nusabali

Warga Kuwum Beri Dukungan ke Adicipta, Titip Harapan Tuntaskan Permasalahan Air di Balangan

  • www.nusabali.com-warga-kuwum-beri-dukungan-ke-adicipta-titip-harapan-tuntaskan-permasalahan-air-di-balangan

MANGUPURA, NusaBali.com - Masyarakat Desa Kuwum, Kecamatan Mengwi membulatkan sikap untuk mendukung pasangan calon (paslon) Bupati - Wakil Bupati Badung nomor urut 2, I Wayan Adi Arnawa dan I Bagus Alit Sucipta (Adicipta) dan Gubernur - Wakil Gubernur Bali, I Wayan Koster dan I Nyoman Giri Prasta pada Pilkada 2024.

Dalam tatap muka dengan masyarakat di Wantilan Banjar Adat Balangan, Desa Kuwum, Kecamatan Mengwi, Rabu (9/10) malam, masyarakat setempat sekaligus menggunakan kesempatan tersebut untuk menitipkan harapan kepada paslon Adicipta untuk menuntaskan permasalahan yang ada di Kuwum, seperti masalah kekeringan di Subak Balangan.

Hadir dalam pertemuan tersebut Calon Wakil Bupati (Cawabup) Badung, I Bagus Alit Sucipta didampingi Ketua Tim Pemenangan Adicipta I Gusti Anom Gumanti, Anggota Fraksi PDIP DPRD Badung I Wayan Regep, I Made Yudana, Anggota DPRD Provinsi Bali Dapil Badung, I Wayan Bawa dan I Nyoman Laka, tokoh masyarakat I Made Sutama, serta ribuan masyarakat Desa Kuwum.

Deklarasi Adicipta dan Koster-Giri Desa Kuwum di bawah komando I Wayan Regep ini menargetkan kemenangan 80 persen khusus untuk pasangan Adicipta. Dalam sambutannya, Ketua Relawan Tim Pemenangan Adicipta dan Koster-Giri Desa Kuwum, I Ketut Matrayasa menegaskan bahwa masyarakat bulat mendukung Adicipta dan Koster-Giri, meski Desa Kuwum terbilang kecil dan baru berusia 22 tahun. Khusus Adicipta, Matrayasa melihat ada kombinasi yang pas antara Adi Arnawa dan Alit Sucipta alias Gus Bota.


“Meski kecil, kami bertekad bulat memenangkan paslon Koster-Giri dan Adicipta. Kami menjatuhkan pilihan ada alasannya, yaitu pembangunan yang baik berkelanjutan. Yang tepat adalah palson Adicipta. Adi Arnawa seorang birokrat sejati, didampingi Ajik Bota yang merupakan politikus andal. Pasangan ini sangat cocok,” puji Matrayasa.

Dalam kesempatan baik tersebut, Matrayasa sekaligus menitipkan aspirasi masyarakat Desa Kuwum terkait problematika selaku masyarakat agraris. Permasalahan air di Subak Balangan hingga saat ini masih menjadi kendala bagi petani untuk bertani. “Kami masyarakat Desa Kuwum, khususnya masyarakat Balangan, kami sangat sulit bisa bertani dengan normal. Kami mengandalkan air hujan. Selama 22 tahun sawah kami mengalami kekeringan. Dumogi ke depan ada jalan keluarnya,” ucapnya.

“Kedua, kami ingin desa kami berkembang menjadi desa wisata. Kami berharap nanti saat bapak-bapak menang, pegawai negeri diajak ke sini menikmati pemandangan pedesaan yang indah dan memberi produk kami sebagai ajang promosi,” ungkapnya.

Merespons aspirasi masyarakat, I Bagus Alit Sucipta berkomitmen Adicipta akan menyelesaikan masalah kekeringan di Desa Kuwum, khususnya Desa Adat Balangan. “Adicipta punya komitmen terkait masalah air ring Balangan. Dumogi gelis memargi antar. Yeh dari Perean mamargi parindikan subak driki,” ucap Gus Bota.


Dalam pertemuan itu, Gus Bota juga menjabarkan Program Kerja Adicipta yang dikemas dalam Sapta Kriya Adicipta, yakni 7 program untuk kesejahteraan masyarakat Badung. Dalam penjabarannya, Gus Bota menyebutkan bahwa Adicipta akan memberikan bantuan sosial bagi lansia senilai Rp1 juta rupiah per bulan. Pendidikan SD, SMP gratis serta meningkat SDM guru, termasuk pelayanan kesehatan gratis, serta meng-cover item-item yang tidak masuk BPJS akan ditanggung oleh Pemkab Badung. 

“Adicipta berkomitmen menanggung biaya ambulans dan formalin gratis. Juga ada homecare layanan jemput bola saat ada krama yang sakit. Jarak rumah sakit jauh, ada call center. Jagi rauh ambulance plus tenaga medis dan dokter; pengobatan langsung ke rumah-rumah. Agar jangan lambat. Pemerintah hadir di tengah masyarakat sehingga tidak sampai terlambat,” sebutnya.

Dijelaskan pula terkait bantuan sosial bagi disabilitas Rp1 juta setiap bulan. Termasuk santunan kematian akan dijalankan kembali namun dengan nama dan nomenklatur yang berbeda. “Ini akan diatur sedemikian rupa sehingga bisa dilanjutkan, tapi dengan nomenklatur berbeda, yakni bagi masyarakat yang taat administrasi kependudukan. Saat salah satu keluarga meninggal, melapor ke Disdukcapil, dapat akta kematian, terus dapat santunan kematian Rp10 juta,” terangnya.

Sebagai program andalan Adicipta, Gus Bota merinci soal program pengendalian inflasi yang langsung menyentuh masyarakat Badung berbasis kepala keluarga. “Program yang paling bagus, pengendalian inflasi yang terjadi pada saat hari besar agama, khususnya saat Galungan dan Kuningan. Atas dasar ini kami hadir mengintervensi inflasi ini berbasis KK untuk masyarakat Badung demi menekan inflasi agar tidak terlalu tinggi. Becik, merata, sami ngemolihang asal punya KK, cocok napi ten?” tanya Gus Bota yang dijawab kompak cocok oleh masyarakat.ind

Komentar