Revolusi Evaluasi Belajar: Pelatihan AI Tingkatkan Efisiensi Guru dalam Pembelajaran Berdiferensiasi
Pengabdian Kepada Masyarakat
Universitas Mahasaraswati Denpasar
Unmas Denpasar
Pelatihan
Guru
Artificial Inteligent
MANGUPURA, NusaBali.com – Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mahasaraswati Denpasar, menggelar Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) di SMP Widyatmika, Jimbaran.
Kegiatan ini mengusung tema "Pelatihan Pemanfaatan Artificial Inteligent (AI) dalam Analisis Evaluasi Belajar untuk Pembelajaran Berdiferensiasi," yang diikuti oleh seluruh guru SMP Widyatmika. Pelatihan ini bertujuan untuk membantu para guru memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan AI dalam proses evaluasi belajar secara lebih efektif dan efisien.
Di tengah pesatnya perkembangan teknologi, pendidikan pun harus terus beradaptasi. Pembelajaran yang berdiferensiasi menjadi salah satu pendekatan penting dalam dunia pendidikan, di mana guru perlu memberikan perhatian dan metode pengajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing siswa. Untuk mendukung upaya ini, teknologi AI hadir sebagai alat bantu bagi para guru dalam menganalisis hasil belajar siswa secara lebih komprehensif.
SMP Widyatmika, yang terletak di Jl. Raya Kampus Unud, Jl. Pd. Taman Nusantara No.01, Jimbaran, Kabupaten Badung, telah menunjukkan komitmennya dalam mengintegrasikan teknologi dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, sekolah ini dipilih sebagai tempat pelaksanaan kegiatan PkM dengan topik yang sangat relevan dalam era digital saat ini.
Pelatihan ini dirancang untuk memberikan pemahaman kepada para guru mengenai peran penting AI dalam dunia pendidikan, khususnya dalam proses evaluasi belajar. Dengan teknologi AI, guru dapat memanfaatkan data hasil belajar siswa untuk menentukan strategi pengajaran yang lebih sesuai dengan kebutuhan setiap individu siswa. Hal ini sejalan dengan prinsip pembelajaran berdiferensiasi yang menekankan pentingnya fleksibilitas dalam mengajar. Aplikasi berbasis AI yang digunakan dalam pelatihan ini, dirancang untuk memfasilitasi guru dalam memproses dan menganalisis data hasil evaluasi siswa. Melalui AI, guru bisa mendapatkan wawasan lebih dalam mengenai perkembangan siswa, termasuk potensi kesulitan dan kekuatan mereka dalam belajar.
Kegiatan PkM berlangsung selama dua hari, mulai tanggal 2 hingga 3 September 2024. Pelatihan diawali dengan sambutan dari Kepala Sekolah SMP Widyatmika, yang menyatakan harapan besar agar pelatihan ini dapat memberikan manfaat nyata bagi para guru dalam meningkatkan efektivitas pengajaran mereka.
Selanjutnya, tim pengabdian dari Universitas Mahasaraswati Denpasar menjelaskan konsep dasar mengenai AI dan bagaimana teknologi ini dapat diintegrasikan dalam dunia pendidikan. Dalam sesi tersebut, para peserta pelatihan diperkenalkan dengan konsep AI serta penggunaannya dalam menganalisis evaluasi belajar siswa.
Pemateri menjelaskan secara rinci bagaimana AI dapat memproses data dalam waktu singkat dan memberikan analisis mendalam yang dapat digunakan oleh para guru untuk menentukan langkah-langkah pengajaran berikutnya. Selain itu, materi juga membahas pentingnya pembelajaran berdiferensiasi dalam mendukung keberhasilan siswa dengan berbagai tingkat kemampuan. Lebih lanjut, pelatihan juga difokuskan pada praktik langsung menggunakan AI dalam analisis evaluasi belajar.
Para guru diajak untuk mencoba aplikasi AI dengan menggunakan data simulasi. Mereka diajarkan bagaimana cara mengunggah hasil evaluasi siswa, menganalisis data tersebut, dan merancang strategi pembelajaran berdasarkan hasil analisis yang diberikan oleh AI. Praktik ini memberikan pengalaman nyata kepada para peserta tentang bagaimana AI dapat membantu mereka dalam menyusun laporan evaluasi yang lebih detail dan tepat sasaran.
Para peserta pelatihan menyambut baik kegiatan ini. Ibu Pradnya, salah seorang guru IPA di SMP Widyatmika, menyatakan bahwa teknologi AI sangat membantu dalam mempercepat proses analisis hasil belajar siswa. “Biasanya kita membutuhkan waktu yang lama untuk mengevaluasi hasil belajar siswa secara mendalam. Namun, dengan bantuan AI, kita bisa melihat data secara keseluruhan dalam waktu yang jauh lebih singkat dan lebih akurat,” ungkapnya.
Pelatihan ini tidak hanya memberikan pengetahuan baru bagi para guru, tetapi juga menambah keterampilan praktis dalam memanfaatkan teknologi modern untuk mendukung tugas mereka sebagai pendidik. Pemanfaatan AI dalam evaluasi belajar dapat membantu guru mengidentifikasi potensi dan kesulitan siswa dengan lebih cepat dan akurat, sehingga langkah-langkah perbaikan dapat segera diterapkan.
Selain itu, AI juga dapat mengurangi beban administratif guru dalam mengevaluasi hasil belajar siswa. Dengan analisis yang otomatis dan berbasis data, guru dapat lebih fokus pada pengembangan metode pengajaran yang lebih inovatif dan efektif. Hal ini sangat relevan dengan upaya penerapan pembelajaran berdiferensiasi di SMP Widyatmika, di mana setiap siswa diharapkan mendapatkan pengalaman belajar yang sesuai dengan kemampuan dan gaya belajar mereka masing-masing.
Pelatihan yang diselenggarakan oleh Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mahasaraswati Denpasar ini merupakan salah satu langkah awal yang penting dalam mengintegrasikan teknologi AI ke dalam dunia pendidikan. Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan para guru dapat memanfaatkan AI dalam mendukung proses evaluasi belajar secara lebih efektif, sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran secara keseluruhan.
Ke depan, diharapkan pelatihan semacam ini dapat terus dikembangkan dan diterapkan di berbagai sekolah lain di Indonesia. Integrasi teknologi dalam pendidikan merupakan kunci untuk menciptakan sistem pendidikan yang lebih adaptif, efisien, dan relevan dengan kebutuhan siswa di era digital.
Melalui pengembangan keterampilan guru dalam memanfaatkan AI, diharapkan dapat tercipta lingkungan pembelajaran yang lebih inklusif dan berkualitas. Pemberian pelatihan oleh Program Studi Pendidikan Biologi di SMP Widyatmika, dengan komitmennya dalam menghadirkan inovasi pembelajaran, telah menjadi contoh bagaimana teknologi dapat menjadi bagian integral dalam mendukung proses pembelajaran berdiferensiasi.
Kerja sama antara institusi pendidikan tinggi dan sekolah dalam mengembangkan pelatihan semacam ini sangat penting untuk menjembatani gap antara teknologi dan pendidikan, serta mempersiapkan generasi yang lebih siap menghadapi tantangan masa depan.
1
Komentar