135 Orang Bunuh Diri di Gianyar
Anggota DPR RI
I Nyoman Parta
BPJS
Pariwisata
Sekretaris Dinas Sosial Kabupaten Gianyar
Nur Widyaswanto
Menurut Parta, himpitan ekonomi tinggi, Bali memiliki risiko stres tinggi.
GIANYAR, NusaBali
Jumlah kasus bunuh diri di Kabupaten Gianyar cukup tinggi. Pada tahun 2023, tercatat 135 orang bunuh diri. Diperkirakan ada banyak yang gagal bunuh diri namun tidak tercatat. Fenomena ini diungkap anggota DPR RI I Nyoman Parta. Politisi PDI Perjuangan ini meminta Calon Bupati dan Wakil Bupati Gianyar membuat program konkret mengatasi masalah ini.
Parta melihat fenomena ini terjadi karena faktor pergeseran gaya hidup masyarakat yang dulunya guyub sekarang lebih individu. “Ketika ada permasalahan mereka cenderung akan merasa sendiri,” ujar Parta, Rabu (2/10). Pergeseran gaya hidup salah satu dampak dari pariwisata dan sistem pengupahan tenaga kerja yang tidak adil.
Masyarakat Bali, khususnya Gianyar sebagai daerah pariwisata terkena imbas harga kemahalan. Nasi lawar yang depan rumah saat ini harganya sudah Rp 25 ribu, padahal tidak semua masyarakat yang membeli nasi tersebut bekerja di pariwisata. Sementara pengupahan tidak mengunakan standar tersebut, belum kebutuhan lainnya. “Himpitan ekonomi tinggi, Bali memiliki risiko stres tinggi,” ungkap Parta.
Sementara tidak ada program yang menyentuh hal tersebut. BPJS di Bali tidak menanggung mereka yang gagal bunuh diri. Tidak ada penanganan pasca gagal bunuh diri. Rumah sakit tidak mau menerima percobaan bunuh diri karena tidak ditanggung BPJS. “Kalau di Bogor itu nanggung, di Gianyar gak nanggung, di Badung gak nanggung, artinya tidak ada yang memperhatikan itu,” ujarnya. Menurut Parta, harus mulai ada psikolog yang masuk mendampingi untuk terapi. Dia minta fenomena bunuh diri harus disikapi oleh Calon Bupati Gianyar dan Calon Gubernur Bali.
Selain fenomena bunuh diri, Parta juga menyoroti upah pekerja di Bali, upah minimum regional. Pekerja pariwisata di Bali juga banyak yang bertahun-tahun bekerja malah masih berstatus daily worker. Ke depan diharapkan menjadi program pembenahan oleh calon kepala daerah dan anggota DPRD kabupaten dan DPRD Provinsi Bali demi proteksi pekerja di Bali.
Jika ini dibiarkan, banyaknya remaja yang bekerja ke luar negeri dengan alasan gaji besar juga akan berdampak negatif pada minimnya warga yang terlibat saat acara di tingkat adat, seperti kekurangan sekaa gong dan sekaa lainnya. “Diperlukan jalan keluar dari semua pihak, pemerintah, wakil rakyat, dan masyarakat umum untuk bekerja bersama mengatasi berbagai permasalahan komplek ini,” tandas politisi asal Guwang ini.
Sekretaris Dinas Sosial Kabupaten Gianyar Nur Widyaswanto saat dikonfirmasi mengenai data kasus bunuh diri mengatakan dicatat BPBD Gianyar. "Tidak pernah kita (Dinsos) yang catat, kemarin data bunuh diri di BPBD," jelasnya. Termasuk upaya pencegahan, dikatakan tidak tahu. "Setahu saya belum pernah ada," ujarnya. 7 nvi
1
Komentar