Pasca Bentrok, Kapolsek Kutsel Kumpulkan Buruh Sumba
MANGUPURA, NusaBali - Kasus demi kasus yang melibatkan buruh proyek asal Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT) di wilayah hukum Kuta Selatan terus terjadi.
Pihak kepolisian telah melakukan berbagai upaya. Selain melakukan penegakan hukum juga melakukan pendekatan khusus dengan cara bertemu langsung dengan para buruh asal Sumba.
Seperti yang dilakukan oleh Kapolsek Kuta Selatan, Kompol I Gusti Ngurah Yudistira, pada Jumat (18/10). Kapolsek bersama jajarannya datang bertemu langsung dengan sejumlah buruh asal Sumba yang bekerja di salah satu proyek vila di Jalan Melang Kelod, Desa Kutuh, Kuta Selatan, Badung.
Kapolsek duduk bareng dengan 32 buruh asal Sumba mendengar keluhan mereka sekaligus menyampaikan pesan Kamtibmas. Kapolsek mengajak mereka semua untuk bekerja dengan baik dengan tidak melakukan pelanggaran hukum.
Kapolsek menegaskan akibat ulah negatif yang terjadi di Bali dapat merusak citra pariwisata. Selain mersuak citra pariwisata juga merusak diri sendiri dan harus diproses hukum. "Mari sama-sama menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah Kuta Selatan. Kami dari kepolisian akan bertindak tegas bila melanggar hukum," tegas Kapolsek.
Dalam kesempatan itu juga Kapolsek mengingatkan para mandor proyek untuk lebih ketat mengawasi pekerjaan buruh, karena mencegah masalah lebih mudah daripada memulihkan reputasi yang sudah tercoreng. Dengan adanya sinergi antara pekerja dan pihak kepolisian, diharapkan Kamtibmas di Kuta Selatan tetap terjaga dengan baik.
Seperti diketahui sebelumnya, bentrok sesama buruh kembali pecah di salah satu proyek di Jalan Gunung Payung, Desa Kutuh, Kuta Selatan, Badung, pada Rabu (16/10) malam sekitar pukul 21.00 Wita. Dua orang menderita luka-luka akibat diserang balok dan jenis kayu lainnya.
Satu orang pelaku diketahui bernama Martinus Tamo Bapa, 23, berhasil diamankan pecalang dan warga sekitar. Pria asal Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur (NTT) diserahkan warga kepada aparat Polsek Kuta Selatan. Sementara itu tiga orang pelaku lainnya yang juga merupakan buruh proyek asal Sumba Barat Daya diketahui bernama Evan (otak kerusuhan), Yusuf, dan Domi berhasil kabur dari TKP. 7 pol
1
Komentar