nusabali

Cegah Gangguan Kamtibmas, Kecamatan Kutsel Gelar Rakor

  • www.nusabali.com-cegah-gangguan-kamtibmas-kecamatan-kutsel-gelar-rakor

MANGUPURA, NusaBali - Dalam upaya mencegah gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas), Kecamatan Kuta Selatan menggelar rapat koordinasi (rakor) yang melibatkan berbagai pihak termasuk TNI, Polri, desa, kelurahan, desa adat, Pol PP, Linmas, Bakamda, dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB).

Rakor yang berlangsung pada Senin (14/10) di Kantor Camat Kuta Selatan itu bertujuan untuk memperkuat ketertiban umum, terutama terkait pengendalian penduduk non permanen di wilayah setempat. 

Camat Kuta Selatan Ketut Gede Arta menyatakan pentingnya kolaborasi antara instansi pemerintah dan masyarakat dalam menjaga keamanan wilayah. Dalam rakor tersebut FKUB diundang untuk turut serta lantaran kejadian kerusuhan yang melibatkan oknum beberapa hari sebelumnya, yang berdampak signifikan di wilayah Kuta Selatan.

“Nanti akan dijangkau lokasi pengendaliannya sampai di kantong pekerja non permanen. Di samping itu juga dilakukan pendekatan secara personal melalui pendekatan spiritual, makanya kami libatkan FKUB,” ucap Gede Arta ditemui saat kegiatan pujawali di Pura Luhur Uluwatu, Desa Pecatu, Kuta Selatan, Selasa (15/10) siang.

Polsek Kuta Selatan bersama jajaran terkait juga diharapkan terus menggelar patroli gabungan, terutama pada hari-hari tertentu seperti Sabtu, guna mengantisipasi kejadian serupa. Gede Arta melanjutkan, wilayah Kuta Selatan yang terbuka menjadi salah satu titik rawan potensi gangguan keamanan. Dia menyebut bahwa sering kali oknum yang menyebabkan kerusuhan bukan berasal dari Kuta Selatan, melainkan datang dari luar wilayah dan melakukan aktivitas yang tidak baik. 

“Banyak pekerja non permanen di Kuta Selatan yang merasa gerah dengan ulah oknum, tetapi dampaknya merugikan semua pihak,” jelasnya.

Untuk mencegah masalah serupa, pemerintah Kuta Selatan melakukan pemetaan lokasi pekerja non permanen. 

“Kami juga mendapat masukan dari pengusaha akomodasi dan pedagang jasa bahwa kejadian ini berdampak pada mereka, seperti kesulitan mencari tempat tinggal dan terganggunya pertumbuhan ekonomi,” kata mantan Sekcam Kuta itu.

Ke depan, pihaknya akan melakukan pendekatan secara komprehensif dan menyeluruh. Kegiatan itu akan melibatkan berbagai unsur baik itu dari TNI, Polri, pecalang, linmas, dan FKUB untuk mengatasi gangguan kantibmas dan mencegah meluasnya konflik yang disebabkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. 

“Yang kita lakukan adalah pendekatan personal karena ini adalah oknum. Untuk menghindari hal yang lebih luas maka kita lakukan secara komprehensif secara menyeluruh baik dari TNI, Polri, keamanan dari Bankamda dan pecalanag, Linmas, FKUB,” kata Gede Arta. 7 ol3

Komentar