nusabali

Gilang Perdana Borong Juara Sayembara Sastra Bunga Tunjung Biru

  • www.nusabali.com-gilang-perdana-borong-juara-sayembara-sastra-bunga-tunjung-biru

Niswaka Sastra menggelar Sayembara Sastra Bunga Tunjung Biru 2017 sebagai bukti mendukung dunia sastra di semua kalangan.

DENPASAR, NusaBali
Ada dua kategori yang disayembarakan yakni cerpen dan puisi. Ada 180 naskah cerpen dan 372 naskah puisi yang diterima sejak sayembara diumumkan pada tanggal 1 Juni 2017. Peserta sayembara dari berbagai kota dan propinsi di Indonesia. Gilang Perdana, sastrawan asal Solo, Jawa Tengah borong 4 juara.

Sidang penentuan juara dibahas di Veranda Café, Jalan Hayam Wuruk Denpasar, Rabu (16/8) malam. Dewan juri yakni Oka Rusmini, Pranita Dewi, Moch Satrio Welang dan Niswa Djupri selaku Pendiri Niswaka Sastra. Keputusan dewan juri, kategori puisi yaitu Biografi Laksmi karya Gilang Perdana (Solo) sebagai juara satu, Tamsil Caraka karya Galeh Pramudita Arianto (Tangerang Selatan) sebagai juara dua, Empat Kisah dari Laut karya Gilang Perdana (Solo) sebagai juara tiga, Mitos Partitur karya Gilang Perdana (Solo) sebagai juara harapan 1, Pathetic Jokes karya Gilang Perdana (Solo) sebagai juara harapan dua, dan Tetes Cinta Ide Feses karya Putra Batarua (Kupang) sebagai juara harapan tiga.

Kategori cerpen yaitu Perempuan dalam Senja yang Terbalik karya Dwi S Wibowo (Banyumas) sebagai juara satu, Rohani karya Emil Amir (Sinjai) sebagai juara dua, Pemburu Kelamin karya Sintia NA (Bekasi Selatan) sebagai juara tiga, Bulan Panen Kematian karya WN Rahman (Blitar) sebagai juara harapan satu, Aluk karya Maskur (Makassar) sebagai juara harapan dua, dan Tetapi Aku Memanggilnya Maut karya Adelia Eka Dita (Surabaya) sebagai juara harapan tiga.

Naskah-naskah tersebut nantinya akan dibukukan dalam satu buku serta ditambah dengan naskah-naskah lain yang masuk 10 besar. “Bunga Tunjung Biru adalah komunitas baru yang menarik karena mengajak pecinta sastra untuk bergabung dalam lomba puisi-cerpen untuk perdana direspon publik. Semoga terus melakukan perbaikan sehingga bisa memperkaya regenerasi Sastra Indonesia pada masa yang akan datang,” ungkap Oka Rusmini, Senin (21/8).

Sementara pencetus Bunga Tunjung Biru, Niswa Djupri berharap acara ini ke depannya semakin bermanfaat bagi dunia sastra. “Karena acara ini dirancang sebagai acara tahunan, saya berharap acara ini semakin bermanfaat di tahun-tahun berikutnya. Semoga Bunga Tunjung Biru bisa menemukan ikon-ikon baru di dunia sastra Indonesia,” harapnya. *k21

Komentar