Pelaku Bawa Kabur Siswi SD Diamankan
Korban diupayakan agar bisa kembali sekolah. Sementara pelaku ditahan selama 20 hari.
AMLAPURA, NusaBali
Lagiono, pelaku yang sempat membawa kabur siswi kelas VI SD negeri di Desa Tulamben, Kecamatan Kubu, Karangasem, berinisial Ni Made L, 13, kini diamankan polisi. Penahanan 20 hari pertama untuk kepentingan penyidikan. Sebab, selain membawa kabur anak di bawah umur, Lagiono juga sempat berhubungan badan dua kali.
Pelaku Lagiono, 38, dan korban Ni Made L, telah dimintai keterangan. Korban juga telah divisum di RSUD Karangasem, tetapi hasilnya belum keluar.
“Korban dan pelaku sudah menjalani pemeriksaan, korban juga telah divisum,” kata Kapolsek Kubu AKP I Gede Sukadana di ruang kerjanya, Senin (11/1).
Jajaran Polsek Kubu melakukan penyelidikan dan pengejaran pelaku Lagiono, sejak ayah korban I Nengah Joblok, 45, dari Banjar Batudawa Kelod, Desa Tulamben, Kecamatan Kubu, melaporkan putrinya hilang, Kamis (7/1).
Setelah petugas melakukan pengejaran, didapatkan informasi korban dibawa kabur ke Grobogan, Jawa Tengah. Akhirnya petugas bertemu korban dan pelaku, kemudian diajak ke Polsek Kubu, tiba Minggu (10/1) pagi.
Pengakuan pelaku, menurut AKP Sukadana, korban telah dua kali disetubuhi. Sebenarnya hubungan badan antara korban dengan pelaku, bukan terjadi saat melakukan pelarian, tetapi semasih jadi pembantu rumah tangga di rumah pelaku.
Korban rela disetubuhi setelah pelaku membujuk rayu dengan memberikan hadiah berupa pakaian, HP, serta sejumlah uang. Sehingga korban terlena, bahkan beberapa minggu bolos dari sekolah.
Tetapi AKP Sukadana enggan membeberkan lebih rinci mengenai kronologis kasus itu. Alasannya, agar korban bisa kembali ke sekolah. “Sebenarnya tidak ingin kasus itu terekspose, tujuannya agar korban bersedia kembali sekolah,” jelasnya.
Ayah korban I Nengah Joblok, mengaku bersyukur putrinya kembali. Tetapi dia kecewa, justru orang yang selama ini menjadi majikan anaknya telah melecehkan harga dirinya. “Saya senang anak saya kembali, tetapi sedih jadi korban pelecehan seksual,” katanya.
Saat korban menghilang pada Kamis (7/1), kebetulan Nengah Joblok pulang dari kerja sebagai buruh tukang bangunan, sekitar pukul 11.00 Wita. Nengah Joblok menyaksikan putrinya pergi lewat tembok bagian utara pekarangan rumahnya, kemudian berlari menyusuri semak-semak. Ayahnya sempat mengejar, keburu dibawa kabur pelaku ke Grobogan, Jawa Tengah.
Aktivis KP2A (Kelompok Peduli Perempuan dan Anak) Karangasem Ni Nyoman Suparni berjanji untuk memperjuangkan agar korban bisa kembali ke sekolah, tanpa mengalami tekanan psikologis. “Saya akan berkoordinasi dengan kepala sekolah dan guru tempat korban sekolah,” kata Suparni.
Ni Made L merupakan anak ke-6 dari 10 bersaudara keluarga pasangan I Nengah Jeblok dan Ni Nyoman Rengen. Seharusnya, dia sudah duduk di bangku kelas I SMP. Namun, yang bersangkutan sempat tidak naik kelas saat duduk ke kelas V SD. 7 k16
1
Komentar