Siap Kawal Aspirasi Bali di Pusat
Anggota DPR-DPD RI Dilantik Hari Ini
JAKARTA, NusaBali - Anggota DPR/DPD/MPR RI Periode 2024-2029 akan dilantik pada, Selasa (1/10) hari ini.
Untuk DPR RI ada sembilan wakil dari daerah pemilihan (Dapil) Bali, sedangkan DPD RI terdapat 4 wakil. Untuk DPR RI yang lolos ke Senayan di periode 2024-2029, yakni Nyoman Parta (PDIP), IGN Alit Kesuma Kelakan (PDIP), Wayan Sudirta (PDIP), Nyoman Adi Wiryatama (PDIP), Ketut Kariyasa Adnyana (PDIP), Gede Sumarjaya Linggih alias Demer (Golkar), I Dewa Gde Agung Widiarsana (Gerindra), Ni Putu Tutik Kusumawardhani (Demokrat), dan I Nengah Senantara (NasDem). Sedangkan 4 anggota DPD RI asal Dapil Bali, yakni Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra (new comer), I Gusti Ngurah Arya Wedakarna (incumbent), Ni Luh Putu Ary Pertami Djelantik (new comer), dan I Komang Merta Jiwa (new comer). Setelah dilantik hari ini, mereka pun ‘wajib’ ,mengawal dan memperjuangkan aspirasi rakyat Bali di tingkat pusat.
Anggota DPR RI terpilih 2024-2029, Wayan Sudirta mengatakan dengan terpilihnya dia kembali sebagai wakil rakyat, tentu akan memperjuangkan aspirasi masyarakat Bali di tingkat pusat. Aspirasi itu pun, disampaikan sesuai dengan komisi yang dibidanginya.
"Intinya, tugas kita membawa aspirasi daerah untuk diperjuangkan di sini," ujar Sudirta ditemui saat menghadiri Rapat Paripurna DPR RI masa bakti 2019-2024 di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (30/9). Menurut Sudirta, sebelumnya dia duduk di Badan Anggaran dan Komisi III DPR RI. Komisi III antara lain membidangi hukum dan imigrasi. Sebagai destinasi pariwisata internasional, keimigrasian sangat penting bagi Bali. Untuk itu, aturan dan disiplin tegas harus ditegakkan. Kemudian, sikap tegas yang manusiawi harus diwujudkan agar jangan sampai turis-turis yang tujuannya melancong ke Bali mencari pekerjaan.
Izin tinggal dan berusaha, lanjut Sudirta, harus benar-benar diawasi. Lantaran sudah ada keluhan dari masyarakat Bali, pekerjaan penduduk lokal sudah banyak yang diambil oleh mereka. Mulai dari bertani jambu mete, memelihara babi, membuat penginapan-penginapan atau vila dan membuat usaha kerajinan yang di ekspor. Bagi Sudirta, tak masalah mereka berinvestasi di Pulau Dewata, namun jika diam-diam berusaha dan usahanya tidak memiliki izin akan menjadi persoalan. Sudirta pun telah menyampaikan itu kepada Menkumham. Lalu mengusulkan adanya penambahan petugas untuk mengawasi mereka agar tidak ada penyimpangan.
"Hampir setiap rapat dengan Menkumham, saya teriak itu. Perbaikan ada, tetapi belum sesuai harapan. Mudah-mudahan, ke depan itu menjadi salah satu agenda penting bagi Kemenkumham," papar Sudirta. Meski periode lalu berada di Komisi III DPR RI, Sudirta belum mengetahui kelak akan di komisi berapa pada masa bakti 2024-2029. Menurutnya, penempatan komisi, partai yang menentukan. Dia menyerahkan itu kepada partai. Sebagai kader, dia siap ditugaskan di komisi apa saja. "Itu (penempatan komisi) merupakan perintah partai. Di manapun kita ditugaskan, kita harus siap. Kita serahkan ke pimpinan, karena itu urusan pimpinan," papar Sudirta.
Masa bakti 2024-2029 merupakan periode kedua Sudirta sebagai Anggota DPR RI. Dia juga tercatat pernah menjadi Anggota DPD RI masa bakti 2004-2009 dan 2009-2014. "Pelantikan nanti, saya datang sendiri saja. Semoga pelantikan besok (hari ini) berjalan baik dan lancar," kata Sudirta. Hal sama dikatakan Nyoman Parta. Peraih suara tertinggi di Bali pada Pemilu Legislatif (Pileg) 2024 ini, tidak ada persiapan khusus menjelang pelantikan masa jabatannya di periode kedua. "Saya tidak ada persiapan khusus, hanya berdoa untuk diberikan kesempatan kembali berjuang mengabdi kepada masyarakat, terutama masyarakat Bali dan masyarakat Indonesia pada umumnya," ucap Nyoman Parta.
Anggota DPD RI Dapil Bali 2024-2029. -IST
Meski begitu, Parta mengajak keluarganya dari Bali untuk menyaksikan pelantikan dirinya secara langsung. Mengenai apa yang akan diperjuangkannya untuk masyarakat Bali, antara lain mengenai penguatan UMKM. Sebab, saat ini banyak kalangan anak muda Bali ingin menjadi pengusaha.
Tetapi, mereka belum punya cakrawala yang cukup sehingga takut menjadi pengusaha. Mereka juga tidak punya akses ke modal. Kedua, dia akan memperjuangkan mereka punya usaha dengan membantu perizinan, pelatihan, pengemasan dan digital marketingnya. "Saya akan support modal dari akses yang saya miliki agar mereka bisa mengakses KUR dan dana permodalan nasional madani untuk membantu usahanya," papar Parta.
