nusabali

Unik! Perumahan di Desa Sedang, Abiansemal Menyimpan Lokasi Melukat nan Magis

  • www.nusabali.com-unik-perumahan-di-desa-sedang-abiansemal-menyimpan-lokasi-melukat-nan-magis

MANGUPURA, NusaBali.com - Siapa sangka sebuah perumahan yang tampak modern di wilayah Banjar Aseman, Desa Sedang, Kecamatan Abiansemal, Badung menyimpan lokasi wisata religi dengan vibrasi yang magis di dalamnya.

Ada Panunggun Karang, Ular Hitam-Kuning Muncul Jelang Hari-Hari Suci

Terdapat
tiga palinggih di dalam areal Pura Taman Beji. Namun awalnya hanya ada
dua palinggih yaitu padmasana sebagai palinggih umum, penghormatan
kepada Ida Ratu Niang Sakti dan Ida Dukuh Sakti. Kemudian ada palinggih
sumur untuk penghormatan Ida Bhatari Danu/Dewi Gangga.

Lantas,
ada satu palinggih yang didirikan belakangan yaitu palinggih
penghormatan kepada Ida Ratu Gede Panunggun Karang. Kata Mangku Sandra,
sebelum palinggih ini didirikan, pamedek kerap tidak khusyuk saat
sembahyang akibat mendengar suara seperti ada orang berlari di sekitar
mereka.

"Setelah didirikan palinggih Ida Ratu Gede, pangijeng
karang (penunggu tempat), tidak ada lagi godaan seperti itu saat
sembahyang. Mapag rarahinan (jelang hari-hari suci), Duenida (kepunyaan
Beliau) berupa ular belang hitam-kuning muncul dari pohon sirih di
sini," tutur pamangku asal Desa Delod Berawah, Mendoyo, Jembrana ini.




Tempat Melukat, Matamba, Masesangi

Lantaran
memiliki mata air, Pura Taman Beji jadi lokasi melukat. Karena
khasiatnya dirasakan pamedek (umat), pura yang secara niskala memiliki
hubungan semacam murid dan guru dengan Pura Dalem Solo ini dikenal juga
sebagai lokasi matamba. Selain itu, juga untuk memohon keberhasilan
dalam karier.

Celetuk warga setempat mengungkap, Pura Taman Beji
ini disebut sudah 'menghasilkan banyak polisi'. Meskipun, hal ini
dikembalikan lagi ke keyakinan masing-masing pamedek yang tangkil
(berkunjung). Terkabulkan atau tidaknya doa pamedek bisa dilihat dari
kembali atau tidaknya pamedek itu.

Kala memohon, pamedek
masesangi (bernazar) misal berderma kelengkapan dan kebutuhan pura jika
permohonan dikabulkan. Ketika pamedek kembali lagi dan mendermakan
sesuatu, tandanya doa mereka dikabulkan. "Wastra dan tedung ini semua
punia (derma) pamedek," kata Mangku Sandra.

Hanya Pamangku yang Boleh Menimba Sumber Air

Kata
Mangku Sandra, tirta panglukatan diambil langsung dari sumber mata air
yang kini sudah ditata seperti sumur. Sebagaimana sumur, air dari mata
air ditimba menggunakan ember terikat tali namun tanpa katrol.

"Hanya
pamangku yang boleh menimba air air sumur ini. Pernah ada warga yang
menimba siang-siang dan saya juga tidak diberi tahu. Malamnya, katanya,
dia dicari orang besar-besar. Sejak saat itu, hanya pamangku saja yang
boleh menimba," beber pamangku umur kepala tujuh dengan dua putra ini.

Di
luar kesaksian ini, Mangku Sandra menjelaskan bahwa proses menimba itu
tidak sekadar mengambil air dari sumur. Saat menimba menggunakan ember
bertali itu, di alam niskala, pamangku tampak menimba air di mana
talinya itu sendiri berwujud ular.

Ular adalah salah satu
perwujudan ancangan (abdi) Ida Bhatara-Bhatari di Pura Taman Beji.
Bentuk abdi lainnya yang disebut Mangku Sandra adalah berwujud macan.



Komentar