nusabali

Proyek Penataan 'Bhuana Patra' Dimulai

Dirancang Jadi Pusat Olahraga Rekreasi Masyarakat Buleleng

  • www.nusabali.com-proyek-penataan-bhuana-patra-dimulai

Selama proses penataan 120 hari kalender, Lapangan Bhuana Patra masih tetap dibuka dan tetap bisa dimanfaatkan tanpa mengganggu proyek yang sudah berlangsung. 

SINGARAJA, NusaBali 
Proyek penataan lapangan Bhuana Patra Singaraja dimulai, Kamis (17/10) kemarin. Pekerjaan tahap I ini diawali dengan penataan jogging track sepanjang 428 meter dengan lebar 5 meter dan ditandai dengan pemasangan paving oleh Penjabat (Pj) Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana, bertepatan dengan Purnama Sasih Kapat. 
 
Seluruh pekerjaan di tahap I ini dikerjakan oleh CV Sari karya dengan nilai kontrak Rp 994.520.400 dari pagu anggaran yang disiapkan Rp 1.068.000.000. Proyek ini ditargetkan selesai pada minggu ketiga bulan Desember dengan waktu pengerjaan 120 hari kalender. 
 
Pj Bupati Lihadnyana mengatakan rencana penataan Lapangan Bhuana Patra akan dilaksanakan dalam dua tahap. Setelah penataan jogging track dengan pavingisasi dan pembersihan drainase di pinggir lapangan, penataan selanjutnya akan dilaksanakan di tahun mendatang. Sehingga benar-benar menjadi pusat olahraga rekreasi masyarakat Buleleng. 
 
“Pembangunan jogging track ini usulan dan harapan dari masyarakat, sehingga kami wujudkan ini secara bertahap dna terpadu. Nanti akan dilengkapi dengan internet, mural, tempat bermain skateboard untuk anak muda, taman untuk sekedar duduk menikmati waktu pagi atau sore untuk lansia, taman bermain untuk anak-anak dan juga ramah disabilitas serta ada plaza kuliner,” kata Lihadnyana. 
 
Untuk mewujudkan pustaka olahraga rekreasi yang benar-benar representatif, selain penyiapan dana dari APBD Buleleng, Lihadnyana juga akan memohon dukungan BUMN dan BUMD untuk berpartisipasi. Terutama proses pembuatan taman dan beberapa pohon yang perindang yang diperlukan. 
 
“Yang penting ini kedepannya airnya agar terjamin agar bisa tetap hijau. Air PAM tidak akan cukup menjangkau lapangan seluas ini, kalau bisa dibuatkan sumur bor,” ungkap Lihadnyana. 
 
Sementara itu Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Buleleng I Putu Adiptha Eka Putra menambahkan untuk menjaga lapangan tetap hijau akan dimaksimalkan yang sudah ada. Sembari menunggu anggaran untuk membangunkan sumru permanen. 
 
Proses penataan Lapangan Bhuana Patra memerlukan anggaran total Rp 5 miliar. Sehingga pembangunan di tahap kedua memerlukan anggaran yang lebih banyak. Adiptha pun berharap Pj Bupati dan Sekda Buleleng bisa memberi kebijakan untuk penuntasan proyek penataan lapangan Bhuana Patra ini di tahun 2025 mendatang. 
 
Di tahap kedua menurutnya yang krusial adalah pembangunan tribun, air mancur, lampu taman, lampu penerangan panel surya, pembuatan taman dan juga rehab tangga masuk ke lapangan yang saat ini dinilai tidak ramah disabilitas. Dia pun menegaskan selama proses penataan 120 hari kalender, Lapangan Bhuana Patra masih tetap dibuka dan tetap bisa dimanfaatkan tanpa mengganggu proyek yang sudah berlangsung. 
 
Di tempat yang sama Ketua Umum KONI Buleleng Ketut Wiratmaja merasa bangga Buleleng kini memiliki jogging track standar yang dapat dimanfaatkan masyarakat. Dia pun akan mengkomunikasikan agar jadwal latihan sejumlah cabang olahraga (Cabor) di Lapangan Bhuana Patra seperti Cricket, Panjat Tebing tidak terganggu. 
 
“Tentu ini hal baik untuk seluruh masyarakat Buleleng kedepannya. Kami pun merasa bangga. Kami sudah diskusikan dna ingatkan penyedia proyek dan kami juga sampaikan ke teman-teman di Pengkab Cabor agenda latihan rutin bisa tetap berjalan,” kata Wiratmaja.7 k23

Komentar