Dewan Dorong Pengadaan Mobil untuk Disparbud
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Bangli saat ini menghadapi kendala minimnya kendaraan operasional.
BANGLI, NusaBali
Dari dua kendaraan yang dimiliki, satu dalam kondisi rusak dan satu lagi tidak bisa digunakan maksimal. Kondisi tersebut mengemuka dalam rapat kerja dengan Komisi II DPRD Bangli, Jumat (18/8). Wakil Ketua DPRD Bangli I Komang Carles didampingi Ketua Komisi II DPRD Bangli I Ketut Mastrem, mengatakan pihaknya mendorong untuk pengadaan kendaraan operasional yang digunakan pegawai mengambil retribusi ke objek wisata.
“Keluhan pegawainya, mobil yang ada saat ini tidak bisa dimanfaatkan secara optimal. Berat jika harus digunakan untuk jalur Kintamani,” kata Komang Carles.
Pengadaan mobil dimaksud untuk menunjang kinerja serta keselamatan pegawai di lapangan. “Kami harapkan bisa dilakukan pengadaan. Akan bisa menunjang kerja monitoring kunjungan wisatawan. Sehingga monitoring dan evaluasi bisa ditingkatkan. Semestinya sarana penunjung seperti kendaraan operasional ditingkatkan, terlebih lagi pariwisata penyumbang pendapatan asli daerah terbesar kedua setelah rumah sakit,” imbuhnya.
Disampaikan pula terkait target retribusi tempat pariwisata 2017. Target sebesar Rp 22.321.042.538,95 dari 5 tempat meliputi, DTW Batur, Kehen, Penglipuran, Penulisan, serta Truyan. Dari target tersebut yang sudah terealisasi Rp 13.359.313.000 atau 59,85 persen. Realisasi tertinggi DTW Penglipuran dengan target Rp 3.116.813.995 sedangkan realisasi Rp 2.479.854.000, atau 79,56 persen.
Sementara yang masih jauh dari target adalah DTW Penulisan, realisasi baru 34,25 persen. Komang Carles menilai tingginya realisasi di DTW Penglipuran tidak lepas dari predikat desa terbersih yang disandang Desa Penglipuran. “Tentu ini berpengaruh, wisatawan penasaran ingin melihat desa terbersih seperti apa. Namun untuk di DTW Penulisan wisatawan tidak terlalu banyak,” imbuhnya. *e
Komentar