihat sektor fesyen dan wastra sebagai peluang besar untuk menjadi mesin pertumbuhan industri kreatif di Pulau Dewata. Sektor ini dinilai mampu mendorong lapangan pekerjaan serta meningkatkan perekonomian daerah. Kepala Perwakilan BI Provinsi Bali, Erwin Soeriadimadja, mengatakan hal ini akan berpengaruh positif terhadap penguatan sektor pariwisata di Bali.
"Itu akan berdampak terhadap penguatan sektor pariwisata di Bali," ujar Erwin Soeriadimadja di Denpasar, Senin (30/9/2024).
Bank Sentral pun memberikan pendampingan serta wadah kepada para desainer muda melalui ajang Bali Fashion Trend, yang digelar setiap tahun bersama dengan Indonesia Fashion Chamber (IFC) Denpasar. Ajang ini tidak hanya menginspirasi, namun juga menumbuhkan kreativitas dan inovasi, termasuk fesyen berkelanjutan, serta mendukung perkembangan UMKM di bidang fesyen.
Erwin menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi Bali mencapai 5,36 persen pada triwulan II-2024, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional yang berada di angka 5,05 persen.
"Pertumbuhan ini harus dijaga dan terus ditingkatkan. Tidak hanya fokus pada pariwisata, tetapi juga mencakup sektor pertanian dan sektor berkelanjutan lainnya," tambahnya.
Sementara itu, Penasehat IFC Denpasar, Ali Charisma, menyebutkan bahwa ajang peragaan busana tersebut memberi peluang bagi desainer lokal untuk menampilkan karya terbaik mereka. Selain peragaan busana, acara ini juga menghadirkan sesi bincang-bincang yang memberikan wawasan tentang tren fesyen dan strategi pemasaran di pasar global kepada para desainer lokal dan muda.
"Melalui peragaan busana ini, desainer lokal merasa lebih diperhatikan dan didampingi dalam pengembangan usahanya," jelas Ali Charisma.
Selain mendukung perkembangan industri fesyen dan memberikan ruang bagi desainer berbakat, Bank Indonesia juga berperan dalam pelestarian wastra tradisional melalui program sosial. Kali ini, BI memberikan bantuan berupa 30 set peralatan tenun untuk produksi kain gringsing khas Desa Tenganan, Kabupaten Karangasem, Bali. Alat tenun cag-cag ini diharapkan dapat membantu para perajin meningkatkan produksi kain serta mendongkrak perekonomian masyarakat sekitar.
Kain gringsing sendiri merupakan kain tradisional dengan nilai budaya tinggi yang diproduksi di Desa Tenganan, salah satu desa tua di Bali. Dukungan ini diharapkan tidak hanya melestarikan warisan budaya, tetapi juga memberikan dampak ekonomi positif bagi para perajin. *ant
Komentar