nusabali

Jembatan di Desa Tibubiu dan Perean Rusak, Pemkab Berjanji Perbaiki Tahun 2025

  • www.nusabali.com-jembatan-di-desa-tibubiu-dan-perean-rusak-pemkab-berjanji-perbaiki-tahun-2025

Perbaikan jembatan ini sangat mendesak karena menjadi jalur vital bagi masyarakat, baik untuk aktivitas sehari-hari maupun distribusi barang.

TABANAN, NusaBali
Pemkab Tabanan tahun 2025 akan memrioritaskan perbaikan dua jembatan, yakni jembatan di Desa Perean, Kecamatan Baturiti dan Jembatan di Desa Tibubiu, Kecamatan Kerambitan. Karena dua jembatan tersebut dalam kondisi sudah rusak hingga perlu perbaikan. 

Tahun 2024 tiga jembatan rampung diperbaiki dengan anggaran Rp 122,5 miliar. Dana ini bersumber dari BKK (Bantuan Keuangan Khusus). Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPRPKP) Tabanan Made Dedy Darmasaputra menegaskan khusus dua jembatan yang masuk penanganan di tahun 2025 masih tahap rancangan. "Perencanaannya belum disusun, namun masuk dalam rencana penanganan," jelasnya, Selasa (15/10).

Menurutnya, perbaikan jembatan sangat penting dilakukan selain jalan. Sebab jembatan adalah akses penting bagi transportasi dan distribusi barang. Dedy menjelaskan tahun 2023, tiga jembatan telah diperbaiki, yakni Jembatan Suralaga, Jembatan Ganter di Abiantuwung, Kediri, dan Jembatan Tua di Marga. 

"Dengan perbaikan jembatan ini, arus transportasi diharapkan semakin lancar dan mendukung kelancaran aktivitas ekonomi masyarakat," katanya. Jelas dia, tahun 2024 tiga jembatan yang sudah diperbaiki dengan dana BKK yakni Jembatan Leba-Poyan di Baturiti, Jembatan Pemanis-Senganan di Penebel yang bersumber dari BKK dan Jembatan Banjar Gerang di Desa Dajan Peken, Tabanan yang bersumber dari  APBD.

"Perbaikan jembatan ini sangat mendesak karena menjadi jalur vital bagi masyarakat, baik untuk aktivitas sehari-hari maupun distribusi barang," tegas Dedy.

Selain dana BKK, Tabanan juga mendapatkan dukungan dari Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp17 miliar tahun 2024. Dana ini difokuskan pada perbaikan jalan dengan kategori rusak yang membutuhkan penanganan.  “BKK tahun ini memang paling banyak, sementara APBD digunakan untuk pemeliharaan rutin dan perbaikan ruas-ruas jalan kondisi rusak ringan,” tandas Dedy. 7des

Komentar