Teknologi Dorong Efisiensi Administrasi dan Kreativitas Pembelajaran
DENPASAR, NusaBali - Penerapan teknologi dalam dunia pendidikan semakin mendesak sejak pandemi Covid-19.
Dalam kunjungan Gateways Study Visit Indonesia 2024, SMKN 3 Denpasar dan SMPN 9 Denpasar telah memperlihatkan penggunaan teknologi untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan administrasi dan mendukung kreativitas pembelajaran.
Informasi yang dihimpun NusaBali, Senin (7/10), kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan dari UNICEF dan UNESCO dengan salah satu tujuannya adalah mengamati penerapan sistem dan platform digital karya Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dalam implementasinya di sekolah-sekolah di Indonesia. Selain itu, kunjungan ini juga menjadi ajang berbagi pengalaman tentang adaptasi teknologi oleh para tenaga pendidik untuk menciptakan inovasi yang lebih kreatif dan relevan bagi siswa.
SIPLah (Sistem Informasi Pengadaan Sekolah) merupakan platform elektronik untuk pengadaan barang dan jasa oleh satuan pendidikan yang diakses melalui siplah.kemdikbud.go.id. Sistem ini memanfaatkan marketplace dari pihak ketiga untuk mempermudah sekolah dalam membeli kebutuhan secara transparan. Selain itu, terdapat juga ARKAS (Aplikasi Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah), yang membantu dalam perencanaan dan pengelolaan dana bantuan operasional sekolah secara nasional, memastikan akuntabilitas dan efisiensi penggunaan anggaran.
Kepala SMKN 3 Denpasar, Agung Wijayaputra, menyampaikan bahwa penggunaan platform ARKAS dan SIPLah menjadi solusi dalam pengelolaan keuangan dan administrasi sekolah. Platform ARKAS, khususnya, dinilai sangat membantu dalam pengelolaan dana pendidikan, terutama yang berasal dari dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
"Kami menggunakan ARKAS untuk mengelola dana pendidikan yang berasal dari dua sumber, salah satunya BOS. Dengan ARKAS, perencanaan dan pelaporan anggaran menjadi lebih mudah dan transparan, tanpa perlu lagi ada proses manual," uujar Wijayaputra, Senin (7/10).
Awalnya, kata dia, peralihan ke sistem digital memang menantang bagi beberapa guru dan staf, terutama mereka yang belum terbiasa dengan teknologi. Namun, Sub Koordinator Administrasi SMKN 3 Denpasar I Dewa Ayu Sri Ratna, menuturkan bahwa pendampingan yang diberikan membantu dalam beradaptasi dengan cepat. “Kami semua sempat bingung, tapi dengan panduan yang ada, sekarang ini justru menjadi solusi untuk masalah administrasi yang dulu rumit," kata Sri Ratna.
Sementara itu, di SMPN 9 Denpasar inovasi datang dari program monitoring yang dirancang khusus bagi guru-guru senior. Kepala Sekolah SMPN 9, Ni Wayan Raiyani menjelaskan, bahwa pandemi mendorong mereka untuk melakukan perubahan besar dalam metode pengajaran. Menurutnya, penerapan teknologi tidak hanya membuat pembelajaran lebih interaktif, tetapi juga menginspirasi para guru untuk menciptakan materi-materi yang lebih menarik bagi murid. “Pandemi menjadi masa transisi bagi guru-guru, khususnya guru senior, untuk beradaptasi dengan teknologi. Sekalipun awalnya terdapat sejumlah tantangan dalam penggunaan teknologi, tetapi kami memahami pentingnya peran teknologi dalam mengakselerasi transformasi pendidikan,” ujar Raiyani.
1
Komentar