Tim PKW Unmas Gelar Penyuluhan di Dua Desa di Jembrana
Program Kemitraan Wilayah (PKW)
Universitas Mahasaraswati Denpasar
IKIP Saraswati Tabanan
Dinas Pendidikan
Universitas Mahasaraswati (Unmas) Denpasar bekerjasama dengan IKIP Saraswati Tabanan dan Pemkab Jembrana melaksanakan Program Kemitraan Wilayah (PKW) di Desa Kaliakah dan Desa Baluk, Kecamatan Negara, Jembrana pada 13 dan 14 Agustus 2017.
DENPASAR, NusaBali
Selama dua hari, masyarakat setempat mendapatkan sejumlah penyuluhan yang mendorong kemandirian dan kesejahteraan masyarakat.
Program Kemitraan Wilayah adalah program yang bersumber dari dana hibah Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI. PKW tahun 2017 merupakan pelaksanaan tahun kedua, dari tiga tahun perencanaan (2016-2018). Menurut Ketua Tim PKW, I Nyoman Kusuma Adnyana Mahaputra SE MM, dilaksanakannya program ini dilatarbelakangi oleh berbagai permasalahan kewilayahan di masyarakat dalam suatu desa.
“Jadi misi PKW sebenarnya adalah untuk meningkatkan kemandirian, kenyamanan kehidupan, sekaligus kesejahteraan masyarakat melalui keterlibatan aktif publik (inisiatif dan partisipatif), Pemkot/Pemkab berbasis Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), non RPJMD dan perguruan tinggi (kepakaran),” ungkap Kusuma Adnyana, belum lama ini.
Dikatakan, program kerja dalam PKW ini meliputi tiga aspek kegiatan, yakni sumber daya manusia (SDM) dan peningkatan ekonomi, kesehatan, serta pendidikan. Kegiatan PKW di Desa Baluk dan Kaliakah selama dua hari itu, difokuskan untuk memberikan penyuluhan sekaligus penyerahan bantuan buku, sarana olahraga, dan alat press kemasan untuk IRT pembuat jajan upakara.
“Tapi, sebelum penyuluhan, kegiatan fisik lainnya sudah dilakukan lebih dulu sejak akhir Juli lalu,” imbuhnya. Kusuma Adnyana menambahkan, dari segi SDM dan peningkatan ekonomi, tim PKW banyak memberikan pelatihan pembuatan hiasan penjor yang bernilai ekonomis, pembinaan koperasi wanita, serta pelatihan dan praktek keterampilan tata rias wajah dan rambut bagi Ibu-ibu PKK.
“Di samping itu, ada juga pemberian bantuan teknologi kepada IRT dalam hal pengemasan dan pemasaran produk IRT, yaitu jajan upakara, serta pendampingan pendirian bank sampah di Desa Baluk,” paparnya.
Sedangkan dari sisi pendidikan, program yang dijalankan oleh tim PKW antara lain membuat taman Tanaman Obat Keluarga (Toga) di SDN 2 Baluk, untuk mengikuti lomba sekolah, dilanjutkan contoh pemanfaatannya sebagai sarana laboratorium alam untuk mata pelajaran IPA. Selain itu, ada juga pembuatan denplot toga juga dilakukan di Banjar Pangkung Buluh, Desa Kaliakah, untuk mendukung desa mengikuti lomba desa. Penanaman bibit toga juga dilakukan di rumah-rumah masyarakat sebagai upaya untuk mewujudkan rumah sehat.
“Kami juga memprogramkan pembuatan kawasan hutan sekolah di SDN 1 Kaliakah dan SDN 2 Baluk. Bekerjasama dengan pemerintah desa, kami juga mengembangkan perpustakaan desa dengan melakukan penataan ruang baca perpustakaan, penyediaan rak, dan penambahan jumlah buku sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” bebernya. Sementara dari sisi kesehatan, tim PKW bekerjasama dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana untuk memberikan penyuluhan berkaitan dengan topik Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), Pola Asuh Anak, dan Pembangunan Keluarga, selain memberikan bantuan sarana olahraga untuk tim futsal dan voli putri.
“Nah, kami juga memberikan penyuluhan mengenai cara mengolah hasil Toga menjadi jamu tradisional dan pemanfaatannya bagi kesehatan,” tandas Kusuma Adnyana. *in
1
Komentar