ST Jaya Dharma Hidupkan Seni dan Tradisi Lewat Jadmanika Art Festival
MANGUPURA, NusaBali.com – Banjar Legian Kelod, Kuta, memiliki yowana yang menaruh perhatian pada pelestarian seni dan budaya Bali. Hal itu ditunjukkan saat ST Jaya Dharma menggelar Jadmanika Art Festival beberapa waktu lalu.
Festival ini mengusung tema "Eksplorasi Seni dan Tradisi" dengan tujuan menjalin keselarasan antara seni dan tradisi, sekaligus menjadi ajang bagi para seniman untuk menampilkan keterampilan Bapang Barong dan Makendang Tunggal.
Jadmanika berasal dari kata "Jadma," yang berarti manusia, dan "Ika," yang berarti penunjuk. Melalui festival yang digelar pada 25 agustus lalu, diharapkan menggugah kesadaran masyarakat akan pentingnya melestarikan seni dan tradisi Bali.
"Kami ingin menumbuhkan kecintaan generasi muda terhadap seni dan tradisi, sehingga dapat terus menjaga dan mengembangkan warisan budaya Bali," ujar Ketua Panitia, I Nyoman Agus Putra Adnyna (21), atau yang akrab disapa Mang Agus.
Penampilan Bapang Barong pada Jadmanika Art Festival 2024. -IST
Festival ini menjadi penanda kebangkitan acara seni budaya yang sempat terhenti selama beberapa tahun akibat pandemi. Dengan dukungan berbagai pihak, Jadmanika kembali diadakan untuk memberikan wadah bagi seniman muda dan pegiat seni, baik sebagai ajang kompetisi maupun sebagai sarana edukasi budaya.
"Kami maksimal mempersiapkan acara ini, termasuk bekerja sama dengan para seniman dan budayawan untuk menjadikannya lebih dari sekadar lomba," tambah Mang Agus.
Antusiasme peserta sangat tinggi, terutama dalam lomba Bapang Barong dan Mekendang Tunggal, yang menampilkan keahlian dan dedikasi luar biasa. Kemeriahan festival juga diiringi dengan diskusi budaya yang melibatkan budayawan dan juri kompeten, memberikan wawasan mendalam mengenai makna seni dalam Barong Bali dan Makendang Tunggal.
Panitia berkomitmen untuk menyediakan pengalaman terbaik bagi para peserta dan penonton, dengan mempersiapkan fasilitas yang memadai dan alur acara yang teratur.
"Festival ini tidak hanya menonjolkan seni, tetapi juga mengedepankan edukasi budaya. Semoga kegiatan ini terus menjadi agenda tahunan yang dinanti-nantikan, menjaga agar seni dan budaya kita tetap hidup di tengah arus modernisasi," tutup Mang Agus.
Jadmanika diharapkan dapat terus menjadi momentum penting dalam memperkuat kebersamaan di antara seniman dan masyarakat, serta meningkatkan kesadaran tentang pelestarian seni dan tradisi Bali yang adiluhung. *m03
Komentar