Oleh karena itu, Parta berharap di periode keduanya ini mendapat tugas di komisi yang membidangi UMKM. Diketahui pada periode 2019-2024 lalu, Nyoman Parta berada di Komisi VI DPR RI yang antara lain membidangi UMKM, industri dan perdagangan. "Mengenai penempatan komisi, pimpinan yang menugaskan. Saya berharap bertugas di komisi yang membidangi UMKM," katanya. Sedangkan Anggota DPR RI terpilih lainnya, Ketut Kariyasa Adnyana mengatakan, mengenai penempatan dirinya di komisi berapa, masih menunggu arahan pimpinan partai. Lantaran, lanjut Kariyasa mereka punya pertimbangan dalam menempatkan kader yang sesuai kebutuhan masyarakat agar kelak dapat bertugas maksimal memperjuangkannya.
Dia pun, sudah punya agenda yang akan diperjuangkan. Menurutnya, Bali merupakan daerah pariwisata dan saat ini pariwisata sedang tinggi peminatnya. Namun, ada kendala dari sisi infrastruktur yakni kemacetan. Untuk itu, perlu diperjuangkan agar kualitas pariwisata meningkat dengan memperhatikan infrastruktur. Sedangkan mengenai tenaga kerja, minat masyarakat Bali bekerja di luar negeri semakin tinggi. Hal itu, dipengaruhi oleh UMR (Upah Minimum Regional) di Bali tetap. Berbeda bila bekerja di luar negeri. Bahkan, magang sebagai perawat bisa mendapat upah belasan juta. Untuk itu, perlu kemudahan-kemudahan bagi yang ingin bekerja di luar negeri seperti biaya keberangkatan "Negara harus hadir untuk membantu, paling tidak ada subsidi atau paling sedikit mereka mendapat kredit dengan bunga nol persen dan bisa dicicil," terang Kariyasa yang pada periode 2019-2024 lalu duduk di Komisi IX membidangi ketenakerjaan dan kesehatan ini.
Terkait pelantikan, Kariyasa tidak memiliki persiapan khusus. Terlebih, dia sudah lima kali menjalani pelantikan sebagai wakil rakyat. Pertama, saat satu periode menjadi wakil rakyat di kabupaten, tiga kali sebagai anggota dewan tingkat provinsi dan satu kali sebagai anggota dewan di tingkat pusat. Yang terpenting baginya adalah menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya demi Indonesia, khususnya untuk dapil Bali.
Meski begitu, ketika pelantikan dia akan mengajak keluarganya menyaksikan langsung moment bahagia tersebut. Hal sama dilakukan Nyoman Adi Wiryatama. Bahkan, Adi Wiryatama tidak hanya membawa keluarganya saja. Melainkan, membawa beberapa staf dan 10 tim suksesnya untuk melihat secara langsung pelantikan dirinya sebagai Anggota DPR RI. Sedangkan persiapan menjelang pelantikan, Adi Wiryatama juga tak ada persiapan khusus. Lantaran dia sudah berada di Jakarta sejak 20 September lalu guna mengikuti pembekalan di Lemhanas hingga 29 September lalu. Kemudian, Minggu (29/9) malam mengikuti pembekalan dari MPR RI dan Senin (30/9) sore gladi resik untuk persiapan pelantikan.
Mengenai penempatan komisi, lanjut Adi Wiryatama, belum ditentukan. Dia menyerahkan kepada partai. "Sebagai petugas partai, saya linier dengan DPP Partai. Mereka pasti melihat rekam jejak kita," jelas Adi Wiryatama. Disinggung mengenai kansnya menjadi pimpinan komisi karena sebelumnya adalah Ketua DPRD Provinsi Bali, Adi Wiryatama menyatakan dia adalah orang baru di DPR RI sehingga tidak mengarah ke sana.
Namun mengenai perjuangannya di tingkat pusat, dia sudah punya rencana bila kelak ditugaskan di komisi yang membidangi pertanian. "Saya di pusat menggantikan Pak Made Urip. Beliau dulu di Komisi IV membidangi pertanian. Jadi, saya akan memperjuangan para petani dan memperbaiki pertanian agar ke depan semakin menarik," terang Adi Wiryatama. Caranya dengan memberikan pelatihan-pelatihan kepada petani agar mereka semakin terampil. Tak ketinggalan memberikan mereka bibit unggul. Sedangkan Ni Putu Tutik Kusumawardhani akan memperjuangkan aspirasi serta harapan-harapan masyarakat Bali apa saja yang masuk kepadanya. "Semoga Ida Sang Hyang Widhi Wasa mengawal, melindungi dan senantiasa melimpahkan semangat perjuangan ini," tutut Tutik melalui keterangan tertulisnya.
Berdasarkan rencana saat pelantikan, Tutik akan datang bersama suami. Lantaran esensi pelantikan hanya untuk dirinya. "Artinya amanah rakyat yang mulai diberikan kepada saya akan saya perjuangkan," jelas Tutik. Terkait penempatan komisi, Tutik masih menunggu penugasan dari Fraksi Demokrat. Dia berharap, bertugas sesuai latar belakangnya yang berkecimbung di dunia ekonomi. Begitu pula dengan Gede Sumarjaya Linggih alias Demer.
Demer juga berharap berada di komisi yang membidangi ekonomi, karena sesuai dengan latar belakangnya yang banyak bergerak di dunia ekonomi dan pernah menjadi pimpinan di KADIN serta HIPMI Bali. "Kalau posisi ketua dan wakil ketua di komisi, saya ikut saja. Lantaran itu bukan wilayah saya. Semua tergantung dari pimpinan," ucap satu-satunya wakil rakyat Bali yang menjadi Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Periode 2019-2024 lalu. 7 k22
1
Komentar