nusabali

Pengusaha Khawatirkan Penurunan Daya Beli Masyarakat

Lima Bulan Deflasi Beruntun

  • www.nusabali.com-pengusaha-khawatirkan-penurunan-daya-beli-masyarakat

JAKARTA, NusaBali - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) khawatir ada penurunan daya beli masyarakat di balik deflasi yang dialami Indonesia selama lima bulan berturut-turut. Ketua Umum Apindo Shinta Widjaja Kamdani menyebut deflasi memang menjadi tanda baik dari penurunan harga pangan yang belakangan mengerek inflasi.

Namun, kontribusi daya beli masyarakat juga menjadi kunci utama dari pertumbuhan perekonomian Indonesia. Dia khawatir penurunan daya beli masyarakat akan berpengaruh kepada pertumbuhan ekonomi.

"Kalau inflasi sangat terjaga kan, kalau kita lihat deflasi pangan. Cuma bagaimana pengaruhnya ke daya beli masyarakat, karena konsumsi kita sudah liat bahwa pasar domestik menjadi kunci utama di ekonomi kita," ungkap dia ditemui di Menara Kadin Indonesia, Jakarta Selatan, seperti dilansir detikcom, Rabu (2/10).

Shinta menyebutkan dalam Purchasing Manager's Index (PMI) manufaktur Indonesia, permintaan dari dalam negeri berkontribusi besar dibandingkan dari luar negeri.

"Oleh karenanya kami apresiasi apa yang telah dilakukan pemerintah selama ini untuk bisa mendorong dan mengembangkan industri dalam negeri. Tapi jelas demand ini berpengaruh bagaimana kinerja dari manufaktur kita saat ini," jelas dia.

Ke depan, menurut Shinta ada pekerjaan rumah (PR) yang harus dilakukan baik dari pengusaha maupun pemerintah, pertama bisa membuat Indonesia berdaya saing lebih di pasar ASEAN. Kedua mendorong produk dalam negeri masuk ke pasar global.

"Jadi ini sesuatu PR kita bahwa kita bisa mengembangkan produktivitas dari produk-produk yang ada supaya masuk jaringan pasar global," pungkasnya.

Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi pada September 2024 kembali terjadi deflasi sebesar 0,12% secara bulanan. Secara rinci terjadi penurunan indeks harga konsumen dari 106,06 pada Agustus 2024 menjadi 105,93 pada September 2024.

Ini merupakan deflasi berturut-turut dalam 5 bulan terakhir. BPS juga mencatat secara year on year terjadi inflasi 1,84% dan secara year to date inflasi nasional mencapai 0,74%.

Namun, Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menerangkan, perlu studi lebih jauh untuk melihat kaitan antara deflasi dan daya beli masyarakat.

"Untuk kita menghubungkan dengan apakah ada penurunan daya beli masyarakat, kita harus melakukan studi yang lebih dalam," katanya dalam konferensi pers, Jakarta, Selasa (1/10). 7

Komentar