nusabali

Atlet Peparnas Tuntas Jalani Proses Klasifikasi

  • www.nusabali.com-atlet-peparnas-tuntas-jalani-proses-klasifikasi

JAKARTA, NusaBali - Ribuan atlet yang akan mengikuti Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVII Solo 2024 menuntaskan proses klasifikasi pada Sabtu (5/10). Langkah itu untuk mengelompokkan kategori tiap atlet sesuai hambatan dan derajat disabilitasnya.

Proses klasifikasi jadi salah satu bagian terpenting dalam multievent olahraga disabilitas, termasuk Peparnas XVII. Sebab, proses ini jadi acuan atlet yang akan berpartisipasi memang layak bertanding pada nomor yang akan diikuti. 

Prosedur tersebut dilakukan sejak Kamis (3/10) di bawah tribun timur sektor enam Stadion Manahan, Solo. Tahap klasifikasi berlangsung tiga hari dan berakhir pada Sabtu (5/10) pukul 17.00 WIB.

Sekretaris Pelaksana PB Peparnas XVII, Rima Ferdianto menjelaskan, proses pengelompokan atlet berdasarkan derajat keparahan disabilitasnya. Menurutnya, atlet dengan derajat keparahan yang rendah tidak bisa dipertandingkan dengan yang derajat keparahannya tinggi. 

"Contohnya atlet kursi roda yang disabilitasnya, karena polio. Itu kan pinggangnya masih kuat. Ini tidak bisa diadu dengan atlet kursi roda yang paraplegia dan tetraplegia, karena disabilitas semacam ini dari pinggang ke bawah lemah," kata Rima, Sabtu (5/10).

Paraplegia adalah kelumpuhan pada anggota gerak separuh tubuh dari pinggul ke bawah. Sedangkan tetraplegia kelumpuhan yang menyebabkan hilangnya sebagian atau seluruh fungsi pada lengan, tungkai, badan dan panggul.

"Inilah sebabnya diperlukan klasifikasi untuk menentukan seberapa parah tingkat gangguan disabilitasnya. Jadi, jika derajatnya sama, maka saat diadukan lebih imbang. Klasifikasi ini bertujuan untuk memenuhi asas keadilan," papar Rima.

Babak klasifikasi, kata Rima, juga untuk mengklasifikasikan atlet dengan hambatan fisik, intelektual, pendengaran, dan hambatan penglihatan. Empat hambatan ini akan kembali diklasifikasikan berdasarkan cabor masing-masing.

Dari total 3.049 atlet yang berpartisipasi, tak semuanya menjalani proses klasifikasi. Ratusan atlet yang masuk dalam kategori atlet elite tak perlu lagi mengikutinya, karena telah mengantongi kartu klasifikasi internasional. k22

Komentar