Romo Benny Meninggal Dunia Saat Jalankan Tugas
MALANG, NusaBali.com - Staf Khusus Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Antonius Benny Susetyo atau yang lebih dikenal sebagai Romo Benny, meninggal dunia pada Sabtu (5/10/2024) dini hari saat sedang menjalankan tugas kedinasan di Pontianak, Kalimantan Barat.
Kabar duka ini telah dikonfirmasi oleh Kepala Biro Fasilitasi Pimpinan, Hubungan Masyarakat, dan Administrasi BPIP, Mahnan Marbawi.
"Beliau wafat di saat menjalankan tugas dalam misi memperkuat pemahaman ideologi Pancasila di Pontianak, Kalimantan Barat," ujar Marbawi.
Jenazah Romo Benny akan diberangkatkan menuju rumah keluarga di Malang melalui Bandara Juanda Surabaya, Jawa Timur, pada pukul 11.35 WIB. Setibanya di Malang, jenazah akan disemayamkan di Rumah Duka Gotong Royong dan direncanakan dimakamkan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Sukun pada Senin (7/10/2024).
BPIP turut menyampaikan rasa duka cita mendalam atas kepergian Romo Benny. "Kepergian beliau merupakan kehilangan besar bagi BPIP dan seluruh bangsa Indonesia," ujar Marbawi.
Romo Benny dikenal sebagai sosok yang memiliki komitmen kuat dalam mengawal nilai-nilai Pancasila dan kebangsaan. Semasa hidupnya, ia berperan penting dalam memperkuat pemahaman serta implementasi ideologi Pancasila di tengah masyarakat. “Pemikiran-pemikiran beliau mengenai kebhinekaan dan toleransi telah memberikan inspirasi bagi banyak pihak,” tambah Marbawi.
Mengutip laman resmi BPIP, Romo Benny merupakan seorang pastor Indonesia kelahiran Malang. Ia adalah alumni pascasarjana Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologi (STFT) Widya Sasana Malang tahun 1996. Sebagai pastor, Romo Benny dikenal sebagai sosok yang aktif memantik gerakan moral bangsa dan kerap mengingatkan generasi muda akan bahaya judi daring serta pentingnya menjaga nilai-nilai toleransi dalam bermasyarakat.
Kepergian Romo Benny meninggalkan kesedihan mendalam bagi keluarga, rekan kerja, serta masyarakat yang pernah merasakan dampak dari dedikasi dan kontribusi besar yang ia berikan bagi bangsa dan negara. *ant
Komentar