Perluas Pasar Ekspor, Pabrik Alkohol Diageo Tambah Fasilitas
Pabrik Alkohol Diageo
Desa Nyambu
PT Langgeng Kreasi Jayaprima (LKJ)
Kepala Bea Cukai Denpasar
Puguh Wiyatno
TABANAN, NusaBali - Perusahaan pabrik alkohol Diageo di bawah naungan PT Langgeng Kreasi Jayaprima (LKJ) di Desa Nyambu, Kecamatan Kediri, Tabanan perluas fasilitas pabrik pada Senin (15/10). Perluasan seluas 8.800 m2 bagian dari peningkatan volume produksi untuk perluasan pemasaran.
Diageo saat ini telah memiliki delapan produk yang telah disebar ke pasar Indonesia. Dua produk dari delapan itu yakni merek Smirnoff dan Captain Morgan telah berhasil menembus pasar ekspor yakni Thailand, Filipina, Timor Leste, Singapura, dan Malaysia.
Presiden dan CEO Diageo Asia Pasifik, Global Travel dan India John O'Keeffe menegaskan perluasan pabrik di Tabanan ini sangat penting dilakukan. Sebab bagian kunci strategi regional yang lebih luas untuk melayani pelanggan dan konsumen di seluruh Asia Pasifik.
"Jadi dengan fasilitas baru ini akan mendukung ambisi Diageo Asia Pasifik untuk meningkatkan kontribusinya terhadap penjualan produk dan bisnis Diageo di seluruh dunia," ujarnya saat melakukan peletakan batu pertama di areal perluasan pabrik.
Hal senada diungkapkan Corporate Relation Director Dendy Borman. Bahwa perluasan pabrik dalam rangka meningkatkan support premium tourism, yang artinya untuk mensuport perkembangan bisnis dalam rangka ekspor.
“Jadi fasilitas ini nanti untuk kebutuhan gudang yang terintegrasi sehingga mampu mensupport kebutuhan ekspor,” jelasnya.
Saat ini sebut Borman, Diageo yang dibangun sejak tahun 2014 di Tabanan Bali, sudah memiliki 8 brand, dan dua diantaranya telah tembus pasar ekspor.
"Jadi Diageo dalam melayani konsumen tak hanya berfokus pada domestik saja melainkan tembus ke luar pasar Indonesia," tegas Borman.
Dihari yang sama Diageo juga meresmikan rumah bambu yang berkolaborasi dengan Yayasan Bambu Lestari yang jauh dari lokasi pabrik. Rumah bambu dibuat sebagai wadah untuk berdiskusi terutama dalam koservasi air dan lingkungan.
Apalagi dalam bisnis Diageo elemennya adalah air sehingga Diaego sendiri berkomitmen untuk menjaga lingkungan.
"Rumah bambu ini kita akan jadikan tempat diskusi khususnya berbicara terkait lingkungan dan konservasi air. Karena kami berkomitmen Diageo tak ingin tumbuh sendiri makanya kita bekerja sama dengan yayasan dan Desa Wisata Nyambu," tandas Borman.
Sementara itu Kepala Bea Cukai Denpasar, Puguh Wiyatno dalam sambutannya mengatakan sangat bangga dengan PT LKJ yang menaungi Diageo. Pasalnya menjadi sumber devisa Negara nomor satu di Bali, bahkan kata dia LKJ menjadi nomor dua di Indonesia. “Kemudian dari segi aturan, Diageo sangat tunduk dengan aturan," tandasnya. des
1
Komentar