Bangli Rancang APBD 2025 Rp 1,218 Triliun
BANGLI, NusaBali - DPRD Bangli menggelar rapat paripurna dengan agenda penyampaian Rancangan Peraturan Daerah Kabupaten Bangli tentang APBD tahun 2025, Jumat (11/10). Rapat dipimpin Ketua DPRD Bangli I Ketut Suastika.
Hadir, Wakil Ketua DPRD Bangli I Nyoman Budiada dan I Komang Carles. Dari Pemkab Bangli hadir Pjs Bupati Bangli I Made Rentin dan pimpinan OPD di lingkungan Pemkab Bangli. Dalam rapat, Pjs Bupati Made Rentin menyampaikan Rancangan APBD (RAPBD) Tahun Anggaran 2025 Rp 1 triliun 218 milliar lebih.
RAPBD ini terdiri dari Pendapatan Daerah dalam Tahun Anggaran 2025 dirancang bersumber yakni Pendapatan Asli Daerah (PAD) dirancang Rp 307 milliar lebih berasal dari penerimaan Pajak Daerah Rp 93 milliar lebih, Retribusi Daerah sebesar Rp 189 milliar lebih. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan Rp 6 milliar lebih, dan Lain-lain PAD Yang Sah Rp 17 milliar lebih.
Lanjutnya, Pendapatan Transfer dirancang Rp 910 milliar lebih, dari Transfer Pemerintah Pusat Rp 854 milliar lebih, dan Transfer Antar Daerah Rp 55 miliar lebih. "Untuk kedepannya akan terus diupayakan peningkatan pendapatan yang lebih signifikan, yang dibarengi dengan kerja keras dari seluruh aparat yang terkait khususnya Perangkat Daerah penghasil PAD," ungkapnya.
Pjs Bupati Made Rentin menyampaikan RAPBD Tahun 2025 bahwa belanja daerah dirancang Rp 1 trilliun 232 milliar lebih. Belanja Daerah Tahun Anggaran 2025 dialokasikan untuk Belanja Operasi Rp 984 milliar lebih yang terdiri dari Belanja Pegawai Rp 624 milliar lebih. Belanja Barang dan Jasa Rp 337 milliar lebih. Selanjutnya Belanja Bunga Rp 4 miliar rupiah lebih dan Belanja Hibah Rp 18 milliar lebih dan Belanja Bantuan Sosial Rp 200 juta lebih.
Ada juga Belanja Modal Rp 68 milliar lebih, Belanja Tidak Terduga Rp 3 milliar lebih serta Belanja Transfer Rp 175 milliar lebih yang terdiri dari Belanja Bagi Hasil Rp 12 milliar lebih dan Belanja Bantuan Keuangan Rp 162 milliar lebih.
Penerimaan Pembiayaan Daerah pada RAPBD Tahun Anggaran 2025 dirancang Rp 27 miliar lebih yang bersumber dari sisa lebih perhitungan anggaran tahun ebelumnya.
Pengeluaran Pembiayaan Daerah dirancang sebesar Rp 13 miliar lebih yang dialokasikan untuk pembayaran cicilan pokok utang yang jatuh tempo. ‘’Dari komposisi tersebut, kalau kita bandingkan antara jumlah pendapatan dan jumlah belanja, maka posisi Rancangan APBD Tahun Anggaran 2025 dirancang defisit Rp 14 miliar lebih," jelasnya.
Ketua DPRD Bangli Ketut Suastika mengatakan pihaknya telah menyusun jadwal pembahasan Ranperda ABPD tahun 2025. Harapan bersama bahwa pembahasan dapat berjalan sesuai pedoman sehingga menghasilkan APBD yang berkualitas.
Menurut Suastika, rakyat Bangli pasti sudah menunggu dan berharap APBD tahun mendatang yang dibahas dan ditetapkan sesuai ekspektasi rakyat. Dia memprediksi bahwa akan ada tuntutan yang makin besar pada program dan kegiatan pemerintahan yang berpihak pada rakyat. Dia meyakini semua pelaksanaaan anggaran nanti oleh pemerintahan untuk memenuhi tuntutan dan harapan rakyat.
‘’Oleh karenanya, mari kita bulatkan tekad untuk bersama-sama mengelola pemerintahan ini dengan baik, saling bekerja sama, terbuka terhadap aspirasi yang berkembang. Penting juga saling memberi dan menerima serta tetap korektif terhadap potensi kesalahan dan pelanggaran," sambungnya.@7esa
1
Komentar