nusabali

Oknum Pemuda asal Sumba Bikin Ricuh Lagi, Nekat Serang Warga di Banjar Penyarikan, Benoa

Kulkul Bulus Dibunyikan, Lima Orang Diamankan

  • www.nusabali.com-oknum-pemuda-asal-sumba-bikin-ricuh-lagi-nekat-serang-warga-di-banjar-penyarikan-benoa

Dalam sekejap warga berdatangan dan melakukan penyerangan terhadap para pelaku hingga babak belur, ada lima orang yang diamankan lalu diserahkan ke polisi

MANGUPURA, NusaBali
Sekelompok pemuda asal Sumba Barat Daya (SBD) berjumlah lima orang babak belur dihajar warga Banjar Penyarikan, Kelurahan Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Minggu (29/9) malam sekitar pukul 21.15 Wita. Mereka memantik emosi karena mengancam warga setempat. Tak mau jadi korban kebrutalan mereka, warga pun memukul kulkul bulus (kentongan) sebagai tanda bahaya. 

Informasi yang beredar di lapangan, peristiwa itu terjadi berawal dari hal sepele. Diceritakan, sebelum kejadian salah seorang dari pelaku melintas menggunakan sepeda motor berknalpot brong di Jalan Srikandi, Lingkungan Penyarikan, Kelurahan Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Badung dengan kecepatan tinggi. Pengendara motor warna hijau itu beberapa kali bolak-balik di jalan tersebut hingga membuat warga terganggu. 

Merasa terganggu dengan suara bising kendaraan itu, salah seorang warga coba menghentikannya secara sopan dan menyarankan untuk tidak kebut-kebutan. Ditegur demikian pelaku malah marah dan turun dari motor menantang warga dimaksud. Pelaku mendorong-dorongkan badannya ke badan warga itu hingga motornya jatuh. 

Melihat ketegangan antara keduanya salah seorang warga lainnya datang menghampiri. Warga yang kedua itu coba melerai dan menenangkan pelaku. Pada saat itu tercium bau alkohol dari mulut pelaku. Warga tadi meminta pelaku untuk segera pulang daripada terjadi keributan yang lebih besar bila warga lainnya datang. Setelah disuruh pergi, pelakupun pergi, namun dia meninggalkan pesan akan datang lagi. Benar saja, sekitar 10 menit kemudian pria tak dikenal tadi datang lagi bersama tujuh orang lainnya. Mereka mempersenjatai diri dengan potongan besi, kayu, bambu, dan lainnya. 

Saat tiba di TKP para pelaku mencari dua orang warga yang menyuruh teman mereka pulang. Melihat para pelaku mempersenjatai diri dengan potongan kayu dan besi pemilik rumah kabur menyembunyikan diri. Namun para pelaku nekat masuk ke rumah-rumah mencari orang yang mereka incar. Kejadian itu lalu dilaporkan ke kepala lingkungan (Kaling) setempat. Menerima informasi itu kepala lingkungan mengumpulkan para Pecalang untuk datang ke TKP. Melihat situasinya berbahaya, Pecalang memukul kentongan. Sekejap warga berdatangan dan melakukan penyerangan terhadap para pelaku hingga babak belur. Setidaknya ada lima orang yang berhasil diamankan warga. Mereka diserahkan kepada aparat Polsek Kuta Selatan. 

Sementara Kasi Humas Polresta Denpasar AKP I Ketut Sukadi dikonfirmasi, Senin (30/9) mengatakan para pelaku pada saat itu dalam kondisi mabuk miras. Mereka semua bekerja sebagai buruh proyek yang berada tak jauh dari TKP. Adapun pelaku yang diamankan adalah Nikodemus Nigha Bombo, Yosep Ndara Milla, Agustinus Hollo, Lotensius Bali Meme, dan Imanuel Kondo. Keterangan dari Redi Mursidin,39, yang merupakan teman kerja para pelaku mengatakan para pelaku pesta Miras sejak Sabtu (28/9) sampai Minggu (30/9) dinihari. Kemudian dilanjutkan pada Minggu malam hingga terjadi keributan. Pada saat pesta Miras pada hari Sabtu malam para pelaku nyalakan musik keras-keras. Hingga Minggu dinihari ada orang lempar bedengan proyek membuat para pelaku keluar mencari pelaku pelemparan. Namun mereka tak menemukan siapa-siapa. 

Nah, pada Minggu sore sekitar pukul 17.00 Wita para pelaku mulai pesta Miras lagi. Mereka mengundang teman lainnya asal Sumba Barat Daya. Mereka minum sambil karaoke dan joget. Pesta itu terhenti setelah salah satu teman mereka Nikodemus Nigha Bombo terlibat keributan dengan warga setempat. Keributan dengan warga itu terjadi karena Nikodemus tak terima ditegur oleh seorang warga karena mengendarai motor kebut-kebutan. "Pada saat itu Nikodemus mengendarai motor Honda Revo DK 4237 ER knalpot brong. Suara bising kendaraan itu buat warga terganggu makanya dilarang. Larangan itu tak diterima oleh pelaku," ungkap AKP Sukadi. 

Barang bukti sepeda motor milik pelaku yang diamankan. –IST

Ketegangan pun meluas setelah pelaku Nikodemus pulang ke bedeng panggil temannya hingga membuat warga pukul kentongan sebagai tanda bahaya. Warga terpancing emosi dan melakukan penyerangan terhadap para pelaku. "Para pelaku kini telah diamankan di Mapolsek Kuta Selatan. Bersamaan dengan para pelaku diamankan barang bukti berupa sebatang besi linggis, sebatang besi cor, sebatang balok kayu, dan motor Revo berwarna hijau DK 4237 ER," pungkasnya. 7 pol

Komentar