BPPD Berharap Badung Punya Pesawat
Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Kabupaten Badung menaruh harapan besar Pemkab Badung memiliki pesawat sendiri untuk menunjang pariwisata.
Pemkab Pilih Fokus Pembenahan Infrastruktur
MANGUPURA, NusaBali
Bukan tanpa sebab, BPPD menilai sebagai daerah tujuan wisata memiliki pesawat komersial sebagai moda transportasi adalah kebutuhan.
Kepala BPPD Badung IGN Rai Surya Wijaya, mengatakan dengan mengelola pesawat sendiri, maka pundi-pundi pendapatan Badung akan lebih beragam tidak semata-mata berasal dari jasa pariwisata. “Nanti kan banyak sekali pendapatan Badung, tidak hanya mengandalkan pariwisata saja,” katanya saat mendampingi Kadis Pariwisata Badung I Made Badra menerima Konsul Jenderal RI di Mumbai Saut Siringoringo di Puspem Badung, Senin (21/8).
Surya Wijaya menyebut, sebagai daerah tujuan utama pariwisata sudah sewajarnya memiliki pesawat komersial sendiri untuk mengangkut wisatawan lebih banyak lagi datang ke Gumi Keris. Pesawat ini bisa digunakan untuk melayani penerbangan yang tidak dilayani oleh maskapai penerbangan yang sudah ada. Contohnya India. Saat ini penerbangan langsung Bali-India atau sebaliknya belum ada. Nah, dengan memiliki pesawat sendiri, maka Pemkab Badung bisa langsung mengambilalih potensi ini. Sehingga selain mendapat keuntungan dari peningkatan kunjungan wisatawan, Badung juga bisa meraup pendapatan dari jasa penerbangan.
“Kita wacanakan sekarang. Kalau tidak bisa, mungkin bisa untuk jangka panjang. Pendapatan dari pariwisata besar, why not Badung punya pesawat sendiri? Sisihkan 20 persen pendapatan untuk beli pesawat terbang kan bisa,” tegasnya.
Namun demikian, harapan ini sepertinya ‘bertepuk sebelah tangan’. Sebab pemerintah memilih fokus untuk peningkatan infrastruktur. “Saya belum berani bicara menyangkut masalah itu, karena itu menyangkut investasi yang besar,” kata Sekda Badung I Wayan Adi Arnawa.
Tidak itu saja, kata dia, guna keberlangsungan operasional pesawat tersebut, diperlukan manajemen yang mumpuni. “Tidak hanya ujug-ujug punya uang. Kalau tidak dikelola dengan kuat, itu mubazir,” katanya.
Justru saat ini pemerintah akan fokus menyiapkan infrastruktur, seperti bandara yang menunjang penerbangan, sehingga para penumpang, khususnya wisatawan merasa nyaman. “Saya lebih cenderung menyiapkan infrastruktur untuk di bandara seperti perluasan landasan pacunya serta jalan keluar dari bandara biar tidak macet,” tegas Adi Arnawa. *asa
Komentar