2 Bulan Dilarang Mendaki Gunung Agung
Karya Nubung Daging di Pasar Agung Besakih
Pura Pasar Agung Besakih
Karya Nubung Daging
Gria Taman Sari Manuaba
Ida Pedanda Gede Suyasa
Gunung Agung
Larangan mendaki Gunung Agung sejak upacara nunas tirtha, nyengker setra, hingga upacara nyineb karya.
AMLAPURA, NusaBali
Selama rangkaian Karya Nubung Daging Taur Tabuh Gentuh dan Labuh Gentuh di Pura Pasar Agung Besakih Giri Tohlangkir, berlaku larangan mendaki Gunung Agung untuk wisatawan asing dan domestik. Tujuannya agar kawasan suci terjaga dan tidak terganggu aktivitas selain untuk kepentingan upacara.
Larangan itu berlaku selama 61 hari, Anggara Umanis Kuningan, Selasa (1/10) hingga Saniscara Umanis Medangkungan, Sabtu (30/11). Puncak Karya Nubung Daging, Purnama Kalima, Saniscara Paing Merakih, Sabtu (16/11).
"Larangan mendaki Gunung Agung sejak upacara nunas tirtha, nyengker setra, hingga upacara nyineb karya," jelas Humas Karya Nubung Daging Taur Tabuh Gentuh lan Labuh Gentuh I Wayan Suara kepada NusaBali di Pura Pasar Agung Besakih Giri Toh Langkir, Banjar Sogra, Desa Sebudi, Kecamatan Selat, Karangasem, Selasa (2/10).
Bertindak sebagai Yajamana Ida Pedanda Gede Suyasa dari Gria Taman Sari Manuaba, Banjar/Desa Duda, Kecamatan Selat, Wiku Tapini, Ida Pedanda Istri Jelantik dari Gria Taman Sari Manuaba, Banjar/Desa Duda, Kecamatan Selat, Manggala Karya Jro Mangku Wayan Sukra. Karya Nubung Daging Taur Tabuh Gentuh itu, digelar setiap 10 tahun sekali, terakhir dilaksanakan tahun 2014.
I Wayan Suara mengatakan, upacara nyengker setra telah dilaksanakan sejak Anggara Umanis Kuningan, Selasa (1/10), di Pura Dalem Desa Adat Selat. Di Pura Dalem Desa Adat Selat, seluruh bendesa adat se-KecamatN Selat hadir, nunas tirtha panyengker setra, selanjutnya dibagikan kepada kelian banjar adat digunakan untuk nyengker setra sajebag Kecamatan Selat.
"Nyengker setra untuk krama yang memiliki sawa belum melaksanakan upacara atiwa-tiwa, atau makingsan ring pertiwi," katanya.
Di setra, katanya, krama yang memiliki sawa wajib nyiratang tirtha panyengker, dengan upacara tipat pesor, nasi angkeb, dan pangkonan putih kuning asagi. Tujuannya agar sang pitra tidak ke mana -mana selama karya berlangsung, sehingga kasucian Karya Nubung Aging tetap terjaga. Krama juga diwajibkan menggelar upacara di Pura Prajapati, nerupa sodaan putih kuning lan canang sari.
Rangkaian upacara selanjutnya, ngunggah sunari Buda Paing Kuningan, Rabu (2/10), nuur Ida Bhatara Tirtha di 14 pura dan Gunung Agung Soma Pon Pahang, Senin (28/10), Nuur Ida Bhatara Pasar Agung, Buda Kliwon Pahang Rabu (30/10), mlaspas agung Sukra Umanis Pahang Jumat (1/11), Nyepi karya Saniscara Pon Pahang Sabtu (2/11), mlasti ke segara Klotok Wraspati Pon Krulut, Kamis (7/11), mapepada wawalungan Wraspati Kliwon Merakih Kamis (14/11), dan puncaknya Saniscara Paing Merakih, Sabtu (16/11). Sedangkan nyineb, Saniscara Umanis Medangkungan, Sabtu (30/11).7k16
1
Komentar