nusabali

Dua Remaja Ditemukan Meninggal di Sungai Gelar, Banjar Palunganbatu, Desa Batuagung, Jembrana

Diduga Terseret Arus Banjir Saat Tengah Mandi di Sungai

  • www.nusabali.com-dua-remaja-ditemukan-meninggal-di-sungai-gelar-banjar-palunganbatu-desa-batuagung-jembrana

Keluarga yang mencari korban ke Sungai Gelar, Senin pukul 19.30 Wita, hanya menemukan motor Honda Beat milik korban, saat itulah korban dilaporkan hilang

NEGARA, NusaBali
Dua orang remaja Dafa Alfian Hapis,14, dan Rama Fahri Zaki,15, asal Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, Jembrana ditemukan tewas tenggelam di Sungai Gelar, Banjar Palunganbatu, Desa Batuagung, Kecamatan/Kabupaten Jembrana. Kedua remaja yang sempat dilaporkan hilang ini diduga terseret banjir saat mandi di Sungai Gelar, Senin (30/9) sore. 

Dari informasi yang dihimpun, peristiwa dua remaja tewas tenggelam di Sungai Gelar itu berawal saat kedua korban diketahui pergi mandi ke Sungai Gelar pada, Senin sekitar pukul 14.00 Wita. Mereka berangkat membawa motor Honda Beat warna merah nopol DK 2157 ZJ. Namun hingga memasuki petang, kedua korban diketahui belum kunjung pulang. Sementara keluarga yang berusaha mencari korban ke Sungai Gelar pada sekitar pukul 19.30 Wita, hanya menemukan motor Honda Beat tersebut.

Saat itulah korban dilaporkan hilang. Sejumlah warga sekitar yang juga sempat curiga dengan adanya sebuah motor tanpa tuan tersebut langsung ikut turun melakukan pencarian. Terlebih saat, Senin sore sekitar pukul 17.00 Wita, diketahui sempat terjadi hujan dan banjir di sungai setempat. Dari hasil pencarian pada Senin malam yang juga melibatkan pihak kepolisian itu ditemukan korban Dafa Alfian Hapis dengan kondisi meninggal dunia.

Jenazah Dafa Alfian Hapis, tepatnya ditemukan tersangkut di sela-sela bebatuan tepi sungai yang berjarak sekitar 500 meter arah selatan dari posisi ditemukannya motor korban pada sekitar pukul 23.40 Wita. Begitu ditemukan, jenazah korban langsung dievakuasi dan dibawa ke RSU Negara. Mengingat sudah larut malam dan situasi medan yang cukup terjal, pencarian terhadap Rama Fahri Zaki dilanjutkan pada, Selasa (10/9) pagi. 

Hasilnya, dari upaya pencarian warga bersama keluarga dan Tim SAR Gabungan berhasil menemukan korban Rama Fahri Zaki yang juga sudah dalam kondisi meninggal dunia pada Selasa sekitar pukul 08.00 Wita. Jenazah Rama Fahri Zaki tepatnya ditemukan tersangkut di bebatuan dan tertumpuk sejumlah potongan kayu sejauh sekitar 1,5 kilometer dari posisi ditemukannya motor korban. Jenazahnya pun langsung dibawa ke RSU Negara.

Kapolsek Kota Jembrana Ipda I Ngurah Agus Dwi Widiatmika mengatakan kedua korban tewas itu diduga murni karena tenggelam. Keduanya diduga sempat terseret banjir saat mandi di sungai setempat. "Tidak ada yang melihat kejadian pastinya. Tapi sesuai keterangan keluarga, kedua korban diketahui sebelumnya pergi mandi ke Sungai Gelar. Mereka diduga nekat mandi saat sedang hujan dan kemarin (Senin) sore sempat banjir," ujarnya. 

Menurut Ipda Agus Dwi, dari pihak keluarga menolak dilakukan otopsi terhadap jenazah korban. Setelah dibawa ke RSU Negara, jenazah korban telah diserahkan ke keluarga korban. Jenazah kedua korban itu pun diketahui telah langsung dimakamkan pada, Selasa pagi kemarin. "Sudah diserahkan ke masing-masing keluarga korban," ucapnya. Terkait peristiwa tersebut, Ipda Agus Dwi mengimbau kepada masyarakat untuk lebih berhati-hati ketika akan mandi ke sungai. Terlebih dengan situasi cuaca ekstrem seperti belakangan ini. "Kita harap tidak ada kejadian lagi. Kalau memang cuaca tidak mendukung, apalagi situasi sekitar sepi, lebih baik ditunda," ujarnya. 7 ode

Komentar