Magis Hansi-Ball Bawa Barca Lumat Young Boys
BARCELONA, NusaBali - Magis taktik Hansi Flick di Barcelona terus menunjukkan perkembangan signifikan. Barca pun jadi salah satu tim yang paling sering membuat lawan terjebak offside, ini berkat garis tekanan tinggi yang diterapkan.
Barca pun memetik kemenangan perdana di UCL musim ini secara, setelah kalah 1-2 dari AS Monaco, dua pekan lalu.
Ya, Barcelona bangkit dari kekalahan 2-4 dari Osasuna di LaLiga, untuk menggilas klub Swiss, Young Boys 5-0, di Estadi Olimpic Lluis Companys dalam matchday 2 Liga Champions 2024/2025, Rabu (2/10) dinihari Wita. Lima gol Barca dicetak Robert Lewandowski (8', 51'), Raphinha (34'), Inigo Martinez (37'), dan bunuh diri Mohamed Camara (81').
Nah yang menarik, dominasi Barca juga terlihat dari statistik offside. Mereka membuat Young Boys terjebak offside 6 kali, padahal tim tamu tidak banyak menyerang. Bersama Flick, Barca memang mencoba menerapkan taktik lebih agresif.
Mereka menekan lawan sejak area sepertiga akhir, tekanan dimulai dari para striker. Garis tekanan tinggi itu juga sangat membantu dalam fase defensif. Barca sering membuat lawan terjebak offside, Flick percaya diri dengan itu.
"Kami bekerja sangat baik untuk menerapkan garis tekanan tinggi, main agresif, kompak, dan memanfaatkan ruang kosong," kata Flick.
Garis tekanan tinggi Barca dimulai dari para pemain ofensif seperti Raphinha dan Robert Lewandowski. Hasilnya pun memuaskan, saat mereka berhasil merebut bola, serangan cepat bisa langsung diluncurkan.
"Kami punya banyak pemain yang siap menerapkan garis tekanan tinggi terus-menerus. Tugas kami membantu mereka menemukan ruang kosong dan memintanya mengontrol ritme pertandingan," jata Flick.
Karena itulah, Raphinha dan Lewandowski menjadi dua pemain terpenting dalam skuad Barcelona saat ini. Di bawah bimbingan Hansi Flick, Barca menerapkan garis tekanan tinggi.
Flick meminta Raphinha dan Lewandowski untuk segera menekan lawan yang membawa bola. Dan dia terdengar puas dengan kerja keras dua pemain itu.
"Ketika mereka menekan lawan seperti itu, mereka memotivasi tim untuk menerapkan intensitas tekanan yang sama dan terus bekerja sama,"kata Flick.
Raphinha memang jadi pemain yang paling diuntungkan dengan kedatangan Flick sebagai pelatih baru. Dia lebih banyak mendapatkan kesempatan bermain dan kini jadi salah satu pemain terpenting di lini depan.
"Saya kenal Raphinha sebelum saya tiba di sini dan saya tahu betapa bagusnya dia. Dia sekarang sangat percaya diri. Dia merasa penting bagi tim. Karena itulah saya suka pemain seperti Raphinha," tutup Hansi Flick.*
1
Komentar